Menurut Ustadz Ali Ath-Thanthawi berkata, “Masjid berfungsi sebagai
tempat beribadah umat islam, parlemen atau musyawarah, sekolah, tempat berkumpul dan juga tempat untuk memutuskan perkara”.
1. Masjid sebagai tempat ibadah
Di masjid itulah kaum muslimin menghilangkan rasa dengki, ketamakan, keinginan untuk berbuat jahat, dan kerusakan tepat ketika di depan
pintu masjid. Lalu ia memasuki masjid dengan hati terbuka untuk keimanan, menghadapkan wajah ke langit dengan penuh kekhusyu’an, kemudian mereka
berdiri dalam satu shaf yang tidak membedakan antara yang besar dan yang kecil, pemimpin dan orang bawahan, kaya dan miskin, kaki dan pundak
mereka saling bersentuhan, dan kening mereka semuanya ada di atas tanah. Mereka sama kedudukannya dalam beribadah.
2. Masjid sebagai parlemen
Apabila ada masalah yang mencemaskan kaum muslimin atau ada sesuatu yang menghalangi terlaksannya kebaikan kepada kaum muslimin,
maka akan dikumandangkan seruan “Ash-Shalaatu Jaami’ah“ shalat berjamaah akan dilaksanakan. Maka semua orang akan berkumpul di masjid.
Di masjid pernah dilakukan pemilihan khalifah presiden, dilakukan bai’at janji setia, atau sumpah, membahas perundang-undangan yang bersumber
dari syariat islam kemudian diumumkan kepada seluruh masyarakat.
3. Masjid sebagai tempat berkumpul
Apabila pimpinan pulang dari kunjungan kenegaraan, maka yang pertama kali ia tuju adalah masjid. Kemudian ia mengumumkan strategi
politiknya di atas mimbar, dan menyiarkan strategi-strateginya apabila akan terjadi peperangan. Maka berkibarlah bendera-bendera di masjid.
4. Masjid sebagai sekolah tempat belajar dan mengajar
Di masjid ditetapkannya dasar-dasar pengetahuan agama islam, dan dari sanalah ilmu pengetahuan mencapai puncak dan kemajuannya. Masjid adalah
tempat diajarkan ilmu- ilmu yang bermanfaat, mulai dari ilmu Al-Qur’an, ilmu hadits, ilmu hukum, ilmu bahasa, dan ilmu tentang alam semesta.
5. Masjid sebagai tempat pengadilan
Di masjidlah keluarnya sebuah keputusan yang paling adil dan paling tegas. Di masjidlah tercatat lembar-lembar indah dalam sejarah pengadilan
manusia ditegakkan. Pengadilan antara rakyat jelata dengan amirul mukminin, antara orang miskin dan pemimpin besar. Kemudian semuanya diputuskan
secara adil tanpa membedakan antara orang yang besar dan kecil kedudukannya.
17
3. Peranan Masjid
Adapun peranan masjid yang ditulis oleh Moh. E. Ayub, di dalam bukunya Manajemen Masjid Petunjuk Praktis Bagi para Pengurus. Secara garis besar ada
dua yaitu:
1. Masjid sebagai Sumber Aktifitas
Dalam sejarah perkembangan dakwah Rasulullah SAW. Terutama dalam periode Madinah, eksistensi masjid tidak hanya dimanfaatkan sebagai pusat
17
Khairuddin wanili. Ensiklopedia Masjid hokum, adab, dan bid’ahnya. Jakarta : Darus Sunnah Press.2008h. xv