Keterlibatan yang tinggi dari perawat pelaksana dalam melakukan kerjasama dalam tim di organisasi akan berdampak pada peningkatan kinerja organisasi.
Kondisi ini perlu disadari oleh manajer keperawatan agar selalu memberikan kesempatan kepada perawat pelaksana untuk dapat terlibat dalam kegiatan di
rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan. Menurut Deninson 2000 menjelaskan bahwa keterlibatan yang tinggi akan
menekan kapasitas organisasi pada fleksibilitas dan perubahan yang merupakan kesepakatan sebagai anggota organisasi untuk melibatkan diri dalam setiap
kegiatan organisasi. Selain itu keterlibatan juga merupakan strategi manajemen bagi perusahaan yang efektif dan strategi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
4.2.2 Pengaruh Penyesuaian terhadap Kinerja Perawat Pelaksana
Penyesuaian dalam penelitian ini adalah penilaian perawat pelaksanan terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit dalam menerima perubahan lingkungan dan fokus
pelayanan dan pembelajaran organisasi. Hasil penelitian melalui uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa
penyesuaian perawat dalam pelayanan keperawatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat dengan nilai p=0,034 p0,005, artinya bahwa semakin
baik penyesuaian yang dilakukan perawat pelaksana maka semakin baik kinerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan di RSU Mitra Sejati.
Hasil penelitian juga menemukan bahwa 58,3 penyesuaian perawat pelaksana termasuk kurang, artinya penyesuaian yang selama ini dilakukan perawat masih
Universitas Sumatera Utara
sangat kurang yang dilihat dari masih ada perawat yang menilai kegagalan bukan sebagai upaya untuk melakukan perubahan, dan masih ada juga perawat pelaksana
yang menilai bahwa inovasi dalam pelayanan keperawatan belum menjadi hal yang baik dan belum penting diperhatikan dalam peningkatan kualitas pelayanan di rumah
sakit. Bahkan masih banyak perawat pelaksana yang tidak setuju jika strategi peningkatan peningkatan kompetensi perawat bermanfat bagi RS dalam menghadapi
kompetensi pelayanan kesehatan. Minimnya penyesuaian perawat tersebut disebabkan oleh minimnya
pemahaman perawat pelaksana akan tugas pokok dan fungsinya serta belum terbiasanya perawat dalam aplikasi dari filosofi rumah sakit Mitra Sejati sebagai
mitra masyarakat dalam menuju sehat khususnya pada item tujuan RSU Mitra Sejati dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat
sesuai standar kesehatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lumbantoruan 2006 bahwa
ada hubungan antara kesesuaian dengan kinerja perawat pelaksana di RSUP Adam Malik Medan. Demikian juga dengan penelitian Tika 2009 di Jambi bahwa
penyesuaian perawat pelaksana mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana, dan secara umum perawat pelaksana dengan penyesuaian yang
kuat 92,1 mempunyai kinerja yang baik dalam menerapkan standar asuhan keperawatan kepada pasien.
Penyesuaian merupakan kebutuhan organisasi dalam melaksanakan kegiatan dalam lingkungan organisasi tersebut, dimana organisasi memegang nilai dan
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan yang mendukung kapabilitas dalam menerima, menginterpretasikan dan menterjemahkan tanda- tanda dari lingkungan kedalam perubahan prilaku
internal dari organisasi. Selaras dengan hal tersebut, Marquis dan Hoston 2000 menjelaskan unit dari organisasi mempunyai budaya, penyesuaian akan terjadi
bila budaya unit sejalan dengan budaya organisasi dan budaya keperawatan sejalan dengan budaya profesional lain, tetapi bila berlawanan maka akan terjadi
ketidaksesuaian, yang berdampak terhadap motivasi dan kinerja perawat. Menurut As’ad 2004, kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang
menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Penilaian kinerja perawat dapat dilakukan dengan membandingkan hasil kerja perawat dengan
standar yang ada. Menurut Gillies 1996, standar keperawatan adalah pernyataan yang
menggambarkan kualitas pelayanan yang harus diberikan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku di organisasi. Penyesuaian terhadap nilai-nilai yang
ada rumah sakit untuk mencapai tujuan organisasi masih perlu ditingkatkan. Perawat pelaksana mempersepsikan ke se l ur uha n ura i a n pe ke rj a a n ya
masih belum sejalannya antara budaya ruangan tempatnya bekerja dengan budaya organisasi rumah sakit. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak manajemen rumah
sakit untuk terus memberikan sosialisasi tentang nilai-nilai, norma, keyakinan, adanya perubahan organisasi dan fokus pelayanan kepada perawat pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Pengaruh Konsistensi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana