Strategi Pemecahan Masalah Deskripsi Teoretik

Empat langkah pemecahan masalah menurut Polya tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pada pelaksanaan keempat langkah tersebut tugas guru adalah membantu dan memfasilitasi siswa untuk dapat mengoptimalkan kemampuannya mencapai penyelesaian masalah secara logis, terstruktur, cermat dan tepat. Berikut ini macam-macam strategi pemecahan masalah yang dipetik dan dimodifikasi dari Solving Mathematical Problems in The Elementary School dalam Holmes: Ada dua masalah pertama masalah rutin, strategi yang sering dipakai adalah menulis kalimat matematika terbuka. Beberapa pemecah masalah menggunakan masalah yang lebih sederhana atau memanggil kembali masalah yang hampir sama sebelum menulis kalimat matematika terbuka untuk masalah rutin. Kedua masalah non rutin terdapat beberapa strategi, yaitu 1 Act It Out, 2 Menggambar diagram, 3 Menebak dan Mengecek, 4 Bekerja mundur atau kearah kebelakang, 5 Membuat daftar yang terorganisir, 6 Membuat tabel, 7 Menemukan Pola, 8 Menggunakan masalah yang lebih sederhana, 9 Memanggil kembali masalah yang hampir sama, 10 Menggunakan logika. 38 Berikut penjelasan dari macam-macam strategi pemecahan masalah non rutin yang dikutip di atas: 1 Strategi Bermain Peran Act It Out Strategi bermain peran atau act it out dapat melibatkan situasi masalah sebagai dasar permainan. Strategi ini berguna untuk siswa di kelas awal karena permainan mencerminkan kehidupan nyata dan membuat masalah lebih bermakna. 39 Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang tercakup dalam soal yang dihadapi. 40 2 Strategi Menggambar Diagram Strategi menggambar diagram melibatkan situasi masalah dengan membuat sketsa atau diagram. Ini adalah salah satu strategi yang penting dalam pemecahan masalah karena penggunaannya yang luas dalam masalah 38 Sri Wardani, dkk, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah di SD, Yogyakarta: Kemendiknas, 2010, h. 54-55. 39 Ibid., h.57. 40 Suherman, op. cit., h. 92. nonrutin. 41 strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas. 42 3 Strategi Menebak dan Mengecek atau Trial and Error Strategi ini hampir selalu tepat untuk masalah yang melibatkan proses coba dan gagal trial and error dan masalah yang melibatkan alasan dalam penentuan jawabannya. Strategi ini membantu siswa untuk menyadari kenyataan bahwa tebakan yang bagus dalam matematika mendapat tempat dan tidak harus dihindari. Siswa akan belajar bahwa dalam beberapa masalah, tebakan yang bagus adalah cara untuk memulai membuat rencana pemecahan masalah karena tidak ada cara yang lain. Siswa akan menemukan bahwa strategi menebak dan mengecek berbeda dari perkiraan dalam memecahkan masalah. Perkiraan membantu untuk menilai solusi yang ditemukan dengan menggunakan strategi perkiraan. 43 4 Strategi Bekerja Mundur atau ke Belakang Suatu masalah kadang disajikan dalam suatu cara sehingga yang diketahui sebenarnya merupakan hasil dari proses tertentu, sedangkan komponen yang ditanyakan merupakan komponen yang seharusnya muncul lebih awal. 44 Terkadang bilangan terakhir dari sebuah masalah sudah diketahui namun bilangan awalnya belum diketahui. Karena strategi yang dilakukan adalah membalik operasi untuk menemukan bilangan awalnya, siswa perlu memahami operasi balik untuk memecahkan masalah dengan strategi “bekerja mundur”. 45 5 Strategi Membuat Daftar Terorganisir Sebuah daftar atau kelompok daftar dibuat untuk memelihara tebakan atau perhitungan yang dipesan dan memastikan semua kemungkinan perhitungan dilibatkan dan tidak ada data yang dimasukkan secara berulang. 41 Wardani, op. cit., h.58. 42 Suherman, op. cit. 43 Wardani, loc .cit., h. 61-62. 44 Suherman, loc. cit., h. 94. 45 Wardani, loc. cit., h. 64. Menghitung sering digunakan untuk menggambarkan hasil akhir. Daftar digunakan sebagai perbandingan atau pola penemuan untuk menentukan satu atau lebih jawabannya. 46 6 Strategi Membuat Tabel Mengorganisasi data ke dalam tabel dapat membantu kita dalam mengungkapakan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi yang tidak lengkap. Penggunaan tabel merupakan langkah yang sangat efisien untuk melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah data sehingga apabila muncul pertanyaan baru berkenaan dengan data tersebut, sehingga jawaban jawaban pertanyaan tadi dapat diselesaikan dengan baik. 47 Tabel terdiri atas baris dan kolom yang menunjukkan hubungan variabel dalam sebuah masalah. Seringkali satu kolom atau baris berisi peristiwa yang natural seperti 1, 2, 3. Data yang dimasukkan dalam tabel seringkali menunjukkan urutan yang berulang, dan pemahaman terhadap pemasukan data dapat menjadi awal untuk memecahkan masalah. 48 7 Strategi Menemukan Pola Sebagai suatu strategi untuk pemecahan masalah pencarian pola yang pada awalnya hanya dilakukan secara pasif melalui petunjuk yang diberikan guru, pada suatu saat keterampilan itu akan terbentuk dengan sendirinya sehingga pada saat mengahadapi masalah tertentu, salah satu pertanyaan yang mungkin muncul pada benak seseorang antara lain adalah:”Adakah pola atau keteraturan tertentu yang mengaitkan tiap data yang diberi kan?”. Tanpa melaui latihan, sangat sulit bagi seseorang untuk menyadari bahwa dalam permasalahan yang dihadapinya terdapat pola yang bisa diungkap. 49 8 Strategi Menggunakan Masalah yang Lebih Sederhana Masalah dengan bilangan yang besar atau pecahan seringkali terlihat sulit. Menyubstitusikan bilangan bulat yang kecil biasanya akan memudahkan pemecah masalah dengan struktur masalah. Pecahkan masalah dengan 46 Ibid., h. 66. 47 Suherman, op.cit., h. 93. 48 Wardani, loc.cit., h. 68. 49 Suherman, loc.cit., h. 93. bilangan yang disubstitusikan tersebut, dan kemudian kembalikan ke masalah aslinya. Cara tersebut merupakan sebuah strategi pemecahan masalah dan dapat membuat siswa lebih percaya diri dalam memecahkannya. Masalah- masalah rutin seringkali menjadi lebih sederhana dengan strategi ini. 50 9 Strategi Memanggil Kembali Masalah yang Hampir Sama Kebanyakan masalah memiliki struktur yang sama dan dipecahkan melalui cara yang sama. Seringkali bahasa masalah cukup untuk mengingatkan kembali pemecahan suatu masalah dengan masalah sebelumnya yang mirip. 51 10 Strategi Menggunakan Logika Masalah logika membutuhkan pengandaian “jika…, maka”. Strategi ini untuk menentukan apa yang diketahui dan memantapkan relasi atau hubungan lain. Penggunaan matriks solusi dapat membantu pemecah masalah untuk menjaga keputusannya dalam memecahkan masalah logika yang melibatkan kemungkinan-kemungkinan dengan penalaran. Masalah logika yang berupa aturan seringkali membutuhkan diagram. 52 Berdasarkan Uraian di atas, strategi pemecahan masalah yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah strategi pemecahan masalah yang yang dipetik dan dimodifikasi dari Solving Mathematical Problems in The Elementary School yaitu strategi pemecahan masalah make an organized list.

c. Strategi Pemecahan Masalah Make An Organized List

Daftar terorganisir adalah strategi pemecahan masalah yang memungkinkan siswa untuk mengatur data dan visual mempertimbangkan pilihan mereka ketika menjawab masalah. Menurut Muckerheide dalam upaya untuk menghasilkan daftar yang terorganisir siswa akan menghadapi pola yang sering dan berulang. 53 Dengan menggunakan strategi daftar teroganisir dapat membantu otak mengatur dan memproses informasi untuk 50 Wardani, op. cit., h. 72. 51 Ibid., h. 74. 52 Ibid., h. 76. 53 Bureau of Exceptional Education and Student Services, Classroom Cognitive and Metacognitive Strategies for Teacher, Florida: Florida Department of Education, 2010, h. 34 diingat kembali di masa yang akan datang dan dengan daftar yang terorganisasi siswa dapat memisahkan informasi ke dalam pengelompokkan yang dapat membantu siswa dalam memahami dan memproses informasi masalah. 54 Sri Wardani, dkk mengatakan strategi membuat daftar terorganisir digunakan jika kita dihadapkan dengan data dan informasi yang sangat banyak, daftar terorganisasi membantu kita untuk menghitung seluruh kemungkinan dan menghindari pengulangan. 55 Sheffield dan Cruickshank mengatakan bahwa make an organized list merupakan strategi yang digunakan untuk menjelaskan semua kemungkinan dalam suatu masalah. Daftar dikembangkan secara sistematis untuk mengurangi kemungkinan item yang hilang. 56 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemecahan masalah make an organized list merupakan strategi pemecahan masalah yang menggunakan daftar terorganisir yaitu daftar yang dibuat untuk membantu memastikan semua kemungkinan dalam langkah-langkah penyelesaian dan menghindari data yang dimasukkan secara berulang. Daftar digunakan untuk memudahkan jika terdapat satu atau lebih jawaban. Langkah-langkah strategi make an organized list menurut Muckerheide adalah sebagai berikut: 57 1 Membaca masalah Read the Problem, 2 Menulis ulang pertanyaan dengan kata-kata siswa sendiri Restate the question in your own word, 3 Menentukan informasi penting Determine important information, 4 Membuat daftar terorganisir Create an Organized list, 5 Mengimplementasikan solusi Implement a solution. Dengan penjelasan sebagai berikut: 54 Diane Ronis, Pengajaran Matematika Sesuai Cara Kerja Otak, Jakarta: Indeks, 2009, h. 134. 55 Sri Wardani, dkk, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah di SMP, Yogyakarta: Kemendiknas, 2010, h.54. 56 Jensen, op. cit., h.85. 57 Bureau of Exceptional Education and Student Services, Classroom Cognitive and Metacognitive Strategies for Teacher, Florida: Florida Department of Education, 2010, h. 34-35. 1 Membaca Masalah Pada langkah ini guru dan siswa harus dapat menentukan apa yang diketahui dari masalah. 2 Menulis Ulang Pertanyaan Pada langkah ini siswa harus dapat menulis pertanyaan dengan kata-kata sendiri agar dapat mudah dipahami. 3 Menentukan Informasi Penting Pada langkah ini siswa harus dapat mengetahui konsep atau rumus atau sifat apa yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 4 Membuat daftar terorganisir Pada langkah ini siswa harus dapat menulis langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi 5 Mengimplementasikan solusi Pada langkah ini siswa harus dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan langkah-langkah yang ditulis. Dalam membelajarkan strategi make an organized list adalah sebagai berikut : 58 1 Gunakan soal yang memiliki beberapa jawaban. Berikan pengalaman kepada siswa untuk mendaftar kombinasi yang telah mereka coba dalam memperoleh jawaban. 2 Secara kelompok atau individual siswa dapat bekerja pada masalah tersebut dan melaporkan jawaban masing-masing. Siswa diingatkan bahwa pendaftaran adalah jalan terbaik untuk memecahkan masalah dengan tipe seperti itu. Buat para siswa mengerjakan beberapa soal lagi dengan strategi serupa. Berdasarkan uraian diatas, maka langkah-langkah strategi pemecahan masalah make an organized list yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 58 Wardani, op.cit., h.67-68. Tabel 2.3 Langkah Strategi Pemecahan Masalah Make an Organized List No. Langkah strategi make an organized list Penjelasan 1. Membaca Masalah Siswa bersama kelompok menganalisis masalah dan menentukan apa yang diketahui dari masalah. 2. Menulis Ulang Pertanyaan Siswa bersama kelompok menulis ulang pertanyaan dengan kata-kata sendiri. 3. Menentukan Informasi Penting Siswa bersama kelompok menentukan dan menuliskan konsep atau rumus atau sifat apa yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. 4. Membuat daftar terorganisir Siswa bersama kelompok menulis langkah- langkah untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. langkah ditulis bertujuan untuk menghindari adanya pengulangan dan membantu untuk memudahkan jika terdapat lebih dari satu jawaban. 5. Mengimplementasikan solusi Siswa bersama kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai dengan langkah-langkah yang ditulis.

3. Strategi Pembelajaran Konvensional

Strategi pembelajaran konvensional yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara lisan dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. 59 Dalam strategi ini, materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi tersebut. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi ini lebih menekankan pada proses bertutur. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru teacher centered approach dan fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik academic 59 Sanjaya, op. cit., h.179.