45 untuk Yayasan Amaliah Astra, 40 untuk karyawan resto dan 15 untuk pemilik hak waralaba.
Untuk usaha tersebut, yayasan telah menginvestasikan dana sebesar Rp. 749.891.902, yang digunakan untuk menyewa tempat usaha, biaya renovasi
tempat usaha, pembelian peralatan dan sarana resto serta untuk menyediakan alat transportasi. Konsumen yang dituju dalam usaha resto ini adalah para pembeli
retail dari masyarakat Sunter dan pembelian pesanan dari beberapa perusahaan Grup Astra di lingkungan sunter, di antaranya PT Gaya Motor, PT Astra Daihatsu
Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, PT Tjahja Sakti Motor, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT. Astra Internasional, Tbk.
Sebagai partner dalam pengelolaan resto, pihak yayasan mempunyai kewajiban untuk turut serta dalam memajukan resto, di antaranya secara periodik
memberikan bimbingan dalam pengelolaan keuangan maupun dalam sistem manajemen proses produksi.
Selama bulan juni sampai bulan Desember 2004, hasil penjualan resto mencapai Rp. 1.307.144.395, dimana 52 penjualan berasal dari pembelian
pesanan dari perusahaan Grup Astra, sedangkan sisanya 48 berasal dari penjualan retail. Dari hasil penjualan tersebut, Rp 981.560.189 digunakan sebagai
pembelian bahan material resto dan setelah disisihkan untuk zakat dan depresiasi, maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp.284.886.180, dimana 45 dari
keuntungan tersebut adalah hak yayasan, yaitu sebesar Rp.128.198.781.
B. Rehabilitas Masjid Astra
Pemeliharaan fisik Masjid Astra termasuk sekretariat kantor Masjid Astra bertujuan untuk menjaga kondisi fisik Masjid Astra agar dapat dipergunakan
jama’ah dengan baik dan jama’ah dapat melakukan ibadahnya dengan khusyu’. Kondisi fisik Masjid Astra yang baik akan mendukung kegiatan yang
dilaksanakan di masjid. Untuk itu, Yayasan telah melakukan maintenance untuk fasilitas Masjid Astra yang ada. Misalnya pencucian tenda, pembersihan dan
penggantian lampu penerang, kebersihan harian baik fasilitas kamar mandi dan toilet serta lantai masjid dan perawatan tata suara. Program perbaikan fasilitas
masjid Astra di mana perbaikan tersebut meliputi : perbaikan lantai, pengecetan ulang seluruh bangunan masjid, pembuatan pagar depan masjid, penggantian
tenda masjid.. Pekerjaan pemborongan ini dilaksanakan oleh CV Tri Hazna Putri
Bandung dengan konsultan perencanaan dan pengawas PT Module Cipta Enginering Bandung. Pekerjaan perbaikan fasilitas masjid Astra ini telah menelan
biaya sebesar Rp.931.505.155. yang dilaksanakan selama 45 hari.
C. Auditor Independen Ekternal Auditors
Auditor eksternal ditetapkan untuk melakukan pemeriksaan sektor keuangan setiap tahun Yayasan Amaliah Astra untuk medapatkan pengakuan atas
konsolidasi laporan keuangan itu. Selama melakukan audit, diwajibkan untuk melaporkan penyimpangan apapun yang material dalam hubungannya dengan
laporan keuangan dan lain-lain yang berhubungan dengan informasi keuangan.
Selama Eksternal auditor melakukan pengujian atas pengawasan internal dan pemeriksaan apakah semua transaksi sudah sesuai dengan standar auditing yang
berlaku umum, Manajemen Yayasan Amaliah Astra tidak boleh memandang sepele terhadap keberadaan eksternal audit karena ia mendapatkan kuasa penuh
untuk mengecek segala aspek keuangan dan pencatatan operasional, memeriksa asset, inventori, personil dan memiliki tanggung jawab sendiri untuk meneliti
apakah sistem pengendalian berjalan dengan baik atau tidak. Dan bebas melakukan pemeriksaan apa saja yang dianggap perlu.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Yayasan, dimana disebutkan bahwa setiap tahun cash flow Yayasan harus diaudit, maka Dewan Pembina Yayasan Amaliah
Astra telah memutuskan kantor akuntan publik Drs. Thomas, Trisno, Hendang dan Rekan Akuntan publik Hasil dari audit menyatakan bahwa posisi keuangan
Yayasan Amaliah Astra yang berakhir tanggal 31 Desember setiap tahunnya, bahwa laporan aktivitas, perubahan aktiva bersih, serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Format laporan Auditor independent yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah Astra yang sesuai dengan prinsip Akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia yaitu : 1. Laporan posisi keuangan terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, kewajiban
dan aktiva bersih. 2. Laporan aktivitas terdiri dari perubahan aktiva bersih tidak terikat pendapatan
dan beban