Rehabilitas Masjid Astra Auditor Independen Ekternal Auditors
Selama Eksternal auditor melakukan pengujian atas pengawasan internal dan pemeriksaan apakah semua transaksi sudah sesuai dengan standar auditing yang
berlaku umum, Manajemen Yayasan Amaliah Astra tidak boleh memandang sepele terhadap keberadaan eksternal audit karena ia mendapatkan kuasa penuh
untuk mengecek segala aspek keuangan dan pencatatan operasional, memeriksa asset, inventori, personil dan memiliki tanggung jawab sendiri untuk meneliti
apakah sistem pengendalian berjalan dengan baik atau tidak. Dan bebas melakukan pemeriksaan apa saja yang dianggap perlu.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Yayasan, dimana disebutkan bahwa setiap tahun cash flow Yayasan harus diaudit, maka Dewan Pembina Yayasan Amaliah
Astra telah memutuskan kantor akuntan publik Drs. Thomas, Trisno, Hendang dan Rekan Akuntan publik Hasil dari audit menyatakan bahwa posisi keuangan
Yayasan Amaliah Astra yang berakhir tanggal 31 Desember setiap tahunnya, bahwa laporan aktivitas, perubahan aktiva bersih, serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Format laporan Auditor independent yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah Astra yang sesuai dengan prinsip Akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia yaitu : 1. Laporan posisi keuangan terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, kewajiban
dan aktiva bersih. 2. Laporan aktivitas terdiri dari perubahan aktiva bersih tidak terikat pendapatan
dan beban
3. Laporan perubahan aktiva bersih yaitu aktiva bersih tidak terikat. 4. Laporan Arus kas yaitu arus kas dari aktivitas operasi perubahan dalam aktiva
bersih. Dan arus kas dari kegiatan investasi. 5. Laporan keuangan berisikan yaitu : 1.Umum, 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi;
dasar penyusunan laporan keungan, aktiva besih terkait, aktiva bersih tidak terkait, aktiva tetap, pengakuan pendapatan dan beban, transaksi dengan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa, imbalan kerja karyawan, penggunaan estimasi, 3. Kas dan bank, 4. piutang lain-lain, 5. Biaya dibayar dimuka, 6.
Aktiva tetap, 7. Hutang lain-lain, 8. Beban yang masih harus dibayar, 9. Hutang pajak, 10. Aktiva bersih, 11. Beban, 12. Imbalan kerja karyawan, 13.
Perubahan kebijakan akuntansi, 14. Perjanjian, 15. Penyelesaian laporan keuangan, 16. Peristiwa penting setelah tanggal neraca, 17. Reklasifikasi
perkiraan.