Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit

2. Indikator penampilan minimal performance dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan Depkes RI, 1996.

2.4 Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang diberikan kepada klien pada berbagai tatanan layanan kesehatan dengan proses keperawatan yang berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etika dan etiket keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan Hamid, 2000. Proses keperawatan adalah metode yang sistematik dan rasional dalam merencanakan dan memberikan pelayanan keperawatan kepada individu dengan tujuan untuk mengidentifikasi status kesehatan klien, kebutuhan atau masalah kesehatan yan aktual atau risiko, membuat perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi dan melaksanakan intervensi keperawatan spesifik sesuai dengan kebutuhan Konzier, 1995 dalam Nursalam, 2001. Menurut Konzier 1995 karakteristik proses keperawatan adalah: a. Merupakan sistem terbuka dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan dari klien, keluarga, kelompok dan komunitas. b. Bersifat siklik dan dinamis, karena semua tahap saling berhubungan dan berkesinambungan. c. Berpusat pada klien, merupakan pendekatan individu dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan klien. Universitas Sumatera Utara d. Bersifat interpersonal dan kolaborasi. e. Menggunakan perencanaan dan mempunyai tujuan. f. Memperbolehkan adanya kreativitas antara perawat dengan klien dalam mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah keperawatan. g. Menekankan pada umpan balik dan dapat diterapkan secara luas. Tahapan proses keperawatan meliputi pengkajian pengumpulan data, diganosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan.

1. Pengkajian.

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang respon klien agar dapat mengidentifikasi dan mengenali masalah atau kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien. Area yang termasuk respon klien antara lain kegiatan sehari-hari, emosional, sosio-ekonomi, kultural dan spiritual Yura dan Wals, 1988. Menurut Kozier et al. 1995 proses pengkajian terdiri atas empat kegiatan, yaitu: pengumpulan data, organisasi data, validasi data, dan pencatatan data.

2. Diagnosa Keperawatan.

Menurut Nursalam 20010, diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan yang aktual atau yang potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar Universitas Sumatera Utara pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung jawab perawat. Menurut CravenHimle 2000, jenis diagnosa keperawatan adalah: a Diagnosa keperawatan actual Actual Nursing Diagnoses. Diagnosa keperawatan aktual menyajikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi. Tipe dari diagnosa keperawatan ini mempunyai empat komponen yaitu label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor-faktor yang berhubungan. b Diagnosa keperawatan risiko dan risiko tinggi Risk and High-Risk Nursing Diagnoses, adalah keputusan klinis bahwa individu, keluarga dan masyarakat sangat rentan untuk mengalami masalah, dibanding yang lain pada situasi yang sama. c Diagnosa keperawatan kemungkinan Possible Nursing Diagnoses, adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan. d Diagnosa keperawatan sejahtera Wellness Nursing Diagnoses, adalah ketentuan klinis mengenai individu, keluarga dan masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ketingkat kesehatan yang lebih baik. e Diagnosa keperawatan sindrom Syndrome Nursing Diagnoses, terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau risiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatu kejadian atau situasi tertentu. Universitas Sumatera Utara

3. Perencanaan.

Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan. Menurut Kozier 1995 perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau mengiliminasi masalah kesehatan klien. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi: penetapan prioritas, penetapan tujuan atau hasil yang diharapkan, menentukan intervensi keperawatan secara tepat dan pengembangan rencana asuhan asuhan keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas diagnosa keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan kebutuhan klien. Penetapan prioritas bertujuan untuk mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan yang sesuai dengan berbagai masalah klien Carpenito, 1997. Penetapan prioritas dilakukan karena tidak semua masalah dapat diatasi dalam waktu yang bersamaan. Salah satu metode dalam menetapkan prioritas dengan mempergunakan hirarki kebutuhan menurut Maslow. Prioritas dapat diklasifikasi menjadi tiga tingkatan, antara lain high priority, intermediate priority, dan low priority. Dalam menetapkan prioritas perawat Universitas Sumatera Utara juga harus memperhatikan nilai dan kepercayaan klien terhadap kesehatan, prioritas klien, sumber yang tersedia untuk klien dan perawat, pentingnya masalah kesehatan yang dihadapi, dan rencana pengobatan medis.

4. Implementasi.

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan Gordon, 1994, dalam Potter Perry, 1997. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif intelektual, kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. Kozier., 1995. Beberapa pedoman pelaksanaan implementasi keperawatan Kozier,1995 adalah sebagai berikut: a Harus berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, dan standar pelayanan profesional. b Perawat mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana implementasi, c Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu, d Dapat menjaga rasa aman melindungi Universitas Sumatera Utara klien, e Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan, e Bersifat holistik. f Menjaga martabat dan harga diri klien, g Mengikutsertakan partisipasi aktif klien dalam implementasi keperawatan.

5. Evaluasi.

Tahap evaluasi merupakan perbandingan sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan secara berkesinmabungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil. Ada ada beberapa kegiatan dalam proses evaluasi yang harus diikuti oleh perawat, antara lain: a Mengkaji ulang tujuan klien dan kriteria hasil yang telah ditetapkan. b Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan. c Mengukur pencapaian tujuan. d Mencatat keputusan atau hasil pengukuran pencapaian tujuan. e Melakukan revisi atau modifikasi terhadap rencana keperawatan.

6. Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan merupakan informasi tertulis tentang status kesehatan dan perkembangan kondisi kesehatan klien serta semua kegiatan asuhan keperawatan Universitas Sumatera Utara yang dilakukan perawat. Dokumentasi keperawatan merupakan media komunikasi yang efektif antar profesi dalam suatu dalam suatu tim pelayanan kesehatan untuk melihat dan menganalisa perkembangan kesehatan klien. Selain itu, dokumentasi keperawatan bertujuan untuk: a. Perencanaan keperawatan pasien. b. Sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan. c. Sebagai sumber media data untuk penelitian keperawatan. d. Sebagai bahan bukti tanggung jawab dan tanggung gugat pelaksanaan asuhan keperawatan serta sebagai sarana pendidikan mahasiswa.

2.5 Landasan Teori