BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian survai bersifat analitik dengan tipe explanatory research. Explanatory research dimaksudkan untuk menganalisis
pengaruh budaya organisasi dan penerapan SOP terhadap kinerja perawat di RS Mitra Sejati Medan tahun 2010.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSU Mitra Sejati Medan, dengan pertimbangan masih rendahnya kinerja perawat yang terlihat dari rendahnya
rendahnya cakupan hasil asuhan keperawatan, dan masih ada perawat yang tidak disiplin.
Penelitian ini akan berlangsung selama 6 bulan terhitung mulai bulan Februari sampai Juli 2010.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap yang bertugas di RS Mitra Sejati Medan yang berjumlah sebanyak 60 perawat
dan sekaligus menjadi sampel penelitian total sampling.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan data
3.4.1. Jenis Data
Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. 1
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden sampel langsung melalui wawancara dengan responden.
2 Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pencatatan dari dokumen
rumah sakit.
3.4.2. Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun mencakup variabel budaya organisasi, penerapan SOP dan kinerja perawat pelaksana
di RSU Mitra Sejati Medan. Pengumpulan data sekunder didasarkan pada pencatatan oleh peneliti tentang
data profil rumah sakit Mitra Sejati Medan berupa data cakupan pelayanan keperawatan, dan data ketenagaan serta struktur organisasi.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner budaya organisasi dan penerapan SOP serta kinerja perawat yang telah disusun terlebih dahulu dilakukan uji coba sebelum dijadikan sebagai alat ukur
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 20 perawat di RSU Mitra Persada.
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara
mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment r, dengan ketentuan jika nilai r
hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reabilitas alat ukur dari satu kali
pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r-Alpha r tabel, maka dinyatakan relialibel. Nilai T-Tabel untuk 10 responden yang diuji coba adalah sebesar 0,497, dan
nilai r-Tabel adalah 0,601. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas menunjukkan keseluruhan variabel penelitian dinyatakan valid dan realibel, meliputi: Lampiran 2
1. Pertanyaan keterlibatan meliputi 10 pertanyaan diperoleh nilai t- Hitung antara
0,501– 0,963, berarti nilai t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, dan nilai r-sehingga dinyatakan valid; dan nilai r- hitung adalah sebesar 0,948 berarti nilai r-hr-t,
maka dinyatakan relialibel. 2.
Pertanyaan keterlibatan meliputi 10 pertanyaan diperoleh nilai t- Hitung antara 0,501– 0,963, berarti nilai t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, dan nilai r-sehingga
dinyatakan valid; dan nilai r- hitung adalah sebesar 0,948 berarti nilai r-hitung r-tabel, maka dinyatakan variabel keterlibatan juga dikatakan relialibel.
3. Pertanyaan penyesuaian meliputi 10 pertanyaan diperoleh nilai t- Hitung antara
0,613– 0,922, berarti nilai t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, dan nilai r-sehingga
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan valid; dan nilai r- hitung adalah sebesar 0,947 berarti nilai r-hitung r-tabel, maka dinyatakan variabel penyesuaian juga dikatakan relialibel.
4. Pertanyaan konsistensi meliputi 10 pertanyaan diperoleh nilai t- Hitung antara
0,570– 0,818, berarti nilai t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, dan nilai r-sehingga dinyatakan valid; dan nilai r- hitung adalah sebesar 0,920 berarti nilai r-hitung
r-tabel, maka dinyatakan variabel konsistensi juga dikatakan relialibel. 5.
Pertanyaan misi organisasi meliputi 7 pertanyaan diperoleh nilai t- Hitung antara 0,606– 0,923, berarti nilai t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, dan nilai r-sehingga
dinyatakan valid; dan nilai r- hitung adalah sebesar 0,926 berarti nilai r-hitung r-tabel, maka dinyatakan variabel misi organisasi juga dikatakan relialibel.
6. Pertanyaan penerapan SOP meliputi 32 pertanyaan diperoleh nilai t- Hitung
antara 0,553– 0,967, berarti nilai t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, dan nilai r- sehingga dinyatakan valid; dan nilai r- hitung adalah sebesar 0,978 berarti nilai r-
hitung r-tabel, maka dinyatakan variabel penerapan SOP juga dikatakan relialibel.
7. Pertanyaan kinerja perawat pelaksana meliputi 17 pertanyaan diperoleh nilai t-
Hitung antara 0,664– 0,970, berarti nilai t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, dan nilai r-sehingga dinyatakan valid; dan nilai r- hitung adalah sebesar 0,989 berarti
nilai r-hitung r-tabel, maka dinyatakan variabel kinerja perawat pelaksana juga dikatakan relialibel.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
1. Budaya organisasi adalah penilaian perawat pelaksana terhadap nilai-nilai
organisasi rumah sakit berdasakan pandangan yang objektif, dengan indikator: a.
Keterlibatan adalah penilaian perawat pelaksana terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit yang mengambarkan keterlibatan perawat dalam kerja sama tim,
orientasi antar perawat dan pengembanan tenaga keperawatan. b.
Penyesuaian adalah penilaian perawat pelaksanan terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit dalam menerima perubahan lingkungan dan fokus pelayanan dan
pembelajaran organisasi. c.
Konsistensi adalah penilaian perawat pelaksanan terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit yang terkait dengan nilai-nilai inti, kesepakatan, koordinasi dan
integrasi. d.
Misi Organisasi adalah penilaian perawat pelaksanan terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit terkait dengan visi dan misi strategis yang terarah dan
pencapaian tujuan organisasi rumah sakit. 2.
Penerapan SOP adalah bentuk nyata dari seluruh aspek pelayanan yang dilakukan oleh perawat pelaksana sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam
pelayanan keperawatan pada ruang rawat inap di rumah sakit, dengan indikator: a.
Pengkajian adalah proses pelayanan keperawatan dalam pengumpulan data oleh perawat pelaksana tentang informasi respon klien agar dapat mengidentifikasi
dan mengenali masalah atau kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien.
Universitas Sumatera Utara
b. Diagnosa keperawatan adalah proses pelayanan keperawatan dalam
merumuskan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan yang aktual atau yang potensial
c. Perencanaan adalah proses keperawatan dalam merencanakan tindakan atau
intervensi keperawatan yang didasarkan pada identifikasi masalah kesehatan yang dihadapi klien dan prioritas masalahnya sebelum dilakukan tindakan
keperawatan. d.
Impelementasi adalah proses keperawatan yang dilakukan perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. e.
Evaluasi adalah proses keperawatan yang merupakan tahapan penilaian terhadap proses-proses keperawatan yang sebelumnya dilakukan oleh perawat
dalam menegakkan pelayanan keperawatan pada klien. f.
Dokumentasi keperawatan adalah proses keperawatan yang dilakukan perawat dalam mencatat dan mendokumentasikan seluruh proses keperawatan dalam
bentuk tertulis sebagai status kesehatan klien. 3.
Kinerja perawat adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang nyata dari seluruh aspek pelayanan keperawatan di rumah sakit, yang dilihat dari kuantitas kerja,
kualitas kerja, ketepatan waktu, efektivitas kerja, kemandirian dan komitmen kerja perawat.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran