UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyiapan Simplisia
Tanaman yang digunakan pada peneltian ini adalah daun dari Garcinia benthami Pierre yang diperoleh pada tanggal 8 Desember 2014 dari Kebun Raya
Bogor dan telah dideterminasi di Herbarium Bogorisme, Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI, Cibinong Bogor. Hasilnya adalah tanaman yang
digunakan merupakan tanaman Garcinia benthami Pierre dan merupakan anggota suku Clusiaceae Lampiran 1.
Daun segar Garcinia benthami Pierre yang diperoleh sebanyak 4 kg. Setelah dilakukan sortasi basah dengan dicuci menggunakan air mengalir hingga bersih
untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama ± 10 hari, diperoleh simplisia kering sebanyak 1,55
kg. Simplisia kering disortasi kering untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang tertinggal dan diserbukkan menggunakan blender dan diperoleh serbuk simplisia
sebanyak 1,2 kg. Tujuan penyerbukan simplisia adalah untuk memperbesar luas permukaan simplisia yang dapat menyentuh pelarut yang digunakan dalam proses
ekstraksi. Semakin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi semakin efisien Depkes RI, 2000. Untuk mencegah kerusakan mutu simplisia, serbuk simplisia
disimpan dalam wadah bersih, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
4.2 Pembuatan Ekstrak
Metode pembuatan ekstrak yang digunakan adalah maserasi bertingkat. Pelarut yang digunakan dalam maserasi dimulai dari pelarut n-heksana non
polar, kemudian dilanjutkan dengan pelarut etil asetat semi polar dan pelarut metanol polar. N-heksana, etil asetat, dan metanol merupakan pelarut yang
umum digunakan pada tahapan separasi dan tahapan pemurnian fraksinasi Depkes RI, 2000. Keuntungan ekstraksi dengan cara maserasi bertingkat adalah
metodenya paling mudah untuk dilakukan karena pengerjaannya sederhana dan 46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
alat-alat yang digunakan mudah didapat Wardani dan Sulistyani, 2012 dan cocok untuk senyawa yang tidak tahan terhadap panas, yaitu flavonoid dan tannin
Gupita, 2012. Sebanyak 1,2 kg serbuk simplisia daun Garcinia benthami Pierre dimaserasi
dengan pelarut n-heksana teknis yang telah didestilasi. Maserasi dilakukan dalam tiga botol maserasi hingga warna pelarut n-heksana bening untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Pada botol pertama, 255,61 gram serbuk simplisia dimaserasi sebanyak 6 kali dan menghabiskan 3,6 L pelarut n-heksana. Pada botol
kedua, 433,02 gram serbuk simplisia dimaserasi sebanyak 11 kali dan menghabiskan 6,8 L pelarut n-heksana. Pada botol ketiga, 500 gram serbuk
simplisia dimaserasi sebanyak 7 kali dan menghabiskan 8,4 L pelarut n-heksana. Total pelarut n-heksana yang digunakan untuk maserasi sebanyak 18,8 L. Hasil
maserasi disaring dan filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan vaccum rotary evaporator pada suhu 40
C dan diperoleh ekstrak kental n-heksana sebanyak 17,82 gram.
Sisa pelarut n-heksana diuapkan hingga kering dan ampas diremaserasi menggunakan pelarut semi polar yaitu etil asetat. Pada botol pertama, maserasi
dilakukan sebanyak 10 kali dan menghabiskan 7,4 L pelarut etil asetat. Pada botol kedua, maserasi dilakukan sebanyak 13 kali dan menghabiskan 11,55 L pelarut
etil asetat. Pada botol ketiga, maserasi dilakukan sebanyak 19 kali dan menghabiskan 22,58 L pelarut etil asetat. Maserasi dilakukan hingga pelarut etil
asetat bening. Total pelarut etil asetat yang digunakan untuk maserasi sebanyak 41,48 L. Hasil maserasi dipekatkan dengan vaccum rotary evaporator pada suhu
40 C dan diperoleh ekstrak kental etil asetat sebanyak 80,98 gram.
Sisa pelarut etil asetat diuapkan hingga kering dan ampas diremaserasi menggunakan pelarut polar yaitu metanol. Pada botol pertama, maserasi dilakukan
sebanyak 9 kali dan menghabiskan 8,7 L pelarut metanol. Pada botol kedua, maserasi dilakukan sebanyak 11 kali dan menghabiskan 10,8 L pelarut metanol.
Namun pada botol ketiga belum dilakukan remaserasi menggunakan pelarut metanol dikarenakan keterbatasan waktu. Total pelarut metanol yang digunakan
untuk maserasi sebanyak 19,5 L. Hasil maserasi dipekatkan dengan vaccum rotary
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
evaporator pada suhu 40 C dan diperoleh ekstrak kental metanol sebanyak 81,70
gram. Setiap ekstrak dihitung rendemen yang diperoleh dengan membandingkan antara ekstrak yang diperoleh dengan simplisia awal Tabel 4.1 Depkes RI,
2000.
Tabel 4.1 Rendemen Ekstrak n-Heksana, Etil Asetat, dan Metanol dari Daun Garcinia benthami Pierre
Jenis Ekstrak Bobot Total Simplisia
yang Dimaserasi gram Bobot
Ekstrak gram
Rendemen Ekstrak
Ekstrak n-Heksana 1188,63
17,82 1,5
Ekstrak Etil Asetat 80,98
6,8 Ekstrak Metanol
688,63 81,70
11,86
4.3 Uji Kadar Air Ekstrak