UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pierre adalah 1,3,6,7-tetrahidroksixanton yang aktif sebagai antioksidan dengan IC
50
8,01 �gmL Amelia, P., Berna E., M. Hanafi., 2014.
2.1.4.2 Benzofenon
Benzofenon adalah senyawa organik dengan rumus struktur C
6
H
5 2
CO Thakur, V. K., 2015. Senyawa benzofenon juga ditemui dalam genus Garcinia,
seperti polyprenylbenzophenone dari Garcinia picrorrhiza Miq Soemiati, A. et al., 2006 dan tiga benzofenon baru yaitu salimbenzofenon SB,
ismailbenzofenon IB dan hilmibenzofenon dari kulit batang dari Garcinia benthami Pierre Elya, B. et al., 2004; Elya, B. et al., 2006. Senyawa
polyisoprenylated benzophenone, guttiferone I, dari kulit batang dari Garcinia griffithii
dan 3’,6-dihidroksi-2,4,4’-trimetoksibenzofenon dari heartwood Garcinia mangostana Nilar, et al., 2005. Senyawa
4,6,4’-trihidroksi-2,3’- dimetoksi-3-prenilbenzofenon
dan 4,6,3’,4’-tetrahidroksi-2-metoksibenzofenon dari batang Garcinia multiflora Chiang, Yi-Ming et al., 2003.
SB IB
Gambar 2.3 Struktur Salimbenzofenon SB, Ismailbenzofenon IB Sumber: Elya, B. et al., 2004; Elya, B. et al., 2006
Aktivitas biologis senyawa benzofenon dari ekstrak metanol kulit buah Garcinia indica adalah sebagai antioksidan Fumio Y. et al., 2000, garcinol
menunjukkan aktivitas antileukimia Min-Hsiung Pan et al., 2001 dan aktif sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dari ekstrak metanol ranting
Garcinia bancana Miq dengan MIC 16 �gmL Vatcharin et al., 2005. Senyawa
benzopenon terprenilasi 7-epiclusianone dan guttiferon-A memiliki aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Bacillus cereus ATCC
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11778 masing-masing 1,2 �gmL dan 0,6 �gmL 7-epiclusianone, 2,4 �gmL
dan 2,4 �gmL guttiferon-A Naldoni, F. J., et al., 2009.
2.1.4.3 Flavonoid
Flavonoid merupakan kelompok senyawa alami yang mempunyai berat molekul yang rendah terdiri dari struktur tiga cincin dengan berbagai substitusi
Rai, M. et al., 2012. Flavonoid terdiri dari kelompok besar senyawa besar senyawa polifenol yang memiliki struktur benzo- -piron yang disintesis melalui
jalur fenilpropanoid. Flavonoid adalah zat fenolik terhidroksilasi dan disintesis oleh tanaman sebagai respon terhadap infeksi mikroba Kumar, Shashank.,
Abhay K. P., 2013. Flavonoid efektif terhadap radikal hidroksil dan radikal peroksil. Mereka juga dapat membentuk kompleks dengan logam dan
menghambat peroksidasi lipid Akinrinde, A. S., et al., 2015. Mereka umumnya dibagi sesuai dengan substituen mereka ke dalam tiga kelompok, flavanols,
anthocyanidins dan flavon, dan chalcones. Flavonoid memiliki aktivitas anti inflamasi, antioksidan, anti alergi, hepatoprotektif, antitrombotik, antivirus, dan
antikarsinogenik Rai, M. et al., 2012.
Gambar 2.4 Struktur Dasar Flavonoid
Kumar, Shashank., Abhay K. P., 2013
Senyawa flavonoid juga terdapat dalam genus Garcinia , seperti 3’-3-
metilbut-2-enilnaringenin, I3,II8-biapigenin, dan podocarpusflavoneA dari ranting Garcinia dulcis Harrison, L. J. et al., 1994. Senyawa kuercetin 3-O- -
L-ramnosida dan kaemferol 3-O- -L-ramnosida dari daun Garcinia bancana Muharni dan Elfita., 2011. Senyawa amentoflavone
dan 4’monometoksi amentoflavon dari daun Garcinia livingstoinei memiliki aktivitas antibakteri
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terhadap Mycobacterium smegmatis dengan MIC masing-masing 0,60 ± 0,70 mgmL dan 1,40 ± 1,56 mgmL Kaikabo, A. A., J. N. Eloff., 2011.
2.1.4.4 Terpenoid