Membuat langkah-langkah penyelesaian masalah

2. Kondisi siswa yang terbiasa dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru, sehingga ketika awal pembelajaran diajarkan dengan menggunakan strategi pemecahan masalah make an organized list siswa cenderung pasif dan sulit untuk beradaptasi. 3. Alokasi waktu yang terbatas sehingga diperlukan persiapan yang lebih baik lagi agar siswa lebih terkontrol secara maksimal. 4. Pengontrolan variabel pada penelitian ini yang diukur hanya pada aspek berpikir kritis matematis siswa saja untuk aspek yang lainnya tidak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran matematika dengan strategi pemecahan masalah make an organized list terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII di MTs Daarul Hikmah pada pokok bahasan relasi dan fungsi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan strategi pemecahan masalah make an organized list lebih baik daripada kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari indikator kemampuan berpikir kritis matematis pada aspek memfokuskan pertanyaan 78,26, aspek memberikan alasan 72,88, aspek membuat kesimpulan 73,96, aspek membuat alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah 76,04 dan aspek membuat langkah-langkah penyelesaian masalah 74,51, sedangkan untuk siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional pada aspek memfokuskan pertanyaan 45,13, aspek memberikan alasan 58,75, aspek membuat kesimpulan 55,43, aspek membuat alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah 51,09 dan aspek membuat langkah-langkah penyelesaian masalah 68,51. 2. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pemecahan masalah make an organized list lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran konvensional yaitu strategi ekspositori dengan t hitung = 6,18 t tabel = 2,01. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pemecahan masalah make an organized list yaitu sebesar 75,29 dan nilai rata-rata tes kemampuan berpikir kritis matematis 80 siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pemebelajaran konvensional yaitu sebesar 56,43.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini diantaranya: 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pemecahan masalah make an organized list mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran matematika yang dapat diterapkan guru. 2. Perlu dilakukan Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing strategi pemecahan masalah make an organized list terhadap kemampuan berpikir matematis lainnya. 3. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk memberikan latihan soal pada lembar aktivitas siswa LAS agar lebih memperkuat pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. 4. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan relasi dan fungsi untuk penelitian selanjutnya disarankan dilakukan juga pada pokok bahasan lainnya. 5. Alokasi waktu sebaiknya diperhatikan agar tidak menjadi kendala pada penelitian selanjutnya.