Identifikasi Bakteri Uji dengan Pewarnaan Gram

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dengan Metode Bioautografi

Metode uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat, dan ekstrak metanol dari daun Garcinia benthami Pierre adalah metode bioautografi langsung. Tahapan yang dilakukan dalam pengujian aktivitas antibakteri metode bioautografi adalah sebagai berikut:

4.5.1 Identifikasi Bakteri Uji dengan Pewarnaan Gram

Pewarnaan Gram merupakan salah satu metode dalam menentukan taksonomi mikroba. Pewarnaan Gram dapat digunakan untuk memisahkan anggota-anggota domain bakteri ke dalam dua kelompok berdasarkan perbedaan dinding selnya Campbell, Neil A., 2003. Pewarnaan Gram dilakukan sebelum bakteri digunakan dalam uji aktivitas antibakteri sampel. Dalam hal ini, pewarnaan Gram bertujuan untuk memastikan bahwa bakteri uji tidak terkontaminasi oleh bakteri lain. Hasil pewarnaan Gram ditunjukkan pada gambar 4.1. a b Gambar 4.1 Hasil Pewarnaan Gram Bakteri a Staphylococcus aureus ATCC 6538 dengan perbesaran 1500x dan b Salmonella enteretica sv thyphimurium ATCC 14028 dengan perbesaran 1500x Gambar 4.1 a menunjukkan bahwa bakteri yang dibiakkan dalam kultur kerja adalah Staphyloccus aureus yang merupakan bakteri Gram positif, berbentuk coccus bulat dan berwarna biru. Gambar 4.1 b menunjukkan bahwa bakteri yang dibiakkan dalam kultur kerja adalah Salmonella enteretica sv typhimurium yang merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk basil batang dan berwarna merah Smith, Ann C. and Marise A. Hussey, 2005; Pratiwi, 2008. . UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bakteri diwarnai dengan warna dasar larutan kristal violet, diikuti dengan penambahan mordant atau penajam larutan iodin, kemudian didekolorisasi secara cepat dengan alkohol, dan diwarnai lagi dengan larutan safranin. Struktur dinding sel akan menentukan respon pewarnaan. Bakteri Gram positif sebagian besar dinding selnya mengandung peptidoglikan tebal akan menjerab warna violet. Bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan tipis, sehingga zat warna violet yang digunakan dalam pewarnaan Gram sangat mudah dibilas dari bakteri Gram negatif, akan tetapi tetap menahan warna merah Campbell, Neil A., 2003; Smith, Ann C. and Marise A. Hussey, 2005. Hal yang harus diperhatikan dalam proses pewarnaan Gram adalah tahapan dekolorisasi. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling krusial dan sering membuat pewarnaan Gram jadi tidak konsisten. Dekolorisasi dengan alkohol yang berlebihan dan terlalu lama dapat menyebabkan bakteri Gram positif berubah menjadi berwarna merah Leboffe, Michael J. and Burton E. Pierce, 2010.

4.5.2 Pembuatan Media Pertumbuhan dan Sterilisasi