Antibakteri Pembanding Klasifikasi dan Mekanisme Kerja Antimikroba

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Salmonella adalah salah satu bakteri keluarga Enterobacteriaceae. Bakteri keluarga enterobacteriaceae adalah bakteri berbentuk batang pendek, Gram negatif, aerobfakultatif, tidak berspora, bergeraktidak bergerak, mereduksi nitirit menjadi nitrat, mengadakan fermentasi glukosa dengan atau tanpa gas, katalase positif, dan oksidasi negatif Poernomo, J. Sri, 2004. Salmonella enteric sv typhimutium merupakan bakteri penyebab penyakit demam typhoid dan paratyphoid serta diare Poeloengan, Masniari et al., 2004; Zhang, S. et al., 2003.

2.4.6 Antibakteri Pembanding

Antibakteri pembanding dalam uji ini adalah kloramfenikol. Pemerian dari kloramfenikol merupakan hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan; larutan praktis netral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam Depkes RI, 1995. Kloramfenikom merupakan antibiotik bakteriostatik spektrum luas yang aktif terhadap organisme-organisme aerobik dan anaerobik Gram positif maupun Gram negatif. Sebagian besar bakteri Gram positif dihambat pada konsentrasi 1-10 �gmL, sementara kebanyakan bakteri Gram negatif dihambat pada konsentrasi 0,2-5 �gmL Katzung, 2004. Kloramfenikol merupakan penghambat kuat terhadap sintesis protein mikroba. Kloramfenikol suksinat berikatan dengan ribosom bakteri subunit 50s secara reversibel. Agen ini juga menghambat peptidyl transferase pada sintesis protein Katzung, 2004. Gambar 2.5 Struktur Kloramfenikol Sumber: Cairns, 2004 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.8 Klasifikasi dan Mekanisme Kerja Antimikroba

Klasifikasi senyawa antimikroba yang paling umum didasarkan struktur kimia dan mekanisme kerja yaitu sebagai berikut Gilman, A. G., 2012: a. Senyawa yang menghambat sintesis dinding sel bakteri; ini meliputi penisilin dan sefalosforin yang secara struktur mirip, dan senyawa- senyawa yang tidak mirip seperti sikloserin, vankomisin, basitrasin, dan senyawa antifungi golongan azol contohnya klotrimazol. flukonazol, dan itrakonazol. b. Senyawa yang bekerja langsung pada membran sel mikroorganisme, mempengaruhi permeabilitas dan menyebabkan kebocoran senyawa- senyawa intraseluler; senyawa antifungi nistatin. c. Senyawa yang mempengaruhi fungsi subunit ribosom 30S atau 50S sehingga menyebabkan penghambatan sintesis protein yang reversibel; obat bakteriostatik ini meliputi kloramfenikol, golongan tetrasiklin; eritromisin, klindamisin. d. Senyawa yang berikatan dengan subunit ribosom 30S dan mengubah sintesis protein, yang pada akhirnya mengakibatkan kematian sel; yaitu aminoglikosida. e. Senyawa yang mempengaruhi metabolisme asam nukleat bakteri, seperti golongan rifamisin rifampin, yang menghambat RNA polymerase, dan golongan kuinolon, yang menghambat topoisomerase. f. Kelompok antimetabolit, termasuk diantaranya trimetoprim dan sulfonamida, yang memblok enzim penting dalam metabolisme asam folat. g. Senyawa antivirus yang terdiri atas beberapa golongan, yakni: 1 analog asam nukleat, seperti asiklovir atau gansiklovir, yang secara selektif menghambat DNA polimerase virus, serta zidovudin atau lamivudin, yang menghambat transkriptase balik; 2 inhibitor transcriptase balik non- nukleosida, seperti nevirapin atau efavirenz; 3 inhibitor enzim-enzim esensial virus lainnya, misalnya inhibitor protease HIV atau neuraminidase influenza. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.9 Metode Uji Antimikroba