Komunikasi Non Verbal Jenis-Jenis Komunikiasi a.

Metode ini dapat dilakukan bila siswa memiliki kemampuan dan latar belakang pengetahuan yang cukup dalam masalah yang dibicarakan.

g. Metode Bermain Peran

Metode ini berbentuk interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Dalam interaksi itu setiap siswa melakukan peran terbuka. Metode ini sering digunakan untuk memberikan kepada siswa untuk mempraktikkan isi pelajaran yang baru saja dipelajarinya dalam rangka menemukan kemungkinan masalah yang akan dihadapi pada pelaksanaan sesungguhnya nanti. Metode ini memerlukan observasi yang cermat dari guru untuk menunjukkan kekurangan setiap peran yang dilakukan siswa.

7. Hambatan-Hambatan Komunikasi Instruksional a.

Hambatan Pada Sumber Sumber disini maksudnya adalah pihak penggagas, komunikator, dan juga termasuk pengajar. Seorang komunikator adalah seorang pemimpin, manajer, dan organisator, setidaknya pemimpin dalam pengelolaan informasi yang sedang disampaikannya kepada orang lain. Tanpa dikelola dengan baik, sistematis dan terancana, informasi yang dikemukakannya tidak bisa diterima dengan efektif oleh pihak sasaran. Beberapa kesalahan yang bisa terjadi pada pihak sumber sehingga keefektifan komunikasi terganggu meliputi beberapa faktor, antara lain misalnya penggunaan bahasa, perbedaan pengalaman, keahlian, kondisi mental, sikap dan penampilan fisik. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kondisi sasaran, misalnya terlalu tinggi, bertele-tele, tidak sistematis dan tekanan suara lemah bisa menghambat penerimaan informasi oleh sasaran.

b. Hambatan Pada Saluran

Hambatan pada saluran terjadi karena adanya ketidakberesan pada saluran komunikasi. Hal ini juga dikatakan sebagai hambatan media karena media berarti alat untuk menyampaikan pesan. Gangguan- gangguan seperti ini disebut noise. Kabel telepon terputus, suara radio tidak jelas, tulisan tak jelas, suara gaduh di ruang kelas, gambar pada layar televisi tidak jelas dan sejenisnya, itu semua menunjukkan ketidakberesan saluran komunikasi atau media tadi. Hambatan-hambatan teknis seperti tersebut biasanya di luar kemampuan komunikator. Tugas komunikator atau dalam hal ini guru, atau instruktur dan sejenisnya, yang paling penting adalah persiapannya dalam menentukan atau memilih media yang akan digunakannya. Di samping itu mutu peralatan dan media yang akan digunakan harus baik, yang juga tidak kalah pentingnya ialah pemilihan media tersebut secara tepat dengan memperhatikan kesesuaiannya untuk kegiatan instruksional yang sedang dijalankannya. Suasana gaduh akibat audiens cukup banyak, setidaknya bisa dibatasi dengan menggunakan pengeras suara yang cukup