108
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa informan utama yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai frekuensi
pemberian ASI dan usia penyapihan ternyata secara umum menunjukkan sikap yang baik mengenai hal tersebut.
Sikap positif informan tersebut bisa dilihat dari pendapat mereka yang mengatakan bahwa frekuensi pemberian ASI diberikan setiap saat anak
menginginkan ASI. Selain itu, seluruh informan utama juga menganggap penting usia penyapihan bayi sampai usia 2 tahun karena yang mereka mengetahui bahwa
ini merupakan perintah agama yang mereka yakini sehingga mereka yakin bahwa penyapihan yang dilakukan pada usia dua tahun adalah pilihan yang terbaik untuk
bayi.
6.3 Praktek Pemberian ASI
Praktik pemberian ASI yang dilakukan informan secara umum masih buruk. Hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan sebagian besar informan utama
yang memberikan makanan atau minuman lain selain ASI sebelum bayi berusia enam bulan. Bahkan ada beberapa informan yang memulai pemberian makanan
atau minuman lain selain ASI sejak bayinya baru dilahirkan. Hal ini dilakukan dengan alasan hari pertama, hari ke dua bahkan hari ke tiga setelah bayi dilahirkan
ASI belum keluar sehingga dikhawatirkan bayi akan kelaparan jika tidak segera diberikan makanan atau minuman selain ASI. Jenis makanan atau minuman yang
biasa diberikan selama ASI belum keluar adalah susu formula, madu, atau air putih.
Hal ini jelas merupakan perilaku yang buruk. Karena menurut Menurut Suhardjo 1992 pemberian MP-ASI dini mengakibatkan beberapa gangguan atau
109
masalah kesehatan yaitu : gangguan menyusui, beban ginjal yang terlalu berat sehingga mengakibatkan hyperosmolitas plasma, alergi terhadap makanan dan
mungkin gangguan terhadap pengaturan selera makan. Beberapa informan juga mengaku memberikan makanan atau minuman
selain ASI sebelum bayi berusia enam bulan, mereka beralasan ASI saja tidak cukup karena bayi masih menangis meskipun telah diberi ASI sehingga mereka
berinisiatif untuk memberikan makanan pendamping ASI dini. Jenis makanan pendamping ASI yang mereka berikan kepada bayi antara lain : Pisang, bubur
bayi, bahkan ada yang memberikan tape singkong padahal usia bayi masih dibawah tiga bulan. Hal ini jelas bukan merupakan perilaku yang baik karena
dapat merugikan kesehatan bayi. Praktek pemberian ASI kaitannya
dengan usia yang tepat untuk pemberian ASI pertama kali juga masih belum sesuai karena hampir semua informan tidak memberikan ASInya segara setelah
bayi di lahirkan, bahkan ada sebagian informan yang menganggap cairan yang pertama kali keluar dari ASI Kolostrum tidak baik untuk diberikan kepada bayi
karena mereka menganggapbahwa cairan kolostrum itu kotor dan warnanya tidak seperti warna air susu pada umumnya sehngga sebagian besar informan
membuang cairan kolostrum tersebut. penyapihan sudah cukup baik karena hampir semua informan berpendapat bahwa
penyapihan dilakukan sampai bayi berusia dua tahun. Namun demikian ada beberapa hal terkait praktek pemberian ASI yang belum sesuai dengan yang
seharusnya dilakukan seperti banyak informan yang membuang kolostrum. Menurut pendapat Pudjiadi 2005, yang mengatakan bahwa ASI pada
lima hari pertama warnanya lebih kuning dan lebih kental, dan dinamakan
110
kolostrum. Walaupun kolostrum berwarna lain daripada ASI yang dikeluarkan kemudian, jangan sekali-kali dianggap produk basi, melainkan susu yang bernilai
gizi baik sekali. Disamping mengandung kadar protein tinggi, kolostrum mengandung banyak zat anti infeksi, hingga baik sekali bagi bayi pada hari-hari
pertama setelah dilahirkan. Permasalahan lain terkait praktik pemberian ASI adalah ada 2 0rang
informan yang menghentikan pemberian ASI saat bayi masih berusia 2 bulan karena bayi tidak mau menyusu dengan alasan ASI yang keluar sedikit. Menurut
Pudjiadi 2005, ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama. ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun dan
penyediaan energi dalam susunan yang belum berfungsi baik pada bayi yang baru lahir, serta menghasilkan pertumbuhan fisik yang optimum.
6.4 Pengetahuan Pemberian MP-ASI