Analisis Korelasi ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

negatif, sedangkan jika angka koefisien korelasi positif hingga +1 maka yang terjadi adalah korelasi positif. Untuk mengetahui secara pasti korelasi yang terjadi maka digunakan tabel panduan hasil korelasi seperti berikut: Tabel 4.6 Interval Korelasi 3 Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,1999 Sangat rendah 0,20 – 0,3999 Rendah 0,40 – 0,5999 Sedang 0,60 – 0,7999 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat 3 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta:2001, h. 149 Hasil perhitungan korelasi dari data-data dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Hubungan Pemberian Reward dan Punishment dengan Kinerja Karyawan Dari tabel hasil korelasi di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara pemberian reward dengan kinerja karyawan BPRS Harta Insan Karimah di atas berkorelasi positif, begitu juga hubungan antara pemberian punishment terhadap kinerja karyawan. Hubungan yang rendah terjadi antara pemberian reward dengan kinerja karyawan BPRS Harta Insan Karimah dengan besar koefisien korelasi 0,337. Sedangkan hubungan antara pemberian punishment dengan kinerja karyawan adalah hubungan yang sangat lemah dengan besar koefisien korelasi 0,102. Dari hasil tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa pemberian reward Variabel reward Variabel punishment Variabel kinerja Variabel reward Pearson Correlation 1 .282 .337 Sig. 2-tailed .011 .002 N 80 80 80 Variabel punishment Pearson Correlation .282 1 .102 Sig. 2-tailed .011 .369 N 80 80 80 Variabel kinerja Pearson Correlation .337 .102 1 Sig. 2-tailed .002 .369 N 80 80 80 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. dan punishment tidak terkait maksimal dengan peningkatan kinerja karyawan BPRS Harta Insan Karimah. Artinya pemberian reward tidak terlalu mempengaruhi seorang karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Demikian juga dengan pemberian punishment sangat lemah pengaruhnya untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan. Jadi walaupun seorang karyawan melakukan kesalahan dan mendapat sanksi namun hal tersebut tidak mempengaruhinya untuk meningkatkan kinerja dalam bekerja. Hubungan antara reward dengan kinerja karyawan adalah sebesar 0,337 tetapi setelah dikontrol dengan variabel punishment maka korelasi antara reward dengan kinerja karyawan menjadi 0,323 atau mengalami penurunan. Artinya kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh reward saja tetapi juga dipengaruhi oleh punishment. Dengan demikian faktor reward bukanlah satu- satunya yang mempengaruhi kinerja karyawan, melainkan punishment juga turut mempengaruhi. Hal ini dibuktikan dengan korelasi parsial yaitu untuk melihat hubungan asli antara 2 variabel atau adanya kekuatan lain pada variabel tersebut. Kualitas kerja atau kinerja karyawan ada kaitannya dengan imbalan yang didapat. Pemberian reward berhubungan signifikan dengan punishment karena dengan adanya imbalan yang besar ada pula ketakutan yang besar pada diri karyawan untuk melakukan kesalahan Correlations Partial Control Variables Variabel reward Variabel kinerja Variabel punishment Variabel reward Correlation 1.000 .323 Significance 2-tailed . .004 Df 77 Variabel kinerja Correlation .323 1.000 Significance 2-tailed .004 . Df 77 Correlations Partial Control Variables Variabel punishment Variabel kinerja Variabel reward Variabel punishment Correlation 1.000 .008 Significance 2-tailed . .946 Df 77 Variabel kinerja Correlation .008 1.000 Significance 2-tailed .946 . Df 77

D. Uji Hipotesis

Sesuai dengan rumusan hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu: Ha = Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian reward dengan kinerja karyawan. Ho = Tidak terdapat hubungan signifikan antara pemberian reward dengan kinerja karyawan. Dari hasil diketahui bahwa nilai sgnifikansi adalah sebesar 0.02 artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti bahwa ada hubungan positif dan cukup sgnifikan antara pemberian reward dengan kinerja karyawan. Adapun untuk nilai koefisien determinasi adalah sebesar 11,36 yang artinya keberadaan kinerja dapat dijelaskan sebesar 11,36 dengan variabel reward. Sesuai dengan rumusan hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu: Ha = Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian punishment dengan kinerja karyawan. Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian punishment dengan kinerja karyawan. Dari hasil penelitian didapat nilai signifikansi sebesar 0.369 artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian punishment dengan kinerja karyawan. Adapun untuk nilai koefisien determinasi adalah sebesar 1,04 yang artinya keberadaan kinerja bisa dijelaskan 1,04 dengan variabel punishment.

E. Analisis dan Interpretasi Data

Kelangsungan usaha suatu perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya manusia yang berkecimpung di dalamnya. Adanya pemberian imbalan yang sebanding dengan tugas dan tanggung jawab seorang karyawan akan mampu meningkatkan produktivitas dan kinerjanya. Selain itu adanya pemberian hukuman juga dapat membuat efek jera bagi karyawan lain untuk tidak membuat kesalahan di saat bekerja. Proses motivasi dipengaruhi oleh dua hal yaitu pengalaman dan harapan. Ketika pengalaman dalam mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan telah diperoleh, orang memandang beberapa tindakan tertentu membantu mencapai sasaran mereka, sedangkan beberapa tindakan lain kurang berhasil. Beberapa tindakan mendapat penghargaan, sedangkan tindakan lain gagal atau bahkan mendapat hukuman. Penghargaan berfungsi sebagai insentif positif dan