47
Misalnya : seseorang yang ingin mendapatkan nilai tinggi pada pelajaran matematika, pada kondisi ini seseorang akan terstimulisasi untuk melakukan berbagai hal untuk mencapai
keinginannya.
2. Direction Direction
merupakan suatu tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya : seseorang yang ingin mendapatkan nilai tinggi, ia mendapatkan nilai tinggi
dengan cara belajar, mencontek, merayu gurunya dan sebagainya. 3.
Maintenance Maintenance
merupakan seberapa lama seseorang akan bertahan pada pilihan yang dibuatnya untuk mencapai tujuan tersebut.
2.3.2 Motivasi Kerja
Motivasi kerja ini menekankan pada pentingnya kerja keras yang dilaksanakan agar individu mencapai hasil kerja keras tersebut. Robbins 2006 mendefinisikan motivasi
sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Munandar 2001 menjelaskan motivasi kerja merupakan suatu proses
dimana kebutuhan – kebutuhan yang mendorong individu untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.
2.3.3 Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg .
Teori motivasi dua faktor dikemukakan oleh Herzberg. Dinamakan teori dua faktor karena Herzberg mengemukakan perlunya memperhatikan dua faktor sebagai bentuk
motivasi yang akan diberikan kepada individu. Kedua faktor itu disebut dissatisfier – satisfier
, atau faktor ekstrinsik – intrinsik . Penelitian awal yang menghasilkan teori ini berdasarkan pada dua permasalahan. Pertama, adanya kondisi ekstrinsik seperti konteks
48
pekerjaan, kompensasi dll. yang meyebabkan ketidakpuasan tehadap karyawan ketika kondisi tersebut tidak ada. Faktor – faktor tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan
ketidakpuasan karyawan. Kedua, adanya faktor intrinsik pada kondisi kerja. Faktor intrinsik ini sangat diperlukan untuk
membentuk motivasi yang kuat, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Faktor – faktor dalam rangkaian ini disebut satisfier.
Faktor – faktor pada kondisi ekstrinsik tersebut yaitu : 1.
Gaji Aspek ini meliputi pada semua keadaan yang menyangkut upah, kenaikan upah dan
harapan karyawan pada upah dari hasil kerja yang dilaksanakan. 2.
Keamanan pekerjaan Aspek ini meliputi pada rasa aman, kestabilan perusahaan, masa jabatan yang pasti
dari karyawan. 3.
Kondisi kerja Aspek ini meliputi pada kondisi tempat bekerja, lingkungan kerja, fasilitas kerja yang
didapat dari karyawan. 4.
Prosedur perusahaan Aspek ini meliputi pada pengorganisasian dan manajemen perusahaan yang teratur,
peraturan dan administrasi perusahaan. 5.
Kualitas pengawasaan teknis Aspek ini meliputi pada perlakuan adil yang diberikan atasan kepada karyawan,
pemberian penghargaan, serta bimbingan pada karyawan. 6.
Kualitas hubungan interpersonal antar rekan kerja, dengan atasan, dan dengan bawahan.
49
Aspek ini meliputi pada interaksi karyawan atasan, rekan kerja, bawahan. Hubungan ini bersifat sosial maupun sosia teknikal yang berhubungan dengan pekerjaan .
Faktor – faktor pada kondisi instrinsik tersebut yaitu : 1.
Prestasi Aspek ini merupakan besar kecilnya daya dorong seseorang untuk mencapai prestasi
kerja yang optimal. Aspek ini meliputi pada keberhasilan ataupun kegagalan yang dinilai secara spesifik, misalnya pelaksanaan kerja, penyelesaian masalah, dan usaha
untuk mempertahankan keberhasilan. 2.
Tanggung jawab Aspek in meliputi pada hal – hal yang berhubungan dengan tanggung jawab dan
otoritas pada karyawan 3.
Kemajuan. Aspek ini merupakan kesempatan karyawan untuk dapat maju dalam pekerjaannya.
Aspek ini meliputi situasi yang memungkinkan untuk mempelajari keahlian baru atau kesempatan untuk maju, meningkat, atau semakin baik.
4. Pekerjaan itu sendiri
Aspek ini merupakan tantangan yang dirasakan karyawan dari pekerjaannya. Aspek ini meliputi pelaksanaan kerja yang aktual yang dapat dilihat dari rutinitas, jumlah
pekerjaan, sifat pekerjaan. 5.
Penghargaan Aspek ini merupakan besar kecilnya pengakuan atau penghargaan yang diberikan
kepada karyawan atas hasil kerjanya.
50
2.3.4 Pengukuran Motivasi Kerja .