pemahaman murid terhadap materi yang sudah diajarkan. Ternyata murid- murid tersebut terlihat paham dan hafal tentang materi yang sudah dijelaskan
oleh guru. Setelah selesai barulah guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam “Wassalamu’alaikum w.br dan murid membalas salam
dengan mengucapkan “Wa’alaikumussalam w.br”
Tabel. 2 Selasa, 5 April 2011 Pembelajaran English Video Time
NO KOMUNIKASI
INSTRUKSIONAL KOMUNIKAN
KOMUNIKATOR
1 Pendahuluan
- Assalamu’alaikum Wr.wb
-How are you this morning? - I am very well thank you
- Wa’alaikum salam
Wr.wb - I am fine thank you
and you?
2 Penyajian
- Oke now I will swich on the video about Jevery does not
live here - Oke follow
me.”hang up”. - Do you know what is hang up
in bahasa? - Oke,,,when Ms. D
iar’s telephon is ring,
“ kring kring kring” so Ms. Diar
hang up the telephon. Do you understand?
- Oke now I ask you. What is hang up in bahasa?
- Hore,,,,, - Hang up,,,,,,
- No,,,, - Murid menyimak
dan memperhatikan
guru
- yes…
- Mengangkat,,,,,
3 Penutup
- Oke now we are
enough and thank you -
Assalamu’alaikum Wr.wb
- Wa’alaikum salam
Wr.wb. Thank you Ms. Diar
Pada tabel 2 bahwa komunikator guru dalam pelaksanaan komunikasi instruksional dalam pembelajaran bahasa Inggris pada pelajaran
video time adalah Ms. Diar. Kali ini guru memberikan materi tentang Javery does not live here, dan guru mengawali pelajaran dengan memberi sapaan
kepada komunikan murid dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar. Ketika guru memberikan salam dan menanyakan kabar, murid pun
membalas salam dan menanyakan kembali kabar guru. Untuk mengawali materi video time, guru memutarkan kaset video
tentang Jevery does not live here. Murid-murid terlihat sangat antusias melihat dan mendengarkan isi kaset video yang sedang diputar. Ditengah-tengah
pemutaran kaset, guru menghentikan DVD sebentar dan menceritakan tentang isi kaset tersebut. Ketika kaset menyebutkan vocabularies kosa kata, maka
guru mengintruksikan murid untuk mengikutinya, misalnya kata “hang up”
dan muridpun mengikutinya. Setelah itu guru memberi pertanyaan kepada murid apakah ada yang tahu arti hang up,
“do you know hang up in bahasa?
”. Ketika mereka tidak tahu artinya, maka guru menjelaskan dengan memberikan contoh kalimat-kalimat sederhana dan disertai dengan gerakan
tubuh. Adapun contoh yang diberikan guru adalah “When Ms. Diar’s telephon
is ring, kring kring kring,,, so Ms. Diar hang up the telephone. Selain menjelaskan dengan kata-kata, gurupun memperagakan tangannya dan
mempraktekkan orang sedang mengangkat telephone. Setelah memberi contoh, guru bertanya kepada murid apakah sudah paham atau belum,
“are
you understand what is hang up in bahasa? ”, di situ mereka serentak
menjawab “yes” dan mengatakan“ mengangkat”. Ini artinya guru tersebut
sukses dan berhasil dalam menjelaskan materi sehingga murid paham apa yang diajarkan.
Selanjutnya guru memberikan evaluasi kepada murid dengan menanyakan kembali tentang kosa kata yang sudah didapat. Setelah itu guru
mengakhiri pembelajaran video time dengan mengucapkan salam, dan muridpun menjawab salam tersebut.
Table. 3 Kamis, 14 April 2011 Pembelajaran Cookery English
NO KOMUNIKASI
INSTRUKSIONAL KOMUNIKATOR
KOMUNIKAN
1 Pendahuluan
- Assalamu’alaikum W.br
- How are you to day? - I am so well thank you
- Wa’alaikum salam
Wr.wb - Im fine thank you and
you?
2 Penyajian
- Anak sholeh,,,, -Oke now we are
cookery,,,and we will make straubery juice
- What is this? This is spoon,,,knife,,
- Oke now we cut the straubery, and we put
straubery into blander so pour the whater and
milk. Than we bland the straubery. And you
move your hand and
say “wer,,,wer,,,wer” - I will ask you. What is
- Yeach,,,,,,,,,,,,, - Spoon,,,,,knife,,
Murid memperhatikan guru membuat jus
straubery - Wer,,,wer,,,wer,,,,
- Knife,,,,
it? Nanda 3
Penutup W
assalamu’alaikum,,, Wa’alaikum salam,,,thank
you Ms. Falah,,,,
Tabel ke 3 menjelaskan tentang pelajaran cookery English yang bermateri cookery straubery juice. Adapun guru atau komunikator pada materi ini adalah
Ms. Falah. Pelaksanaan komunikasi instruksional dalam pembelajaran bahasa
Inggris di atas, komunikator guru memulai dengan memberi sapaan kepada komunikan murid yaitu dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar.
Ketika guru memberikan salam dan menanyakan kabar, murid pun serentak membalas salam dan menanyakan kabar.
Setelah menyapa murid, guru mulai menyampaikan materi dengan memperkenalkan bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan untuk memasak
diantaranya adalah straubery, milk, spoon, blander, knife dan glass. Setelah itu guru mempraktekkan cara memasak atau membuat makanan. Pertama
komunikator memotong-motong straubery terlebih dahulu dan memasukkan ke dalam blander, lalu menuangkan air dan dicampuri susu, setelah itu
barulah diblander. Ketika dalam masa pemblenderan guru mengajak murid untuk menggerakkan tangannya dengan mengatakan wer,,,wer,,,wer,,,,.
Setelah proses masak-memasak selesai, guru memberi evaluasi dengan menunjuk beberapa murid untuk menyebutkan vocabularies kosa kata dari
alat dan bahan masak tersebut. Ketika evaluasi sudah selesai, guru mengakhiri mata pelajarannya dengan memberi salam kepada murid-murid.
Tabel. 4 Senin, 25 April 2011 Pembelajaran Fun Gime English
NO KOMUNIKASI
INSTRUKSIONAL KOMUNIKATOR
KOMUNIKAN
1 Pembukaan
- Assalamu’alaikum
- How are you? - Im fine thank you,,,
- Wa’alaikum
salam,,, - Im fine thank you,
and you?
2 Penyajian
- Oke do you know about opposition?
- Opposition is like it,,,hot and cold, hapy and sad,
so boy and girl. - Are you understand?
- Oke,,,lawan kata - Now we are singing
together oke,,,, - Can you give me the
axample about opposition?
- Now write down and I will give you the paper
to you, so you must wrhite axample about
opposition in the blang coloumb oke,,,
- No,,,,, - Murid menyimak
guru sedang mencontohkan
opposition
- Yes,,,,lawannya ya Ms,,,?
- Murid bernyanyi bersama-sama
- Hot and cold,,,,,bad and girl, Toll and
short. - Murid mendapat
kertas dari guru dan menuliskan
contoh opposition di kertas yang
telah diberikan oleh guru
3 Penutup
Wassalamu,alaikum Wa’alaikum salam,
thank you Ms. Diar,,,,
Pada tabel 4 menjelaskan tentang opposition. Guru atau komunikator pada materi ini adalah Ms. Diar. Beliau mengawali pelajaran dengan memberi
salam dan menanyakan kabar kepada murid. Setelah itu Ms. Diar melanjutkan penyampaian materi. Sebelum menyampaikan materi, Ms. Diar bertanya
terlebih dahulu kepada murid tentang oppositions. Ketika murid tidak ada yang mengerti, barulah menjelaskan tentang opposition dengan memberikan
contoh. Seperti yang terlihat di atas bahwa dalam hal ini Ms. Diar memberikan contoh dengan “happy and sad, long and short, big and small”.
Setelah guru memberikan contoh barulah murid-murid mengerti apa yang disebut dengan opposition. Ada beberapa murid menjawab dengan lawan kata.
Ketika mereka sudah paham tentang oppositon, maka guru mengintruksikan masing-masing murid maju ke depan untuk memberikan
contoh di depan teman-temannya. Setelah itu barulah guru memberi evaluasi dengan memberikan kertas tugas agar murid menuliskan contoh dan
menuliskannya dengan benar. Ketika murid-murid sudah selesai mengerjakan tugas yang diberikan guru, maka guru memberikan stempel kepada murid
yang sudah mengerjakan tugas dengan benar. Kemudian setelah semua sudah selesai barulah Ms. Diar mengakhiri pelajaran dengan memberi salam, dan
murid pun membalas salam.
Dari penjabaran di atas dapat diketahui bahwa implementasi komunikasi instruksional yang digunakan TK Al-Fath dalam
pembelajaran bahasa Inggris adalah: 1. Komunikasi Verbal Dan Komunikasi Non Verbal
a. Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang
menggunakan bahasa berupa kata-kata yang diucapkan secara lisan atau tulisan. Komunikasi verbal ini biasanya digunakan oleh guru
TK Al-Fath dalam menyampaikan materi. Dengan menggunakan komunikasi secara verbal, guru dapat memberikan pemahaman
materi kepada murid melalui program belajar bahasa Inggris yang ditetapkan. Seperti hasil wawancara penulis dengan wali kelas TK
Bee sebagai berikut: ”Ms. Falah menerangkan dengan bahasa-bahasa yang simpel atau
kata-kata yang mudah dipahami oleh anak-anak. Ya artinya Ms. Falah menggunakan dengan verbal ya dan selain itu juga
menggunakan media, baik itu kaset atau worksheet ”.
1
Hasil wawancara di atas selaras dengan beberapa kegiatan yang sering penulis temui, misalnya ketika guru berinteraksi dengan
murid untuk menerangkan materi pelajaran seperti cara membuat jus straubery, bernyanyi, dan juga saat guru memberikan tugas kepada
murid dengan mengintruksikan agar murid kembali kemeja masing- masing dan guru memberi selembar kertas tugas sambil menjelaskan
tugas yang harus dikerjakan murid ” Now you all go to your table
1
Mr. Adi, Wawancara Pribadi, 2 Mei 2011
and Ms Fala give you the worksheet and you choose the number and find where is the number four in English
”. Ketika guru memberikan intruksi dan menjelaskan tugas kepada murid, terlihat bahwa
komunikasi yang digunakan guru adalah komunikasi verbal, artinya guru mengintruksikan dan menjelaskan dengan kata-kata atau bahasa
lisan sehingga murid mengerti apa yang disampaikan dan diintruksikan oleh guru yaitu murid kembali ke meja masing-masing
dan mengerjakan tugas sesuai yang diperintahkan oleh guru. Hasil temuan di atas sesuai dengan pendapat Paulette J.
Thomas bahwa komunikasi verbal adalah penyampaian dan penerimaan pesan dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan.
Lambang-lambang verbal adalah semua lambang yang digunakan untuk menjelaskan pesan-pesan dengan memanfaatkan kata-kata
bahasa.
2
Berdasarkan analisa penulis bahwa komunikasi verbal atau komunikasi yang menggunakan bahasa lisan atau tulisan selalu
digunakan oleh guru bidang bahasa Inggris dalam setiap pembelajaran bahasa Inggris. Artinya guru menyampaikan materi
kepada siswa dengan menggunakan bahasa-bahasa lisan, dan komunikasi ini biasanya digunakan untuk menjelaskan materi yang
diajarkan oleh guru. Komunikasi verbal ini merupakan komunikasi
2
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2007, Cet ke-1 h. 93
yang cukup efektif sehingga terjadi feedback yaitu murid-murid dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru.
b. Komunikasi Non Verbal. Komunikasi non verbal adalah komunikasi
yang menggunakan simbol, lambang, gerakan, ekspresi wajah ataupun isyarat-isyarat, yakni komunikasi yang tidak menggunakan
kata-kata atau tulisan. Komunikasi non verbal biasanya digunakan untuk mengiringi komunikasi verbal yakni ketika komunikator
berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata, maka secara otomatis komunikasi non verbal akan ikut dengan sendirinya atau
mengiringinya. Seperti data yang didapat dari hasil penelitian bahwa
komunikasi non verbal yang digunakan guru terhadap murid dalam pembelajaran bahasa Inggris fun gime, guru memperkenalkan kosa
kata happy and sad dengan menggunakan kata-kata dan simbol- simbol atau mempraktekkan dengan ekspresi wajah. Misalnya saat
menjelaskan tentang kata “happy”, maka guru mengekspresikan
dengan muka tersenyum lebar dan menempelkan telunjuk jari-jari ke pipinya. Selain ekspresi muka guru juga menggambarkan simbol
orang bahagia dengan membuat lingkaran yang diberi titik sebagai mata, hidung dan mulut di white board. Seperti simbol sebagai
berikut: ini adalah simbol dari orang tersenyum yang melambangkan kesenangan. Dengan lambang-lambang tersebut
murid dapat mudah memahami materi.
Selain itu juga ditemui saat pelajaran English Cookery. Guru memperkenalkan kosa kata nama alat atau bahan masakan dengan
membawa langsung benda tersebut kehadapan murid-muridnya. Misalnya ketika Ms. Fala
memperkenalkan kosa kata “ knife” maka guru menunjukkan langsung pisau tersebut kepada murid yang
diiringi dengan kata- kata “ It is knife” ketika guru menunjukkan
pisau, maka muri-murid mengerti tentang arti kata knife tersebut. Dalam hal ini cara guru menunjukkan benda secara langsung kepada
murid, maka dapat membantu memahamkan dan menguatkan hafalan atau pengetahuan tentang kosa kata yang telah diajarkan.
Artinya murid mengerti apa yang telah guru ajarkan yaitu mengerti arti kosa kata knife. Hal di atas sesuai dengan hasil wawancara
sebagai berikut: “ Dalam pembelajaran di sini ya harus memakai semua ya,,, ya jadi
guru menjelaskan materi dengan bahasa bahasa, ya yang mungkin disebut lisan lah ya dan selain itu juga harus imbang antara verbal
dan non verbal. ya memang selain menggunakan verbal kita juga harus menerjemahkan kepada mereka dengan non verbal ya agar
mereka paham”.
3
Hal diatas juga selaras dengan hasil wawancara sebagai berikut: “E…kalau di sini dua-duanya memang aktif untuk mendorong anak
agar bisa mengerti. untuk non verbalnya juga ada worksheet dan segala macam. Ya jadi memang mendorong anak untuk aktif di
kelas untuk berbicara, bertanya dan menjawab”.
4
3
Ms. Diar, Wawancara pribadi, 3 Mei 2011
4
Ms. Elli, Wawancara Pribadi, 2 Mei 2011
Jadi dalam pembelajaran bahasa Inggris di TK Al-Fath tidak lepas dari komunikasi non verbal, yakni guru memberikan penjesan
tentang materi dengan berbagai gerakan tubuh atau ekspresi muka. Tetapi komunikasi non verbal ini hanya sebagai pelengkap saja dan
penguat komunikasi verbal yakni ketika murid tidak paham dengan komunikasi verbal, maka guru membantu dengan komunikasi non
verbal yaitu guru menggunakan gerakan tubuh atau simbol, sehingga terjadi feedback yang diharapkan guru yaitu murid memahami apa-
apa yang diajarkan dan melaksanakan apa yang guru inginkan.
2. Komunikasi Antar Pribadi Dan Komunikasi Kelompok. a. Komunikasi Antarpribadi. Komunikasi antarpribadi adalah
komunikasi yang terjadi antara komunikan dengan komunikator secara tatap muka dan langsung terjadi feed back. Ini terlihat ketika
guru sedang menjelaskan kepada murid yang belum paham dikarenakan datang terlambat. Maka dalam hal ini guru menjelaskan
kembali yang hanya terjadi pada dua orang, artinya komunikasi yang terjadi pada dua orang yaitu antara guru dan murid yang datang
terlambat tersebut. Selain itu juga terlihat saat mata pelajaran video time ketika guru memberikan evaluasi kepada murid-murid dengan
memberikan pertanyaan misalnya “ Fatan what is hang up in
bahasa ?” lalu Fatan pun menjawab “mengangkat”. Ini artinya
komunikasi interpersonal yang terjadi antara guru dan murid berjalan dengan efektif sehingga menghasilkan feedback secara
langsung yaitu murid menjawab sesuai dengan apa yang diinginkan guru yaitu murid dapat menjawab dengan benar
Selain itu penulis juga menemui komunikasi antar pribadi yang terjadi saat guru menasehati atau menegur murid yang sedang
bercanda atau menangis. Hasil observasi di atas selaras dengan hasil wawancara sebagai berikut:
“Ya jadi dalam pembelajaran ini kita kadang-kadang menggunakan pendekatan psikologis lah ya. Kaya ketika waktu mengerjakan
tugas dan enggak semua paham, jadi di sini bermacam-macam tipe ada yang paham dengan visual dan ada juga yang audit, jadi ketika
ada yang engga paham dengan fisual kita melakukan pendekatan
psikologis”.
5
Hasil wawancara di atas selaras dengan pernyataan sebagai berikut: “Ya biasanya Ms. Falah menggunakan pendekatan kelompok kaya
menyampaikan materi dan selain itu juga menggunakan pendekatan psikologis ketika ada anak yang belum jelas atau tidak
mengerti. Soalnya memang ada anak yang memang sudah paham dan juga ada anak yang memang harus dibimbing”.
6
Komunikasi antar pribadi ini terjadi dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dengan komunikasi ini hubungan antara guru dan
murid menjadi sangat baik. Komunikasi ini sangat membantu murid yang mempunyai kesulitan dalam menerima atau memahami
pelajaran, karena guru dapat lebih dekat dan mengetahui kondisi murid tersebut. Dengan demikian murid menyukai dan memahami
materi yang diajarkan.
5
Ms. Diar, Wawancara Pribadi, 3 Mei 2011
6
Mr. Adi, Wawancara Pribadi, 2 Mei 2011
b. Komunikasi Kelompok. Komunikasi kelompok adalah komunikasi
yang berlangsung antara anggota suatu kelompok. Komunikasi kelompok ini juga digunakan TK Al-Fath dalam pembelajaran
bahasa Inggris. Hasil pengamatan penulis adalah pada saat guru dan murid melakukan kegiatan bernyanyi, menonton video, dan saat guru
menjelaskan materi terlihat bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan cara berkelompok atau bersama-sama.
Kegiatan yang penulis temui adalah saat kegiatan proses belajar mengajar pada pelajaran English Math, guru menerangkan
materi dengan menulis di white board dan kemudian guru memerintahkan muridnya untuk mengucapkan angka atau tulisan
yang sudah ditulis secara bersama-sama. Ini artinya pengucapan angka secara bersama-sama, maka di situ terjadi komunikasi
kelompok, artinya kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama. Kegiatan yang penulis temui juga saat belajar fun game, guru
memberi selembar gambar di kertas dan mengintruksikan murid untuk mewarnai sesuai dengan apa yang diintruksikan oleh guru.
Guru mengintruksikan
murid untuk
mendengarkan dan
berkonsentrasi mewarnai gambar “ Colour mounthain with blue
colour ”. Ketika guru mengintruksikan, maka terjadi komunikasi
kelompok karena guru mengintruksikan kepada semua siswanya dan bukan hanya untuk satu orang saja. Dengan demikian, maka semua
murid memberikan feedback yang sama yaitu murid mewarnai sesuai dengan intruksi guru. Hal di atas sesuai dengan hasil wawancara
sebagai berikut: “Ya macam-macam ya cara kita mengajar. Yang pastinya enggak
ketinggalan dengan pendekatan kelompok ya,,, dan soalnya kita ceramah menjelaskan ke anak-anak, otomatis kita belajar secara
kelompok”.
7
Dalam pembelajaran bahasa Inggris di TK Al-Fath memang tidak lepas dari komunikasi kelompok yakni komunikasi yang terjadi
antara guru dan murid. Guru berkomunikasi kepada semua murid dan bukan hanya pada satu murid saja. Komunikasi ini biasanya
digunakan ketika guru menjelaskan materi dan ketika guru mengintruksikan kepada murid untuk melakukan sesuatu. Komuniasi
ini digunakan agar pesan yang disampaikan guru dapat diterima oleh semua murid yang kemudian murid dapat melaksanakan perintah
guru.
B. Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Di TK Al-Fath Cirendeu
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan pada pembelajaran bahasa Inggris di TK Al-Fath Cirendeu menggunakan beberapa metode saja.
Diantaranya adalah:
7
Ms. Falah, Wawancara Pribadi, 3 Mei 2011
1. Medode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang digunakan guru ketika menjelaskan atau menerangkan materi yakni guru berbicara dan murid
mendengarkan. Metode ini guru menjelaskan pelajaran dengan kata-kata atau bahasa yang mudah dimengerti oleh murid.
Matode ini hampir dilakukan pada setiap pembelajaran bahasa Inggris, namun terkadang metode ini bisa dikatakan metode yang menjenuhkan.
Karena metode ini hanya satu arah dan merupakan metode yang pasif yakni murid hanya diam dan mendengarkan sehingga muridpun merasa sangat jenuh
dan bosan. Dengan rasa jenuh tersebut dapat menimbulkan murid menjadi tidak terkondisikan artinya murid bercanda dan tidak mendengarkan yang
diajarkan oleh guru.
2. Metode Bercerita
Metode bercerita adalah belajar dengan guru bercerita di depan murid. Metode ini dapat membantu dan memudahkan murid untuk memahami
materi. Metode ini sangat disukai oleh kalangan anak-anak, sehingga dengan rasa suka tersebut murid dapat menerima materi dengan mudah, dan juga
dapat memperkuat daya ingat murid. Metode ini bisa dikatakan sebagai metode
yang cukup
bagus, mengasyikkan,
menyenangkan, dan
menggembirakan. Seperti yang penulis temui saat guru bercerita tentang seputar cerita Javery does not life here. Di situ murid-murid nampak senang
dan antusias mendengarkan kaset yang diputar maupun cerita dari guru.
3. Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar dengan tanya jawab, baik antara guru dengan murid, murid
dengan guru, dan juga murid-dengan murid.
a. Guru Bertanya Kepada Murid
Metode tanya jawab biasanya dilakukan setelah guru menjelaskan dan kemudian memberi pertanyaan kepada murid. Seperti yang penulis
temui saat guru bertanya kepada muridnya tentang sekilas alat-alat yang sudah diperkenalkan oleh guru sebelumnya saat membuat jus straubery.
Maka di situ terdapat tanya jawab antara guru dengan murid. Misalnya Ms. Fala bertanya kepada salah satu dari muridnya yang bernama Nanda,
“Nanda,,,what is this? Nanda pun menjawab “ that is knife”. Ini artinya bahwa dalam belajar mengajar bahasa Inggris guru juga menggunakan
metode tanya jawab, yakni guru bertanya kepada murid.
b. Murid Bertanya Kepada Guru
Data yang didapat saat guru menjelaskan dengan menggunakan media tas-tasan ada salah satu murid yang bertanya kepada guru
“ Are you doing by your self
?”. Tanya jawab antara murid dengan guru juga terlihat bila murid tidak mengerti, maka murid bertanya kepada guru. Juga terlihat
saat pelajaran English Math, di situ ada salah satu murid yang bertanya kepada guru “ Ms. Fala number seven like it Ms? Murid bertanya kepada
guru tentang penulisan huruf nomer tujuh ke dalam bahasa Inggris yang benar.
c. Murid Bertanya Kepada Murid
Tanya jawab seperti ini dilakukan oleh murid dengan sesama murid. Seperti yang terjadi pada pelajaran fun game English, murid maju
dan menyebutkan kata yang termasuk ke dalam opposition. Ketika murid menyebutkan satu kata, maka teman-temannya yang lain harus
menyebutkan opposition dari yang telah disebut teman yang maju ke depan. Sebagai contoh ketika V
andra maju dan bertanya “what is opposition from boy
?” maka teman-temannya menjawab “girl,”. Metode tanya jawab ini adalah metode pembelajaran tanya jawab
antara guru dan murid. Metode ini digunakan ketika murid yang tidak mengerti, dan ketika guru menyanyakan pemahaman mereka setelah
menerima materi yang diajarkan oleh guru. Metode ini berguna untuk mengetahui pemahaman murid tentang materi dan juga dapat menjadikan
murid menjadi aktif. Artinya murid tidak hanya diam saja melainkan murid diberi kesempatan atau diperbolehkan untuk mengajukan
pertanyaan. Sehingga mereka dapat menggali pengetahuan yang mendalam dari gurunya dan memahami materi yang disampaikan oleh
guru.
4. Metode Bernyanyi
Metode bernyanyi adalah metode belajar mengajar dengan cara bernyanyi. Metode ini biasanya digunakan agar murid-murid tidak tegang dan
jenuh dalam belajar. Seperti yang diterapkan guru pada mata pelajaran video time. Sebelum guru memberikan materi murid-murid diajak bernyanyi
bersama-sama. Lagu yang dinyanyikan saat itu adalah twinclel-twincle little start sambil guru memainkan keyboard. Di situ suasananya terlihat senang,
gembira dan tidak membosankan. Murid-murid bernyanyi dengan bersama- sama sambil menggerakkan tangannya.
Metode bernyanyi adalah pembelajaran dengan bernyanyi yang biasanya digunakan sebelum dimulainya pembelajaran atau materi guna
menyemangatkan murid. Metode ini merupakan metode yang mengasyikkan dan menyenangkan. Setelah bernyanyi bersama-sama murid nampak siap dan
bersemangat untuk mengikuti pelajaran yang akan diajarkan oleh guru. Walaupun dengan menggunakan metode bernyanyi akan tetapi masih terdapat
muatan materi pelajaran. Metode ini dapat menyemangatkan murid dan juga dapat membantu murid untuk mengingat pelajaran.
5. Metode Bermain.
Metode bermain adalah metode belajar dengan berbagai permainan. Salah satunya adalah permainan tentang mewarnai. Guru memberikan gambar
di kertas yang belum diwarnai dan kemudian masing-masing bentuk gambar diberi nomor dan setelah itu murid harus mendengarkan intruksi dari guru.
Jika guru mengatakan “colour number one with yellow coluor”, maka murid
tersebut harus cepat-cepat mencari warna kuning dan cepat-cepat mewarnai gambar nomor satu. Ini artinya guru menyampaikan materi kepada murid
dengan cara bermain. Dengan metode bermain itu murid merasa senang dan tidak bosan, sehingga murid dapat mudah menerima materi yang diajarkan