Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

Dengan dasar analisis : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Jika semua uji asumsi klasik telah dilakukan dan model dapat digunakan, maka regresi dapat dilakukan. Model regresi yang akan digunakan adalah regresi linear berganda dengan lima variabel independen. Model ini dituliskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan: Y = Fasilitas Pembiayaan a = konstanta yang menunjukkan besar nilai Y jika X = 0 b 1- b 3 = koefisien regresi parsial, yaitu konstanta yang menunjukkan besar peran X dalam menentukan besar Y X 1 = Pelayanan X 2 = Lokasi X 3 = Pengatahuanpromosi

H. Uji Hipotesis

Setelah model regresi berganda memenuhi syarat uji asumsi klasik, dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisiens regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t.

a. Uji Determinasi

Dalam analisi korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi atau disebut juga dengan R Square yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi digunakan untuk Untuk menentukan besarnya pengaruh frekuensi variabel i  terhadap variabel Y. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X.

b. Uji Korelasi

Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara varabel minat pedagang yaitu terdiri dari pelayanan X1, lokasi X2 dan promosi X3 terhadap variabel fasilitas pembiayaan. Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat berpedoman pada keterangan yang tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut: Nisfiannoor, 2005:154 Tabel 3.3 Tabel Tingkat Hubungan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

c. Uji-F Uji Global

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan variabel terkait. H 0 : Tidak terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung H a : Terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung Adapun kriteria pengujianya adalah jika F Hitung F Tabel maka H ditolak atau sig 0,05 maka H ditolak, sehingga jika F Hitung F Tabel maka H diterima atau sig 0,05 maka H diterima.

d. Uji-t Uji pengaruh parsial

Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapt nilai t hitung maka selanjutnya nilai t dibanding dengan nilai t tabel. 1. Hipotesis parsial untuk pelayanan X1 H 01 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap Fasilitas pembiayaan H a1 : terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap fasilitas pembiayaan 2. Hipotesis parsial untuk lokasi X2