15
A. .Pembiayaan dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah
1. Pengertian Pembiayaan
Secara Harfiah, pembiayaan financeing atau mathur bih di artikan sebagai dana rahn , yaitu dana yang di proleh rahin nasabah setelah
aplikasi rahn-nya di terima oleh pihak mutahin bank, dengan syarat setelah ada penyerahan makhun jaminan kepada pihak murtahin.
Secara istilah, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu didasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibayai mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan, Pembiayaan dalam perbankan syriah atau istilah tekhnisnya aktiva
produktif menutut ketentuan BI adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang,
qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta
SWBI Muhammad, 2004: 183.
16
Sedangkan menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat 12,
pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan anatara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut, setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
4
a. Tujuan Pembiayaan
Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Muhammad, 2004: 17:
a Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro 1. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk peningkatan
ekonomi ummat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat
melakukan akses
ekonomi. Dengan
demikian dapat
meningkatkan taraf ekonominya.
2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha 3. Meningkatkan produktifitas
4. Membuka lapangan kerja baru
4
Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 12