Pertumbuhan Bakteri Jenis Bakteri

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kimiawi dalam larutan, masuk ke dalam dan keluar sel melintasi membran dengan cara difusi pasif atau transfor aktif. c. Sitoplasma; mengandung bagian sel: 1 daerah sitoplasma, banyak mengandung partikel-partikel RNA-protein yang disebut ribosom, terkemas padat diseluruh daerah sitoplasma. Ribosom merupakan situs biosintesis protein, dijumpai pada semua sel, baik eukariot maupun prokariotik; 2 daerah kromatin atau nukleus, merupakan bagian yang mengandung bahan nukleus atau DNA di dalam sel bakteri menempati posisi pusat sel dan terkait pada sistem mesosom-membran sitoplasma; dan 3 inklusi sitoplasma, mengandung substansi kimiawi yang membentuk granul serta globul di dalam sitoplasma.

2.4.3 Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua komponen suatu organism. Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner binary fussion. Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri dapat dibedakan menjadi faktor fisik dan faktor kimia termasuk nutrisi dalam media kultur. Faktor fisik meliputi temperatur, pH, tekanan osmotik dan cahaya. Faktor kimia meliputi karbon, oksigen, mikroelemen atau unsur kelumit trace element, dan faktor-faktor pertumbuhan organik Pratiwi, 2008. Ada empat macam fase pertumbuhan bakteri, yaitu fase lag lamban, fase log fase logaritmik atau fase eksponensial, fase stationer, dan fase kematian. Fase lag merupakan fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian pada lingkungan baru. Ciri fase lag adalah tidak adanya peningkatan jumlah sel, yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel dan mengalami perubahan komposisi kimiawi. Fase log fase eksponensial merupakan fase di mana bakteri tumbuh dan membelah mencapai kecepatan maksimum, tergantung pada genetika, sifat media, dan kondisi pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secara eksponensial. Pada fase stationer, pertumbuhan bakteri berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. Pada fase ini terjadi akumulasi produk buangan yang toksik. Pada fase UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kematian, jumlah sel-sel yang mati meningkat. Faktor penyebabnya adalah ketersediaan nutrisi dan akumulasi produk buangan yang toksik Pratiwi, 2008; Pelzar et al., 2008.

2.4.4 Jenis Bakteri

Berdasarkan atas komposisi dinding selnya, bakteri dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bakteri Gram-positif misalnya Bacillus subtilis dan bakteri Gram-negatif misalnya Eschericia coli Yuwono, 2011. Ciri-ciri bakteri Gram positif adalah dinding sel berlapis tunggal mono dengan tebal 15-80 nm, komposisi dinding selnya rendah lipid 1-4 dan peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal jumlahnya 50 dari berat kering serta terdapat asam tekoat, rentan terhadap penisilin dan gangguan fisik, dan persyaratan nutrisi relatif rumit. Ciri-ciri bakteri Gram negatif adalah dinding sel berlapis tiga multi dengan tebal 10-15 nm, komposisi dinding selnya terdapat kaya lipid 11-22 dan peptidoglikan ada pada lapisan kaku sebelah dalam 10 dari berat kering serta tidak ada asam tekoat, kurang rentan terhadap penisilin dan gangguan fisik, dan persyaratan nutrisi sederhana Pelzar et al., 2008.

2.4.5 Bakteri Uji a.