Membuat Alternatif Cara Lain dalam Menyelesaikan Masalah
langkah secara tepat walaupun hanya pada poin a. Berdasarkan hal tersebut terbukti bahwa jika dilihat dari persentase rata-rata skor pada indikator membuat
langkah-langkah penyelesaian masalah siswa pada kelas eksperimen mendapatkan skor sebesar 74,51 sedangkan kelas kontrol mendapatkan skor sebesar 68,51
dengan selisih 6. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen untuk indikator membuat
langkah-langkah penyelesaian masalah lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa rata-rata nilai ketercapaian
semua indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Artinya, strategi pemecahan
masalah make an organized list yang diterapkan dalam proses pembelajaran dapat berpengaruh positif terhadap berpikir kritis matematis siswa dan langkah-langkah
pada strategi pemecahan masalah make an organized list dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Dari kelima indikator berpikir kritis
matematis yang telah peneliti tetapkan diperoleh data bahwa nilai rata-rata tertinggi pada kelas eksperimen terdapat pada indikator memfokuskan pertanyaan
yaitu sebesar 6,26 dengan persentase 78,26 dan nilai rata-rata terendah terdapat pada indikator memberikan alasan yaitu sebesar 5,84 dengan persentase 72,88
sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata tertinggi terdapat pada indikator membuat langkah-langkah penyelesaian masalah yaitu sebesar 5,48 dengan
persentase 68,51 dan nilai rata-rata terendah terdapat pada indikator memfokuskan pertanyaan yaitu sebesar 3,61 dengan persentase 45,13.