99
Subjek dalam penelitian ini berasal dari masa kerja yang berbeda. Berdasarkan masa kerja pada penelitian ini, subjek yang memiliki masa kerja dibawah 1 tahun berjumlah 10 5
subjek, dan subjek yang memiliki masa kerja diantara 1 – 9 tahun berjumlah 186 93 subjek, selanjutnya subjek yang memiliki masa kerja diantara 10 – 18 tahun berjumlah 4
2 subjek. Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah subjek penelitian yang terbanyak dalam rentangan masa kerja yaitu 1 – 9 tahun berjumlah 186
93 subjek.
4.3 Uji Hipotesis penelitian
4.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 17. Seperti yang sudah disebutkan pada bab 3, dalam
regresi ada 3 hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV
berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing – masing IV.
Langkah pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada
tabel 4.10 berikut.
100
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.589 atau 58.9. Artinya proporsi varians dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh semua independen variabel
adalah sebesar 58.9, sedangkan 42.1 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
Tabel 4.10 Tabel Rsquare
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Change Statistics
R Square Change
F Change df1
df2 Sig. F
Change 1
.768
a
.589 .558
6.22442 .589
18.948 14
185 .000
a. Predictors: Constant, kondisi, intelecctual, prosedur, inspirasi, penghargaan, idealized, rekankerja, prestasi, workself, TJ, individualized, keamanan, kualitas, kemajuan
b. Dependent Variable: KK
Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variabel terhadap kepuasan kerja. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11 Tabel Anova
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
10277.309 14
734.094 18.948
.000
a
Residual 7167.527
185 38.743
Total 17444.836
199
a. Predictors: Constant, kondisi, intelecctual, prosedur, inspirasi, penghargaan, idealized, rekankerja, prestasi, workself, TJ, individualized, keamanan, kualitas, kemajuan
b. Dependent Variable: KK
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri diketahui bahwa p 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh independen variabel
101
terhadap kepuasan kerja ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari Idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, individualized consideration
, prestasi, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, penghargaan, kemajuan, prosedur perusahaan,
kualitas antar rekan kerja, kemanan kerja, kualitas pengawasan teknis gaji, kondisi kerja terhadap kepuasan kerja.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki
dampak yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Adapun analisisnya ditampilkan pada table 4.12 berikut
Tabel 4.12 Koefisien Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant -10.471
6.616 -1.583
.115 Idealized
.107 .073
.079 1.466
.144 Inspirasi
.049 .046
.052 1.057
.292 Intelecctual
.561 .074
.446 7.633
.000 Individualized
.397 .086
.272 4.629
.000 Prestasi
-.081 .068
-.070 -1.201
.231 TJ
.126 .055
.134 2.289
.023 Workself
-.132 .075
-.102 -1.771
.078 Penghargaan
.166 .062
.147 2.676
.008 Kemajuan
-.114 .074
-.109 -1.550
.123 Prosedur
-.057 .066
-.055 -.872
.384 Rekankerja
.154 .058
.150 2.666
.008 Keamanan
-.094 .082
-.074 -1.146
.253 Kualitas
.024 .065
.025 .362
.718 Kondisi
.104 .055
.111 1.879
.062 a. Dependent Variable: KK
102
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.12 Dapat dijelaskan persamaan regresi sebagai
berikut: signifikan
Kepuasan Kerja = - 10.471 + 0,107idealized+0,49Inspirational + 0,561Intellectual + 0,397Individualized
- 0,081Prestasi
+ 0,126TJ
- 0,132WorkSelf
+ 0,166Penghargaan - 0,114Kemajuan – 0,57Prosedur + 0,154RekanKerja -
0,94Keamanan + 0,24Kualitas + 0,104Kondisi kerja
Dari tabel 4.12, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan kolom ke-6, jika P 0.05, maka
koefisien regresi yang dihasilkan, signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi intellectual stimulation , individualized,
tanggung jawab, penghargaan, rekan kerja yang signifikan, sedangkan sisa lainnya tidak. Hal ini berarti bahwa dari 14 hipotesis minor hanya terdapat lima yang signifikan. Penjelasan dari
nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut: 1.
Variabel idealized Influence: Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.107 dengan signifikansi 0,144 p 0.05, yang
berarti bahwa variabel idealized Influence secara positif mempengaruhi kepuasan kerja meskipun tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi idealized Influence maka semakin tinggi
kepuasan kerja karyawan walaupun secara uji statistik tidak signifikan. 2.
Variabel inspirational motivation : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.49 dengan signifikansi 0.292 p 0.05, yang
berarti bahwa variabel inspirational motivation secara positif mempengaruhi kepuasan kerja meskipun tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi inspirational motivation maka
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan walaupun secara uji statistik tidak signifikan.
3. Variabel intellectual stimulation :
103
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,561 dengan signifikansi 0.00 p 0.05, yang berarti bahwa variabel intellectual stimulation secara positif mempengaruhi kepuasan
kerja serta signifikan. Jadi, semakin tinggi intellectual stimulation maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan.
4. Variabel individualized consideration :
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.397 dengan signifikansi 0,000 p 0.05, yang berarti bahwa variabel individualized consideration secara positif mempengaruhi
kepuasan kerja serta signifikan. Jadi, semakin tinggi individualized consideration maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan.
5. Variabel motivasi kerja prestasi :
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -.081 dengan signifikansi 0.231 p 0.05, yang berarti bahwa variabel prestasi secara negatif mempengaruhi kepuasan kerja meskipun
tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi prestasi maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan walaupun secara statistik tidak signifikan.
6. Variabel motivasi kerja tanggung jawab :
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.126 dengan signifikansi 0.023 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja tanggung jawab secara positif mempengaruhi
kepuasan kerja tetapi serta signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi kerja tanggung jawab maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan.
7. Variabel motivasi kerja pekerjaan itu sendiri: Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -
0.132 dengan signifikansi 0.78 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja pekerjaan itu sendiri secara negatif mempengaruhi kepuasan kerja tetapi tidak signifikan.
Jadi, semakin tinggi motivasi kerja pekerjaan itu sendiri maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan, walaupun secara statistik tidak signifikan.
8. Variabel motivasi kerja penghargaan:
104
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,166 dengan signifikansi 0.008 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja penghargaan secara positif mempengaruhi
kepuasan kerja serta signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi kerja penghargaan maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan.
9. Variabel motivasi kerja kemajuan:
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.144 dengan signifikansi 0,123 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja kemajuan secara negatif mempengaruhi
kepuasan kerja tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi kerja prosedur maka semakin rendah kepuasan kerja. walaupun secara uji statistik tidak signifikan.
10. Variabel motivasi kerja prosedur diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.057 dengan
signifikansi 0,384 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja prosedur secara negatif mempengaruhi kepuasan kerja tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi
motivasi kerja kemajuan maka semakin rendah pula kepuasan kerja karyawan, walaupun secara statistik tidak signifikan.
11. Variabel motivasi kerja rekan kerja:
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.154 dengan signifikansi 0.08 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja rekan kerja secara positif mempengaruhi kepuasan
kerja serta signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi kerja rekan kerja maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan.
12. Variabel motivasi kerja keamanan:
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.94 dengan signifikansi 0.253 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja keamanan secara negatif mempengaruhi kepuasan
kerja tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi kerja kemanan maka semakin rendah pula kepuasan kerja karyawan, walaupun secara statistik tidak signifikan.
105
13. Variabel motivasi kerja kualitas pengawasan teknis: Diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0.024 dengan signifikansi 0,718 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja kualitas pengawasan teknis secara positif mempengaruhi kepuasan kerja tetapi
tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi kerja kualitas pengawasan teknis maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan, walaupun secara statistik tidak signifikan.
14. Variabel motivasi kerja kondisi kerja diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.104
dengan signifikansi 0.062 p 0.05, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja kondisi kerja secara positif mempengaruhi kepuasan kerja tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin
tinggi motivasi kerja kondisi kerja maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan, walaupun secara statistik tidak signifikan.
Pada tabel 4.12 koefisien regresi diatas, dari ketiga IV yang berpengaruh signifikan terhadap DV dapat diketahui mana yang memiliki pengaruh lebih besar. Untuk melihat
perbandingan besar kecilnya pengaruh antara tiap IV terhadap DV dapat diketahui dengan dua cara, yaitu melihat nilai signifikansinya p dan melihat Standardized coefficients beta
Umar, 2011. Maka dari tabel diatas dapat diketahui perbandingan atau urutan IV yang memiliki pengaruh terbesar adalah sebagai berikut:
1. Intellectual stimulation
dengan beta = 0.446 2.
Individualized dengan beta = 0,272 3.
Tanggung Jawab dengan beta = 0,134 4.
Penghargaan dengan beta = 0, 147 5.
Rekan keja dengan beta = 0,150
106
4.2.2 Pengujian Proporsi Varians masing–masing Independent Variabel