105
kebiasaan behavior pelanggan sehingga dapat menimbulkan loyalitas pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi
yang lebih baik. Menurut Butscher 2006:41, tujuan akhir dari loyalitas pelanggan adalah meningkatkan pendapatan, laba dan bagian pasar, sehingga
dapat mengamankan keberadaan dan posisi perusahaan di masa yang akan datang.
5.5.4.2. Strategi W-O
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Strategi ini dibuat
untuk meminimalisir kelemahan PT. KPBN untuk meraih peluang-peluang yang ada, alternatif strategi W-O antara lain :
1. Mengembangkan strategi penetrasi pasar
Pengembangan penetrasi pasar berusaha untuk mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk dan jasa yang sudah ada sekarang melalui kegiatan
pemasaran yang lebih gencar. Produk CPO yang sangat tinggi tingkat fleksibilitas turunannya menjadi pasar yang sangat potensial bagi PT. KPBN untuk secara
langsung terjun ke pasar industri. Pasar potensial bagi PT. KPBN adalah pasar industri berbasis CPO seperti industri makanan, bahan baku industri kosmetik,
bahan baku industri farmasi. Produk turunan yang dihasilkan CPO pada industri makanan diantara lain
adalah minyak goreng, mentega, margarin, cokelat, es krim, makanan ternak, mie instan, gula gula, hingga biskuit. Industri kosmetik dan obat
– obatan, CPO menjadi bahan dasar dari berbagai macam krim, shampo, pelembab tubuh, minyak
rambut, vitamin, hingga beta karoten. Pada sisi aspek industri pengolahan, CPO
106
membantu berbagai pengolahan logam dan perak hingga bahan baku industri baja, kawat, dan radio. Bagi industri kulit, CPO juga digunakan untuk membuat kulit
menjadi lebih halus, lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur tinggi. Bagi industri kimia, CPO menjadi bahan dasar detergen, sabun, minyak,
bahan fermentasi anggur, lapisan cat, minyak pelumas, lilin, bahan semir furniture, bahan peledak, minyak bahan tekstil, hingga biodiesel yang dicanangkan akan
menjadi sumber energi alternatif. Industri-industri tersebut tentunya membutuhkan CPO sebagai bahan dasar
pembuatan produknya. Oleh karena itu PT. KPBN sebagai salah satu perusahaan pemasaran produk PTPN yang merupakan salah produsen terbesar di Indonesia
harus melakukan penetrasi kepada pasar potensial tersebut salah satunya dengan melakukan kerjasama dan kontrak langsung dengan perusahaan-perusahaan
industri tersebut.
2. Membangun pusat-pusat distribusi dan informasi produk CPO
Saluran distrubusi CPO pada PT. KPBN saat ini masih terpusat di pelabuhan Belawan Sumatra Utara, yaitu merupakan pusat ditribusi atau gudang
penyimpanan CPO dari seluruh produk CPO yang dihasilkan oleh PTPN di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya masih menjadi kelemahan bagi perusahaan
dalam menunjang efektivitas dan efisiensi distribusi produk, karena sebagian produsen CPO yang berada di pulau Jawa harus terlebih dahulu mengirim
produknya ke Belawan kemudian kembali didistribusikan berdasarkan order yang di kelola oleh PT. KPBN. Terlebih jika pembelikonsumennya berada di kota
besar seperti Jabodetabek dan sekitarnya, maka hal ini menjadi kontra produktif.
107
Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya penambahan gudang penyimpananpusat distribusi CPO khususnya di tempat yang berpotensial seperti
kota-kota besar dan pusat distribusi ke luar negeri. Mengingat PT. KPBN mempunyai kantor pusat, perwakilan dan cabang di Jakarta, Medan, Surabaya dan
di Dubai. Selain itu sebagai perusahaan yang juga merupakan fasilitator PTPN, PT.
KPBN hendaknya membuat pusat informasi mengenai produk CPO secara lengkap dan akurat. Misalnya mengenai data-data produksi, harga, permintaan,
penawaran CPO serta analisa pasarnya di seluruh dunia. Jadi bukan saja menjadi perusahaan pemasar komoditi tetapi juga menjadi perusahaan penyedia layanan
informasi yang berbasiskan ICT, ini merupakan suatu nilai tambah tersendiri bagi PT. KPBN khususnya peningkatan pelayanan bagi konsumen dan masyarakat
secara luas.
5.5.4.3. Strategi S-T