ProductProduk PriceHarga Faktor Pemasaran

75 c. Panitia tender CPO ekspor membuka penawaran, penawaran sesuai dengan price idea atau harga tertinggi yang terjadi. d. Penitia tender CPO ekspor melakukan counter kepada calon pembeli tertinggi. e. Calon pembeli revisi tawaran sesuai price idea atau harga tertinggi yang terjadi. f. Panitia tender CPO ekspor Withdrawn.

5.2.5. Faktor Pemasaran

Faktor pemasaran PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara oleh penulis di analisis dengan pendekatan analisis bauran pemasaran marketing mix yang meliputi 4P yaitu : productproduk, priceharga, promotionpromosi, dan place distribusi. Hasil analisis bauran pemasaran ini juga digunakan sebagai dasar dalam merumuskan pemasaran yang tepat.

5.2.5.1. ProductProduk

Komoditi utama yang dikelola dan dipasarkan oleh PT. KPBN meliputi minyak kelapa sawitCPO, karet, latex, teh, kopi, coklat, gula tetes, dan tembakau yang dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri. Produk minyak kelapa sawit yang dihasilkan sebagian besar dalam bentuk CPO, sisanya dalam bentuk crude stearin, RBD olein, palm kernel oil, palm kernel fatty acid dan lain sebagainya. 1. KualitasMutu Produk Mutu CPO yang dipasarkan oleh PT. KPBN sudah sesuai dengan standar mutu nasional yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia. PT. KPBN hanya memasarkan hasil CPO sedangkan kadar mutu yang dipasarkan 76 berasal dari pabrik pengolahan yang tersebar di setiap PTPN yang memproduksi CPO dan telah memiliki pedoman standar mutu nasional. Standar mutu yang diperjualbelikan tidak boleh melebihi batas toleransi yaitu kadar Asam Lemak Bebas ALB sebesar 5, hal ini dikarenakan mutu standar yang ditetapkan pemerintah terhadap kadar ALB maksimal 3,5. Standar mutu CPO yang menjadi pedoman PTPN disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Standar Mutu CPO Menurut Ditjenbun No. Parameter Satuan Persyaratan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ALB Air Kotoran Bilangan peroksida Bilangan antisida DOBI Bilangan iod Fe besi Cu tembaga Titik cair Ppm Ppm o C 2.5-3.5 maks 0.15 maks 0.02 maks 5.0 maks 5.0 maks 2.5 min 51 min 5 maks 0.3 maks 39-41 Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan 1997:132

5.2.5.2. PriceHarga

Komoditi pertanian lainnya, harga CPO dunia mengalami fluktuasi dengan karateristik tertentu. Harga CPO dunia akan bergerak naik sampai puncak, kemudian akan turun kembali. Fenomena ini terjadi karena penggunaan minyak sawit dapat digantikan oleh minyak nabati lain yaitu ; minyak kedelai, minyak biji matahari dan minyak biji lobak. Penetapan harga CPO yang ditetapkan oleh PT. KPBN berada pada tingkat yang sesuai dengan harga yang ditentukan dalam perdagangan CPO Internasional yaitu mengacu pada harga fisik Rotterdam dan MDEX Malaysia. 77 Sistem yang dilakukan dalam penjualan di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ini adalah dengan melakukan lelang melalui tender. Penetapan harga dasar ditetapkan sesuai dengan perkembangan harga CPO dunia mengalami perubahan sesuai dengan permintaan dan penawaran CPO. Harga rata-rata tender CPO lokal minyak sawit tahun 2006 tercatat sebesar Rp. 4.138kg dan meningkat menjadi Rp. 6.802kg pada tahun 2007. Peningkatan terus berlangsung hingga tahun 2008 tercatat sebesar Rp. 7.875kg. sementara harga tahun 2009 tercatat sebesar Rp. 7.167kg lebih rendah dari tahun 2008. Harga penutupan terakhir CPO lokal PT. KPBN dalam periode Januari sampai Agustus 2010 sudah termasuk PPn dan pajak ekspor meningkat 2,15 persen atau sebesar Rp. 7.321kg PT. KPBN, 2010:6. Perkembangan harga rata-rata CPO tender Lokal disajikan pada Tabel 16: Tabel 16. Perkembangan Harga Rata-Rata CPO Lokal Tahun 2007-2010 RpKg. Sumber: PT. KPBN, 2010 diolah

5.2.5.3. PlaceDistribusi