Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

37

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas PTK yang dilaksanakan di kelas VIII A SMP Islam Terpadu Al-Maka Kalideres Jakarta Barat. Data-data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis, dan temuan-temuan dalam penelitian diinterpretasikan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penelitian. 1. Pelaksanaan Prapenelitian Pelaksanaan prapenelitian dilaksanakan padatanggal 21Mei, 18, dan 19 Agustus 2014. Kegiatan ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui kondisi sekolah, dan tahap perkenalan peneliti dengan guru yang mengajar dan lingkungan sekolah agar peneliti tidak merasa asing ketika melaksanakan penelitian. Dalam pelaksanaan prapenelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika, melakukan observasi aktivitas belajar siswa dikelas yang akan dilakukan tindakan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama prapenelitian diperoleh informasi sebagai berikut : a. Buku pegangan dan LKS yang belum menggunakan pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing. b. Siswa cenderung hanya mengikuti apa yang ditulis oleh guru, mengikuti contoh yang diberikan guru, dan siswa cenderung menghafal rumus-rumus matematika bukan memahami konsepnya. c. Siswa tidak mampu menjelaskan jawaban dari soal yang mereka kerjakan. d. Siswa tidak bisa menganalisis soal yang berbeda dari contoh yang diberikan oleh guru. e. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru, kegiatan pembelajaran sebagian besar masih didominasi oleh guru, siswa cenderung pasif. f. Nilai hasil ulangan sebagian besar siswa masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian matematika siswa sebelum penelitian, yaitu sebanyak 14 siswa dari 23 siswa dikelas memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal KKM. Nilai ulangan harian matematika siswa kelas VIII A dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ulangan Siswa Sebelum Penelitian Interval kelas F fk fk Rata-rata 45 - 50 2 2 8,70 65,43 51 - 56 4 6 26,09 57 - 62 3 9 39,13 63 - 68 3 12 52,17 69 - 74 4 16 69,57 75 - 80 7 23 100 Berdasarkan data hasil ulangan matematika siswa diperoleh hanya 47,83 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM, sedangkan 52,17 siswa belum mencapai KKM, dengan nilai rata-rata kelas hanya 65,43. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa yang belum mencapai ketuntasan lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang sudah mencapai ketuntasan, dan rata-rata kemampuan siswa dalam matematika masih rendah yaitu belum mencapai KKM ≥ 70.

2. Deskripsi Tindakan Siklus 1

Siklus ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan tahap refleksi.Tahapan penelitian pada siklus 1 dideskripsikan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus 1 peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan penggunaan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing. Peneliti juga menyiapkan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing yang sudah divalidasi oleh beberapa ahli, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, jurnal harian siswa, instrumen tes siklus 1 berupa soal kemampuan penalaran induktif matematis yang sudah terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa kelas IX A, dan alat dokumentasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Proses pembelajaran pada siklus 1 dimulai pada tanggal 8 September 2014 sampai 15 September 2014, dan pelaksanaan tes kemampuan penalaran induktif matematis siklus 1 pada tanggal 16 September 2014. Rincian waktu penelitian sebagai berikut : Tabel 4.2 Rincian Waktu Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Hari, tanggal Alokasi Waktu Senin, 8 September 2014 2 x 40 menit Selasa, 9 September 2014 2 x 40 menit Kamis, 11 September 2014 1 x 40 menit Senin, 15 September 2014 2 x 40 menit Selasa, 16 September 2014 2 x 40 menit Proses pembelajaran pada siklus 1 dimulai dengan peneliti memberikan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing kepada siswa. Peneliti memberitahu siswa bagaimana petunjuk belajar menggunakan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing, yaitu pada setiap sub pokok bahasan selalu dimulai dengan suatu kasus, siswa harus membaca dan memahami kasus yang tersedia untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang disediakan pada bahan ajar, dengan menjawab pertanyaan tersebut siswa