c. Material Bahan-bahan
Faktor material dalam suatu manajemen dapat diartikan sebagai bahan atau data informasi yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan serta dapat
digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh pemimpin. d.
Machines Mesin Mesin adalah suatu jenis alat atau media yang dapat digunakan dalam proses
pelaksanaan kegiatan manajemen dengan menggunakan teknologi atau alat bantu berupa mesin.
e. Methode Metode
Metode adalah suatu cara yang sistematis agar tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Metode harus disesuaikan dengan
perencanaan awal agar metode yang digunakan tepat pada sasaran f.
Market Pasar Pasar merupakan tempat yang terpenting yang hendak dimasuki barang atau
jasa perusahaan agar hasil-hasil produksi dapat tersampaikan kepada para konsumen
11
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap lembaga atau perusahaan perlu menerapkan unsur-unsur manajemen, agar tujuan yang
ingin dicapai dapat terlakasana dengan baik. Oleh karena itu, penerapan 6 M sangat dibutuhkan bagi seorang manajer untuk keberhasilan dalam menjalankan
kegiatan.
11
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996 , Cet.Ke-13, h.16
B. Masjid 1. Pengertian masjid
Masjid berasal dari kata :
ﺪﺠ –
ﺪﺠﺴﻳ –
اًدْﻮﺠ –
اًﺪﺠْﺴ
Masjid secara bahasa berarti tempat sujud, setiap tempat yang digunakan untuk sujud dan setiap tempat yang dipakai untuk beribadah kepada Allah SWT.
12
Sebenarnya kata masjid itu tidak hanya terbatas kepada suatu bangunan yang megah dan indah seperti dalam pengertian sekarang ini, namun mencakup
semua tempat di mana terjadi peristiwa sujud. Hal ini sebagaimana yang disinyalir dalam sabda Rasulullah SAW :
ﻌ ْﺖ
ْاﺎ ﻷ
ْر ص
ْﺴ ﺠ
ًﺪ وا
ﻃ ﻬ
ْﻮ ًر
ا ﺴ و اور
Artinya : Telah dijadikan untukku dan untuk umatku bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri. HR. Muslim
13
Sedangkan pengertian masjid secara istilah tempat sujud, yaitu tempat umat Islam mengerjakan shalat, zikir kepada Allah SWT, dan untuk hal-hal yang
berhubungan dengan dakwah Islamiyah.
14
Menurut Yusuf Qordhawi yang dimaksud dengan masjid adalah rumah sebagaimana yang telah Allah firmankan di dalam surat An-Nur {24}: 36-37 :
Β≅⎠Ι Β≅∫∪≅⎮∈≅⎠↓ ⌠⊃≅∫≈ ⌠∴≅⎠⎟ϑ≅∫ν≅⌠⊆ ⌠⊃≅⌠ℵ≅⎮μΑ Β≅∫∪≅ ⎮∈≅⎠↓ ∫ϕ≅∫• ⎮η∫≅⊆ ∫⊄ ∫♥≅∫↓ ⎮ϕ≅⌠Μ ⎮∅∫Α ⌠⊃≅⎟…≈Α ∫∅ ⎠γ ∫Α
⎠⎠Π ⎮⊂≅⌠∈≅⌠Ι ⎮∉≅⎠↓ ⎠ϕ≅⎮• ⎠γ ⎮⊕≅∫♣ ⎞♥≅⎮∈≅∫Ι ∫⇐ ⎥⊄ ⎞∇ ∫ι
12
Karam al- Bustany, et al. al-Munjid al-Lughah wa al-A’lam. Beirut : Dar al-Masyiq 1986 ,Cet. Ke.28, h.321.
13
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, Bandung : Mizan, 1998, Cet. Ke-8, h.460
14
M. Abdul Mujid, Kamus Istilah Fiqih Jakarta : PT Pustaka Firdaus, 1994 ,h.201
Β≅∫ς≅⎠Μ ⎮ℑ≅⎠∪⎮≅∈≅⎠∪≅⎮…≅⌠Μ ⎥⇐ ⎞⎯ Β∫≅Υ ⎠ι 36 ⎠⎯Β≅≅∫υ 〉⇐⎮Α∫⊄ ⎠⎟⊄ ⌠φ≅⌠←≅⎮≈ ⌠Λ⎮⊂≅⌠…≅⌠×≅≈⎮Α ⎠⊃⎮≅∈≅⎠↓ ⌠Κ⎥
≅…≅∫×≅∫≅Ν∫Μ Β≅⌡↵ ⎮⊂≅∫⊆ ∫∅⎮⊂≅⌠↓ Β∫≅β≅∫⊆ ⎠∇ ⊂〉≅•⎥λ≅≈Α ⎠ ∏Β≅Φ∫Ν≅⎮⊆⎠Α ∫⊄ ⎠∇⊂〉≅…≅⎥ϖ≅≈Α ⎠ℜΒ≅∫≥ ⎠Α ∫⊄ ⎠⊃≅⎟…≈
37 ⌠ιΒ≅∫ϖ≅≅⎮Ι ∫⇐⎮Α∫ ⊄
Artinya : “Bertasbihlah kepada Allah SWT di masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-NYA di dalamnya, pada waktu pagi dan
petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah SWT, dan dari mendirikan shalat, dan dari membayar
zakat. Mereka takut suatu hari yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi
goncang QS, An-Nur {24} : 36-37
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa masjid adalah rumah Allah SWT, yang dibangun agar umat bertasbih kepada Allah, mendirikan shalat dan
menyembahnya dengan baik.
15
Menurut Aidh bin Abdullah Al-Qorni, “Masjid adalah tempat untuk saling mengenal dan mengakrabkan diri di antara kaum Muslimin. Karena saat di dalam
masjid mereka dapat mengetahui informasi tentang saudaranya yang tidak hadir, apakah mereka dalam kesusahan atau lainya, dengan demikian maka akan timbul
rasa at-tawun tolong-menolong sehingga dapat mempererat tali ukhuwah persaudaraan dan memperkokoh rasa kasih sayang antar jama’ah masjid dari
kaum mu’minin.
16
Dari beberapa pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa masjid adalah suatu tempat di mana seseorang dapat melakukan sujud,
15
Yusuf al-Qordhawi, Tuntunan Membangun Masjid, Jakarta : Gema Insani Press, 1999, Cet, Ke-1, h.7
16
Aidh bin Abdullah Al-Qarni, Memakmurkan Masjid;Masjid dan Masyarakat Madani Jakarta : PT. Media Cita, 2001 ,h.12-13