UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bakteri diwarnai dengan warna dasar larutan kristal violet, diikuti dengan penambahan mordant atau penajam larutan iodin, kemudian didekolorisasi
secara cepat dengan alkohol, dan diwarnai lagi dengan larutan safranin. Struktur dinding sel akan menentukan respon pewarnaan. Bakteri Gram positif sebagian
besar dinding selnya mengandung peptidoglikan tebal akan menjerab warna violet. Bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan tipis, sehingga zat
warna violet yang digunakan dalam pewarnaan Gram sangat mudah dibilas dari bakteri Gram negatif, akan tetapi tetap menahan warna merah Campbell, Neil A.,
2003; Smith, Ann C. and Marise A. Hussey, 2005. Hal yang harus diperhatikan dalam proses pewarnaan Gram adalah tahapan
dekolorisasi. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling krusial dan sering membuat pewarnaan Gram jadi tidak konsisten. Dekolorisasi dengan alkohol yang
berlebihan dan terlalu lama dapat menyebabkan bakteri Gram positif berubah menjadi berwarna merah Leboffe, Michael J. and Burton E. Pierce, 2010.
4.5.2 Pembuatan Media Pertumbuhan dan Sterilisasi
Media pertumbuhan bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nutrient Agar NA Merck dan Brain Heart Infussion BHI broth OXOID.
Alat dan bahan yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu. Sterilisasi adalah pembunuhan dan penghapusan semua mikroorganisme dalam bahan atau
alat objek sehingga dapat menghindari kontaminasi. Cara sterilisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sterilisasi secara fisik, yaitu menggunakan
oven panas kering atau dry heat dan autoklaf panas uap atau moist heat. Sterilisasi panas kering ditujukan untuk alat-alat yang tahan panas dan tidak
presisi, sedangkan sterilisasi autoklaf ditujukan untuk media dan alat yang presisi. Mekanisme oven dalam membunuh bakteri adalah dengan merusak
mikroorganisme melalui oksidasi molekul. Mekanisme autoklaf dalam membunuh bakteri adalah dengan menghancurkan mikroorganisme melalui proses denaturasi
protein. Dibandingkan dengan metode panas uap, metode panas kering kurang efisien karena lebih lambat sehingga membutukan suhu yang tinggi dan waktu
yang lebih lama Black, Jacquelyn G., 2012.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.5.3 Peremajaan Bakteri
Bakteri uji diremajakan menggunakan medium Nutrient Agar NA. Proses peremajan bakteri bertujuan untuk meregenerasi bakteri uji yang digunakan
sehingga diperoleh bakteri uji yang masih segar dan baru. Peremajaan dilakukan dengan proses inokulasi bakteri pada media miring yang cocok seperti NA dan
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. Tujuan dilakukan inkubasi adalah
untuk mengkondisikan lingkungan yang optimum untuk pertumbuhan bakteri.
4.5.4 Pembuatan Suspensi Bakteri
Pembuatan suspensi bakteri mengacu pada Valgas, C. et al. 2007 dan Ismail, S. et al. 2011. Suspensi bakteri dibuat pada medium medium Brain
Heart Infussion BHI broth dengan kekeruhan 10
6
CFUmL.
4.5.5 Uji Bioautografi Non Elusi Ekstrak