Pelaksanaan Tindakan Deskripsi Tindakan Siklus 1
antara peneliti dengan siswa ditunjukkan dengan adanya siswa yang bertanya kepada peneliti mengenai materi yang sedang dipelajari.
Sebagian besar siswa mampu menyimpulkan bahwa ada empat cara menyatakan suatu relasi, diantaranya dengan tabel, diagram panah, himpunan
pasangan berurutan, dan diagram kartesius. Siswa juga mampu menyatakan relasi dengan tabel, diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram
kartesius. Tindakan yang peneliti lakukan setelah siswa memperoleh kesimpulan secara umum adalah mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan apa yang sudah
mereka temukan kedalam situasi yang baru, yaitu dengan mengerjakan soal latihan yang disediakan pada bahan ajar.
Peneliti bersama siswa memeriksa dan membahas jawaban siswa di depan kelas, dan dilanjutkan dengan menyimpulkan apa pengertian relasi, dan apa saja
cara menyatakan suatu relasi. Peneliti menutup pembelajaran dengan memberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya,
yaitu fungsipemetaan, peneliti mengucapkan Alhamdulillah, dan salam untuk mengakhiri pembelajaran.
2 Pertemuan ke-2 Selasa, 9 September 2014
Pertemuan ke-2 ini diawali dengan membaca do’a dan mengabsen seluruh siswa. Hari ini siswa yang hadir sebanyak 22 siswa, dan 1 orang siswa tidak
hadir karena sakit. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah menentukan suatu relasi
yang merupakan fungsi dan bukan fungsi. Tujuan dari pembelajaran hari ini adalah siswa dapat menggunakan polahubungan untuk menganalisis soal, dan
membuat pernyataan berdasarkan pengamatan pada soal yang belum dibuktikan secara umum konjektur pada materi fungsi. Siswa diharapkan dapat mengetahui
contoh suatu fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, peneliti memberitahu apa tujuan pembelajaran hari ini, dan
memberikan motivasi belajar kepada siswa. Hal yang peneliti lakukan selanjutnya adalah memberikan bahan ajar
berbasis penemuan terbimbing kepada masing-masing siswa. Memberitahu siswa bahwa langkah pembelajaran yang akan dilakukan sama dengan pembelajaran
pada pertemuan ke-1, yaitu dimulai dengan membaca dan memahami kasus yang disediakan pada bahan ajar, menjawab pertanyaan, membuat kesimpulan umum,
dan mengerjakan soal latihan untuk mengaplikasikan kesimpulan yang telah dibuat siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti berkeliling dari
siswa ke siswa untuk memastikan setiap siswa membaca dan memahami kasus, menyusun konjektur, dan membuat kesimpulan umum. Peneliti juga
membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyusun konjektur, dan membuat kesimpulan. Pada saat peneliti berkeliling dari siswa ke siswa, ada
seorang siswa yang bertanya “Ibu, pertanyaan adakah siswa yang memiliki tinggi badan lebih dari satu? maksudnya gimana?” peneliti menjawab “coba
kamu perhatikan diagram panah yang telah kamu buat, dari diagram panah itu, ada atau tidak siswa yang mempunyai tinggi badan lebih dari satu, lebih dari
satu itu maksudnya bisa dua, bisa tiga, empat, dan seterusnya”. Pada materi fungsi ini, sebagian besar siswa kesulitan menyusun kata-kata
untuk membuat suatu kesimpulan secara umum. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa siswa yang bertanya “Ibu, ini buat kesimpulannya kata-katanya
gimana?”,ada juga siswa yang mengatakan“Ibu, aku ngerti maksudnya tapi nulisnya gimana?”. Peneliti menjawab “coba kalian perhatikan tabel perbedaan
fungsi dan bukan fungsi yang telah kalian isi, perhatikan baik-baik pada kolom fungsi, tuliskan saja apa yang kalian peroleh dari hasil pengamatan pada tabel
tersebut”. Berikut adalah variasi kesimpulan siswa mengenai syarat fungsi :
Gambar 4.3 Gambar 4.4
Variasi Kesimpulan Siswa Mengenai Syarat Fungsi
Gambar 4.3 menunjukan syarat suatu fungsi yang tepat, sedangkan Gambar 4.4 menunjukkan syarat suatu fungsi yang kurang tepat, karena syarat yang
kedua seharusnya setiap anggota himpunan M dipasangkan tepat satu anggota N. Peneliti meminta salah satu dari siswa untuk membacakan kesimpulan yang ia
buat, kemudian peneliti meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan untuk mengaplikasikan kesimpulan yang siswa temukan mengenai fungsi. Peneliti
berkeliling memastikan seluruh siswa mengerjakan latihan tersebut. Peneliti bersama siswa memeriksa dan membahas jawaban siswa di depan kelas. Berikut
adalah gambar jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan :
Gambar 4.5 Salah Satu Jawaban Aplikasi Penemuan Siswa
Jawaban siswa pada Gambar 4.5 tersebut menunjukkan bahwa siswa telah memahami perbedaan fungsi dan bukan fungsi. Siswa sudah dapat menentukan
relasi yang merupakan suatu fungsi, dan relasi yang bukan merupakan suatu fungsi. Peneliti mengajak siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini,
yaitu suatu relasi dikatakan fungsi apabila memenuhi dua syarat fungsi. Peneliti juga meminta beberapa siswa untuk mengisi jurnal harian dilanjutkan dengan
menutup pembelajaran dengan memberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya, yaitu korespondensi satu-satu, peneliti mengucapkan
Alhamdulillah, dan salam untuk mengakhiri pembelajaran.
3 Pertemuan ke-3 Kamis, 11 September 2014
Proses pembelajaran pada pertemuan ke-3 hanya berlangsung 1 x 40 menit 1 jam pelajaran. Seperti pertemuan sebelumnya pembelajaran dimulai dengan
berdo’a bersama, dan dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Pada hari ini seluruh siswa hadir berjumlah 23 siswa.
Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah menentukan suatu fungsi yang berkorespondensi satu-satu. Siswa diharapkan dapat membedakan fungsi
yang berkorespondensi satu-satu, dan fungsi yang tidak berkorespondensi satu- satu. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari pada pertemuan ke-3 ini,
peneliti memberitahu apa tujuan pembelajaran hari ini, dan memberikan motivasi belajar kepada siswa.
Langkah selanjutnya peneliti memberikan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing kepada masing-masing siswa. Memberitahu siswa bahwa langkah
pembelajaran yang akan dilakukan sama dengan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Dikarenakan sudah terbiasa dengan langkah pembelajaran yang
diterapkan, siswa menjadi lebih mudah diarahkan. Tidak banyak lagi siswa yang bingung menggunakan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing. Selama siswa
membaca dan memahami kasus, peneliti berkeliling mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut adalah gambar aktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran menggunakan bahan ajar brbasis penemuan terbimbing :
Gambar 4.6 Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Bahan Ajar Berbasis Penemuan
Terbimbing
Pada pertemuan ke-3 ini, siswa lebih fokus dalam belajar, walaupun masih ada siswa yang santai dan cuek selama pembelajaran. Berikut adalah gambar dari
kesimpulan yang dibuat oleh siswa mengenai korespondensi satu-satu :
Gambar 4.7 Salah Satu Kesimpulan yang Dibuat Siswa
Setelah seluruh siswa memperoleh kesimpulan secara umum, peneliti meminta siswa untuk mengerjakan sola latihan yang disediakan pada bahan ajar.
Namun waktu tidak cukup untuk menyelesaikan latihan tersebut di kelas. Oleh karena itu, peneliti meminta siswa untuk mengerjakan latihan tersebut di rumah,
dan akan dibahas bersama pada pertemuan selanjutnya. Peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan Alhamdulillah, dan salam untuk mengakhiri
pembelajaran. 4
Pertemuan ke-4 Senin 15 september 2014 Pada pertemuan ke-4 ini pembelajaran berlangsung selama 2 x 40 menit 2
jam pelajaran. Seperti pertemuan sebelumnya pembelajaran dimulai dengan berdo’a bersama, dilanjutkan dengan peneliti mengabsen seluruh siswa. Pada
pertemuan kali ini seluruh siswa hadir berjumlah 23 siswa. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah notasi dan nilai fungsi.
Siswa diharapkan dapat menentukan domain, kodomain, dan range dari suatu fungsi, dan menentukan nilai fungsi jika nilai variabel diketahui.Sebelum masuk
pada materi yang akan dipelajari pada pertemuan ke-4 ini, peneliti memberitahu apa tujuan pembelajaran hari ini, dan memberikan motivasi belajar kepada siswa.
Langkah selanjutnya peneliti memberikan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing kepada masing-masing siswa. Peneliti memberitahu siswa bahwa
langkah pembelajaran yang akan dilakukan sama dengan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Peneliti meminta siswa untuk memperhatikan fungsi
yang dinyatakan dengan diagram panah. Dari diagram panah tersebut siswa diarahkan untuk memahami domain, kodomain, dan range dari suatu fungsi. Pada
saat membedakan kodomain dan range, beberapa siswa ada yang bingung membedakan keduanya.hal ini ditunjukan dengan pertanyaan siswa “Ibu, angka 6
termasuk range atau bukan ? dia gak punya pasangan” peneliti menjawab “coba kamu baca ulang apa definisi dari range” siswa menjawab “Range
merupakan bayanganpeta dari domain, range=daerah hasil” peneliti bertanya pada siswa “nah, kalau begitu angka 6 merupakan bayanganpeta dari domain
atau bukan ?”. Siswa memahami perbedaan domain, kodomain, dan range. Siswa diminta untuk membaca dan menganalisis suatu kasus yang disedikan,
dan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kasus tersebut.Melalui pertanyan-pertanyaan tersebut siswa diarahkan untuk dapat menemukan suatu
konsepkesimpulan umum mengenai nilai fungsi. Pada saat membuat kesimpulan umum, ada siswa yang bertanya kepada peneliti “Ibu, ini x nya pake kurung atau
enggak ?” peneliti menjawab “Tulis dulu sesuai dengan hasil pengamatan kalian pada kasus, nanti kalau sudah selesai kita bahas bersama-sama ya”.
Siswa sampai pada tahap menemukan kesimpulan secara umum. Kegiatan selanjutnya peneliti meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan pada bahan
ajar dan untuk mengetahui nilai yang diperoleh setiap siswa, peneliti meminta siswa menukar jawaban latihan yang telah dikerjakan dengan teman
sebangkunya, dan membahas latihan bersama-sama di depan kelas, kemudian menghitung perolehan nilai siswa pada latihan tersebut.
Peneliti bersama siswa membahas jawaban soal latihan dan mengajak siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini. Peneliti menutup pembelajaran
dengan memberikan tugas untuk mempelajari materi yang sudah dipelajari dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-4 karena besok akan diadakan tes siklus 1.
Selain itu, peneliti juga meminta beberapa siswa untuk mengisi jurnal harian.
Peneliti mengucapkan Alhamdulillah, dan salam untuk mengakhiri
pembelajaran. 5
Pertemuan ke-5 Selasa, 16 September 2014 Pada pertemuan ke-5 dilaksanakan tes akhir siklus 1 untuk mengukur
kemampuan penalaran induktif matematis siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan 5 butir soal tes kemampuan penalaran induktif matematis yang
sudah didiskusikan dengan dosen pembimbing dan sudah diuji cobakan terlebih dahulu dikelas IX A. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal tersebut
adalah 2 x 40 menit 2 jam pelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memberi penjelasan dengan membuat
daftargambartabel untuk mengetahui hubungan atau pola yang ada, kemampuan siswa dalam memperkirakan jawaban dengan menjelaskan alasan dan proses
solusi, dan kemampuan siswa dalam menggunakan polahubungan untuk menganalisis soal, dan membuat pernyataan berdasarkan pengamatan pada soal
yang belum dibuktikan secara umum konjektur. Sebelum tes siklus 1 dilaksanakan, peneliti mengabsen seluruh siswa. Pada
pertemuan ke-5 ini seluruh siswa hadir, yaitu 23 siswa. Peneliti menyiapkan siswa duduk ditempat duduk masing-masing, kemudian peneliti berkeliling
membagikan soal tes kepada seluruh siswa. Setelah seluruh siswa siap, dan soal sudah dibagikan peneliti mengajak siswa untuk berdo’a bersama, dilanjutkan
dengan mengerjakan soal tes siklus 1. Pada saat pelaksanaan tes siklus 1 berlangsung, ada siswa yang saling
bertanya dengan temannya. Namun peneliti memberi penjelasan kepada seluruh siswa agar mengerjakan soal tes secara mandiri.
Ketika pelaksanaan tes siklus 1 selesai, peneliti bertanya kepada seluruh siswa “selama pembelajaran kalian lebih suka berkelompok atau tidak?”,
sebagian besar siswa menjawab “tidak”, ada juga siswa yang menjawab “tidak, kalau kelompok ribet bu,”, ada siswa lain bertanya “kalo kita gak berkelompok
masih boleh bertanya sama teman kan bu?”peneliti menjawab “boleh, boleh bertanya dengan teman, boleh bertanya kepada ibu apabila ada yang tidak
dimengerti. Peneliti mendiskusikan hasil lembar observasi yang telah diisi oleh
observer guru kelas selama pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing.