Uji Validitas Konstruk Motivasi Kerja

90

3.7.1 Uji Validitas Konstruk Motivasi Kerja

Peneliti menguji apakah item dari 11 aspek motivasi kerja yang ada bersifat unidimensional, artinya setiap item yang ada hanya mengukur aspek – aspek tersebut. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model second order, ternyata tidak fit, dengan Chi – Square = 440.77 , df = 376 , P-value = 0.01184 , RMSEA = 0.029. Oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, setelah melakukan modifikasi pada item menghasilkan item yang fit yaitu nilai Chi – Square menghasilkan 380.08 P-value 0.40307 0.05, RMSEA 0.009 0.05 yang artinya model dapat diterima. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan aspek tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah aspek tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.3 berikut. Dari tabel di bawah ini dapat kita lihat bahwa sepuluh aspek signifikan dan 1 yang tidak signifikan. Pada muatan yang negatif t 1,96 maka aspek gaji tidak signifikan sehingga aspek tersebut di drop. Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa item – item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing – masing. 91 Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah aspek tersebut perlu di drop atau tidak. Tabel 3.3 No Aspek Koef isien Standar Eror Nilai T Signifikan 1 Prestasi 0.43 0.11 4.04 √ 2 Tanggung Jawab 0.35 0.11 3.23 √ 3 Pek. itu sendiri 0.48 0.10 4.62 √ 4 Penghargaan 0.31 0.11 2.87 √ 5 Kemajuan 0.69 0.10 6.61 √ 6 Prosedur perusahaan 0.67 0.11 3.63 √ 7 Kualitas rekan kerja 0.67 0.10 6.48 √ 8 Keamanan 0.54 0.11 5.08 √ 9 Kualitas Pengawasan teknis 0.57 0.11 5.40 √ 10 Gaji 0.14 0.11 1.26 X 11 Kondisi kerja 0.46 0.11 4.30 √ Dari tabel di bawah ini dapat kita lihat bahwa delapan belas item signifikan dan satu yang tidak signifikan. Pada muatan yang negatif t 1,96 maka item 27 tidak signifikan sehingga aspek tersebut di drop. Pada model tersebut terdapat beberapa item yang dianggap fit. 92 Pada tabel diatas item yang dianggap fit yaitu item 1, 4, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 26, 28. Langkah terakhir yaitu item – item prestasi yang tidak di drop dihitung skor faktornya. Skor faktornya dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Tabel 3.4 No Item Nilai T Sig 1 Item 2 3.39 √ 2 Item 3 2.80 √ 3 Item 5 2.88 √ 4 Item 7 2.32 √ 5 Item 8 2.09 √ 6 Item 10 2.37 √ 7 Item 11 2.38 √ 8 Item 13 5.30 √ 9 Item 14 5.25 √ 10 Item 16 3.12 √ 11 Item 17 3.13 √ 12 Item 19 3.50 √ 13 Item 20 2.84 √ 14 Item 22 3.60 √ 15 Item 23 3.69 √ 16 Item 25 4.18 √ 17 Item 27 -0.76 X 18 Item 29 3.18 √ Jadi penghitungan skor faktor ini tidak menjumlahkan item – item variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true score pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis adalah skor faktor yang bermuatan positif dan signifikan Adapun rumus T Score yaitu Umar, 2011 T score = 10 x skor faktor + 50. Setelah didapatkan skor faktor yang telah dirubah menjadi T score, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Perlu dicatat, bahwa hal yang sama juga berlaku 93

3.6 Prosedur Pengumpulan Data