Misi Organisasi Budaya Organisasi

diciptakan hubungan yang baik dan harmoni sesama teman sejawat yaitu sebanyak 29 orang 48,3. Berdasarkan keseluruhan skoring pada indikator variabel konsistensi diketahui dengan uji kolmogorov smirnov variabel konsistensi juga tidak terdistribusi normal, sehingga ditetapkan batas nilai kategorisasi variabel adalah median yaitu skor 27, sehingga variabel keterlibatan dikategorikan menjadi baik jika skor ≥27, dan kurang jika skor 27. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Variabel Penyesuaian Konsistensi pada Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2010 Konsistensi Jumlah n Persentase a Baik 31 51,7 b Kurang 29 48,3 Total 60 100 Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa konsistensi perawat di ruang rawat inap dalam pelayanan keperawatan termasuk kategori baik yaitu sebanyak 31 orang 51,7 dibandingkan konsistensi yang kurang yaitu sebanyak 29 orang 48,3.

4.3.4. Misi Organisasi

Variabel misi organisasi merupakan indikator lain dari budaya organisasi juga didasarkan pada skala ordinal dari 7 tujuh indikator dengan alternatif jawaban Sangat Setuju SS, Setuju S, Kurang Setuju KS, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Indikator Variabel Misi Organisasi pada Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2010 SS S KS TS S TS Misi Organisasi N n n n n Misi RS merupakan dasar utama kualitas pelaksanaan pelayanan keperawatan. 5 8,3 11 18,3 18 30,0 10 16,7 16 26,7 Pelayanan keperawatan dijabarkan sesuai dengan misi dan motto rumah sakit 14 23,3 6 10,0 17 28,3 15 25,0 8 13,3 Misi RS penting dipahami oleh perawat 10 16,7 8 13,3 11 18,3 17 28,3 14 23,3 Sikap dalam pelayanan keperawatan sesuai motto RS dan etika keperawatan 10 16,7 11 18,3 18 30,0 17 28,3 4 6,7 Arah dan tujuan RS dijadikan sebagai filosofi untuk pelayanan keperawatan 3 5,0 9 15,0 18 30,0 10 16,7 20 33,3 Meningkatkan pemahaman penjabaran visi misi dalam pelayanan keperawatan 10 16,7 6 10,0 6 10,0 32 53,3 6 10,0 Visi rumah sakit menjadikan motivasi bagi pegawai dalam bekerja. 14 23,3 6 10,0 11 18,3 15 25,0 14 23,3 Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai kurang setuju jika misi RS dijadikan sebagai dasar utama dalam kualitas pelaksanaan pelayanan keperawatan yaitu sebanyak 18 orang 30,0, mayoritas juga menilai kurang setuju jika pelayanan keperawatan dijabarkan dari misi dan moto rumah sakit, mayoritas responden menilai tidak setuju jika misi rumah sakit perlu dipahami oleh perawat yaitu sebanyak 17 orang 28,3, demikian juga dengan penilaian sikap perawat harus mengacu pada motto rumah sakit. Selain itu responden yang menilai setuju hanya berkaitan dengan visi rumah sakit yang dijadikan motivasi dalam bekerja yaitu sebanyak 14 orang 23,3. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan keseluruhan skoring pada indikator variabel misi organisasi diketahui dengan uji kolmogorov smirnov variabel misi organisasi juga tidak terdistribusi normal, sehingga ditetapkan batas nilai kategorisasi variabel adalah median yaitu skor 18, sehingga variabel keterlibatan dikategorikan menjadi baik jika skor ≥ 18, dan kurang jika skor 18. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Variabel Misi Organisasi pada Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2010 Misi Organisasi Jumlah n Persentase a Baik 26 43,3 b Kurang 34 56,7 Total 60 100 Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa penilaian perawat tentang misi organisasi mayoritas termasuk kurang yaitu sebanyak 34 orang 56,7 dibandingkan responden yang menilai baik yaitu sebanyak 26 orang 43,3

4.4 Penerapan SOP