Pengambilan keputusan merupakan bagian dari berpikir kritis dalam konsepsi ennis. Seseorang pada suatu saat tertentu akan selalu harus membuat
keputusan, oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis harus dikembangkan. Dalam hal berpikir kritis, keputusan yang akan diambil harus didasarkan pada
informasi yang akurat serta pemahaman yang jelas terhadap situasi yang dihadapi. Karena, jika keputusan itu tidak didasarkan pada informasi serta
asumsi yang benar, maka kesimpulan itu tidak memiliki dasar yang benar. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa berpikir
kritis matematis merupakan suatu proses berpikir dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan matematika atau informasi matematika dengan
melakukan pertimbangan-pertimbangan yang berfokus pada pengambilan keputusan yang diyakini. Pentingnya mengajarkan berpikir kritis tidak dapat
diabaikan lagi, karena berpikir kritis merupakan proses dasar dalam suatu keadaan dinamis yang memungkinkan siswa untuk menanggulangi
ketidaktentuan masa yang akan datang akan tetapi studi-studi yang melakukan asesmen kemampuan berpikir kritis tidak akan berkembang tanpa
adanya usaha yang sengaja ditanamkan dalam pengembangannya. Seorang siswa tidak akan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan
baik tanpa ditantang untuk berlatih menggunakannya dalam konteks berbagai bidang studi, salah satunya adalah matematika.
d. Indikator Berpikir Kritis Matematis
Berpikir kritis merupakan kemampuan manusia yang sangat mendasar karena dapat mendorong seseorang untuk memandang setiap permasalahan
yang dihadapi secara kritis sehingga diperoleh suatu pengetahuan baru yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam hal ini, kemampuan
berpikir kritis matematis setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan suatu indikator sehingga kita dapat menilai tingkat berpikir kritis
seseorang. Menurut Mayadiana indikator kemampuan berpikir kritis matematis meliputi :
19
1 Kemampuan menggeneralisasi dan mempertimbangkan hasil generalisasi.
19
Ibid., h. 52.
2 Kemampuan mengidentifikasi relevansi.
3 Kemampuan merumuskan masalah ke dalam model matematika.
4 Kemampuan mendeduksi dengan menggunakan prinsip.
5 Kemampuan memberikan contoh soal penarikan kesimpulan.
6 Kemampuan merekonstruksi argumen
Menurut Watson dan Glaser, indikator dalam berpikir kritis meliputi:
20
1 Kemampuan merekognisi keberadaan masalah.
2 Kemampuan menerima bukti yang dapat mendukung.
3 Kemampuan mengambil kesimpulan valid, abstraksi-abstraksi, dan
generalisasi secara logis. O’Daffer dan Thornquist mengajukan suatu model dari proses
berpikir kritis sebagai berikut:
21
1 Memahami masalah.
2 Melakukan pengkajian terhadap bukti, data, dan asumsi.
3 Melakukan pengkajian terhadap hal di luar bukti, data, dan asumsi di atas.
4 Menyatakan dan mendukung suatu kesimpulan, keputusan, atau solusi.
5 Menerapkan kesimpulan atau keputusan.
Ennis mengemukakan bahwa tedapat dua belas indikator berpikir kritis yang dikelompokkan dalam lima kemampuan berpikir, yaitu 1
Memberikan penjelasan sederhana elementary clarification, 2 Membangun keterampilan dasar basic support, 3 Membuat inferensi infering, 4
Membuat penjelasan lebih lanjut advanced clarification, dan 5 Mengatur strategi dan taktik strategies and tactics.
22
Kelima indikator berpikir kritis tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
20
Ibid., h. 17.
21
Suryadi, op.cit., h. 17.
22
Mayadiana, loc.cit., h. 13.
Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis
Keterampilan Berpikir Kritis
Sub Keterampilan Berpikir Kritis
Penjelasan
1. Memberikan
penjelasan sederhana
elementary clarification
1. Memfokuskan
Pertanyaan a.
Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan
b. Mengidentifikasi kriteria-kriteria
untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin
c. Menjaga kondisi pikiran
2. Menganalisis
Argumen a.
Mengidentifikasi kesimpulan b.
Mengidentifikasi alasan sebab yang dinyatakan eksplisit
c. Mengidentifikasi alasan sebab
yang tidak dinyatakan implisit d.
Mengidentifikasi ketidakrelevanan dan kerelevanan
e. Mencari persamaan dan
perbedaan f.
Mencari struktur suatu argumen g.
Merangkum 3.
Bertanya dan menjawab
pertanyaan klarifikasi dan
pertanyaan yang menantang
a. Mengapa
b. Apa intinya, apa artinya
c. Apa contohnya, apa yang bukan
contoh d.
Bagaimana menerapkannya dalam kasus tersebut
e. Perbedaan apa yang
menyebabkannya f.
Akankah anda menyatakan lebih dari itu
2. Membangun
keterampilan dasar basic
support 1.
Mempertimbang kan kredibilitas
kriteria suatu sumber
a. Ahli
b. Tidak adanya konflik internal
c. Kesepakatan antar sumber
d. Reputasi
e. Menggunakan prosedur yang ada
f. Mengetahui resiko
g. Kemampuan memberi alasan
h. Kebiasaan hati-hati
2. Mengobservasi
dan mempertimbang
kan hasil observasi
a. Ikut terlibat dalam menyimpulkan
b. Dilaporkan oleh pengamat sendiri
c. Mencatat hal-hal yang diinginkan
d. Penguatan colaboration dan
kemungkinan penguatan
e. Kondisi akses yang baik
f. Penggunaan teknologi yang
kompeten g.
Kepuasan observer atas kredibilitas kriteria
3. Membuat
inferensi infering
1. Membuat
deduksi dan mempertimbang
kan hasil deduksi a.
Kelompok yang logis b.
Kondisi yang logis c.
Interpretasi pernyataan 2.
Membuat induksi dan
mempertimbang kan induksi
a. Membuat generalisasi
b. Membuat Kesimpulan dan
hipotesis 3.
Membuat dan mempertimbang
kan nilai keputusan
a. Latar belakang fakta
b. Konsekuensi
c. Penerapan prinsip-prinsip
d. Memikirkan alternatif
e. Menyeimbangkan dan
memutuskan 4.
Membuat penjelasan
lebih lanjut advanced
clarification .
1. Mendefinisikan
istilah dan mempertimbang
Kan a.
Bentuk sinonim klasifikasi, rentang ekspresi yang sama,
operasional, contoh dan non contoh
b. Tindakan, mengidentifikasi
persamaan 2.
Mengidentifikasi asumsi
a. Penalaran secara implisit
b. Asumsi yang diperlukan
rekonstruksi argumen 5.
Mengatur strategi dan
taktik strategies
and tactics. 1.
Memutuskan suatu tindakan
a. Mendefinisikan masalah
b. Menyeleksi kriteria untuk
membuat solusi c.
Merumuskan alternatif yang memungkinkan
d. Memutuskan hal-hal yang akan
dilakukan secara tentatif e.
Mereview f.
Memonitori implementasi 2.
Berinteraksi dengan orang
lain