Rumusan Masalah Gambaran Pola Asuh Makan Pada Baduta Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamulya Tahun 2012

8 buruk dan sebanyak 26 balita berstatus gizi kurang. Dari hasil validasi data gizi buruk tersebut diketahui jumlah kasus balita gizi kurang yang berusia antara 12 sampai 24 bulan sebanyak 8 kasus Data Puskesmas, 2011. Pada keluarga dengan pengetahuan tentang MP-ASI yang rendah seringkali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan gizinya. Pada umumnya anak-anak yang masih kecil bayi dan balita mendapat makanannya secara dijatah oleh ibunya dan tidak memilih serta mengambil sendiri mana yang disukainya Ahmad Djaeni,2000. Sehingga dapat dipastikan bahwa terjadinya kasus gizi kurang dan gizi buruk pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya ditengarai akibat pemberian ASI dan MP-ASI yang tidak tepat. Maka berdasarkan hal tersebut peneliti terdorong untuk mengetahui gambaran praktik pola asuh makan yang meliputi pemberian ASI dan MP-ASI pada baduta gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya Kabupaten Tangerang yang perlu diketahui apakah sudah dilakukan dengan baik dan benar atau sebaliknya. Selain itu, di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya terkait pola asuh makan pada baduta.

1.2 Rumusan Masalah

Manfaat ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sudah dibuktikan secara akurat yaitu untuk imunitas tubuh, ekonomis, psikologis, praktis dan lain-lain. Pemberian ASI secara eksklusif yaitu pemberian ASI saja tanpa makanan lain dan direkomendasikan selama 6 bulan. Sedangkan MP-ASI direkomendasikan setelah usia bayi 6 bulan seiring dengan bertambahnya kebutuhan gizi bayi dan menurunnya produksi ASI Depkes RI, 2008. 9 Pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI yang tepat serta ASI yang dilanjutkan pemberiannya sampai usia dua tahun merupakan kunci agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal. Dinkes Prop SU, 2006. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sukamulya pada bulan februari tahun 2012 diketahui bahwa jumlah keseluruhan balita yang ada di wilayah kerja puskesmas sukamulya berjumlah 5.980 dan jumlah balita yang ditimbang sebanyak 4.576 dengan jumlah kasus gizi buruk sebanyak 33 kasus 0,72, dan gizi kurang sebanyak 165 kasus 3,61. Setelah dilakukan validasi data gizi buruk pada tanggal 5 sampai 19 november 2012 diketahui dari jumlah 33 kasus balita gizi buruk yang divalidasi berdasarkan indikator BBU dan BBTB sebanyak 7 orang balita berstatus gizi buruk dan sebanyak 26 balita berstatus gizi kurang. Dari hasil validasi data gizi buruk tersebut diketahui jumlah kasus balita gizi kurang yang berusia antara 12 sampai 24 bulan sebanyak 8 kasus Data Puskesmas, 2011. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di lingkungan sekitar terhadap ibu yang memiliki baduta diketahui pola asuh makan yang meliputi pemberian ASI dan MP-ASI tidak sesuai seperti ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif, pemberian MP-ASI dini serta praktik pemberian MP-ASI yang tidak sesuai dengan umur dan kebutuhan gizi bayi. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti memfokuskan pada gambaran praktik pola asuh makan yang meliputi pemberian ASI dan MP-ASI pada baduta gizi kurang yang belum diketahui apakah dilakukan dengan baik dan benar atau tidak. 10 Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengetahui gambaran pola asuh makan pada baduta gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya Kabupaten Tangerang tahun 2012.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara

1 35 122

Hubungan Pola Asuh Anak Dengan Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Terkena Tsunami Kabupaten Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008

1 38 105

Gambaran Pola Asuh pada Baduta Stunting Usia 13-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Neglasari Kota Tangerang Tahun 2015

1 24 245

PENGARUH PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN POLA PEMBERIAN MAKAN TERHADAP KEJADIAN GIZI Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 3 13

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 2 7

PENGARUH PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN POLA PEMBERIAN MAKAN TERHADAP KEJADIAN GIZI Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 2 19

gambaran status gizi batita terhadap pola asuh keluarga miskin dan tidak miskin di wilayah kerja puskesmas pulubala

0 0 14

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINASA UPA TAHUN 2012

0 0 106

Gambaran Pola Asuh Ibu Anak Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Karuwisi kota Makassar Tahun 2012 - Repositori UIN Alauddin Makassar

1 1 96