B. Kajian masalah-masalah Islam dan Pendidikan Al-quran.
Untuk pertama kalinya Yayasan Amaliah Astra dapat menyelenggarakan kajian cerdas bertajuk Hidup bahagia penuh barokah, sebuah kajian yang berbasis
untuk membersihkan hati atau dimensi spiritual tasawuf positif. Tujuan dari kegiatan ini adalah terciptanya sosok karyawan Astra yang produktif, kreatif,
inovatif serta mempunyai integritas profesional dan integritas moral. Kajian ini berlangsung selama 6 minggu berturut-turut setiap hari kamis petang dan telah
diikuti oleh 30 peserta. Para nara sumber dalam kajian tasawuf positif ini adalah : Dr. Haidar
Bagir, Dr. Umar Shahab MA, Husen Shahab, MA., Prof. Dr. Ahmad Tafsir, KH. Dr. Abdel Kader Al-Habsyi, MA., Dr. Asep Usman Ismail, MA. Para narasumber
secara persuasif dan komunikatif mengajak peserta untuk tamasya spiritual dalam pengenalan diri, mempertajam hati, serta memahami dan meneguhkan kembali
ikhwal kehambaan manusia dan keagungan Allah SWT. Peserta juga diajak untuk memahami makna kedermawanan sosial. Di setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at
sore hari, ba’da sholat ashar jam 16:00 WIB sampai dengan waktu maghrib tiba. dilaksanakan pendidikan Al-Quran TPQ, yaitu program membaca Al-Qur’an
untuk anak-anak dan untuk dewasa, karyawan maupun umum diadakan program Bimbingan Belajar Al-quran BBQ. Jumlah peserta kedua program tersebut
mencapai 80-100 orang setiap periodenya. Anggaran budget untuk Program TPQ dan Dauroh Al-Qur’an Rp. 56.000.000,-
C. Pemberian Beasiswa secara rutin kepada anak didik yang tidak
mampu Dhu’afa.
Pada hari Selasa, 30 Juni 2008. 149 siswa SD penerima beasiswa Amaliah Astra dari sekitar Tanjung Priok datang berkunjung ke Museum Astra. Banyak
yang terkagum-kagum. Tatapan anak-anak dhu’afa itu menandakan apa yang dilihatnya adalah sesuatu yang baru. Mereka berdecak kagum ketika Annisa dari
Public Relations PT. Astra Internasional menerangkan bahwa waktu untuk membuat satu unit sepeda motor hanya 12 detik. Jejak kesuksesan yang terekam
di museum Astra diharapkan menginspirasi mereka untuk sukses juga. Selain kunjungan, anak-anak diajak juga bermain melalui game-game seru yang melatih
sisi kreatifitas, kecerdasan dan kemampuan berkompetisi. Lain di Tanjung Priok, lain di Babelan Bekasi Utara. Penerimaan beasiswa
di sana mendapat pembinaan melalui acara Parenting Club pada 31 Mei 2008. Acara itu digagas bersama ibu-ibu pengajar Bimbel Gratis Lukmanul Hakim
Denso. Pesertanya adalah 72 anak penerima Beasiswa Amaliah Astra beserta ibunya. Parenting Club digagas untuk meningkatkan peran ibu sebagai sahabat
anak dalam belajar. Sejak digulirkan pertama kali 4 April 2008, beasiswa Amaliah Astra digagas menjadi program beasiswa yang berbeda. Berbeda dalam arti bahwa
penerima beasiswa tidak hanya sekedar diberi lalu ditinggal begitu saja, namun ada program pembinaan yang menggiringnya. Motivasi dari pihak luar mutlak
diperlukan, karena kondisi orang tuanya sangat sulit untuk memberi perhatian lebih untuk pendidikan anaknya. Dengan program pembinaan yang terencana,