Mengembangkan strategi promosi Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan mitraprodusen dalam

109 bersamajoint venture marketing, meningkatkan kualitas SDM pemasaran, mengembangkan riset, dan memperkuat jaringan pemasaran yang ada.

5.5.4.4. Strategi W-T

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Strategi ini dibuat untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman yang dihadapi PT. KPBN, adapun strategi W-T untuk PT. KBPN adalah sebagai berikut.

1. Mengembangkan strategi promosi

Saat ini ancaman bagi para pelaku pasar CPO adalah adanya isu-isu negatif mengenai CPO yaitu isu global warming. Isu ini dapat dimanfaatkan oleh para produsennegara penghasil minyak nabati selain kelapa sawit untuk menyebarkan black campaignkampanye gelap mengenai CPO khususnya kepada negara-negara produsen CPO terbesar yaitu Indonesia dan Malaysia. Hal ini juga berdampak kepada PT. KPBN sebagai salah satu perusahaan pemasaran CPO, sehingga mengalami hambatan dalam melakukan penjualanmengembangkan pasar khususnya di luar negeri. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya strategi promosi yang tepat untuk mengeliminir isu-isu negatif tersebut yang menganggap bahwa semua produsen CPO adalah penyebab berkurangnya areal hutan heterogen. Kenyataannya tidak semua produsen CPO yang melakukan hal tersebut. PTPN contohnya yang melakukan aktifitas konversi hutan secara seimbang sesuai dengan izin dan dilengkapi dengan AMDAL analisis mengenai dampak lingkungan yang jelas, bahkan justru PT. KPBN dan PTPN seharusnya menjadi terdepan dalam 110 pencegahan konversi hutan yang berlebihan dan tidak seimbang atau tidak sesuai peruntukannya yang banyak dilakukan oleh pihak swasta. Promosiawearness ini bisa dilakukan melalui seminar-seminar lokal maupun internasional yang sering kali diikuti oleh perusahaan, kemudian kerjasama dengan pemerintah, organisasi-organisasi yang terkait, dan negara produsen lainnya harus terus dijalin dalam rangka menghadapi permasalahan tersebut. Promosi mengenai manfaat mengkonsumsi minyak sawit bagi kesehatan juga harus terus ditingkatkan.

2. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan mitraprodusen dalam

pengembangan dan inovasi produk. Salah satu kelemahan dari PT. KPBN yang telah diidentifikasi adalah pengembangan dan inovasi produk. Produk berbasis kelapa sawit yang dipasarkan oleh perusahaan saat ini sebagian besar dalam bentuk CPO, sisanya sebagian kecil dalam bentuk crude stearin, RBD olein, RBD stearin, palm kernel oil, palm kernel fatty acid. Produk CPO ini pada dasarnya dapat memberikan nilai tambah yang jauh lebih tinggi apabila dapat diolah dengan baik menjadi produk jadisiap konsumsi. Semakin ke hilir maka semakin besar nilai tambahnya. Inilah yang sesungguhnya harus menjadi perhatian PT. KPBN dan perusahaan mitranya, bagaimana dapat memasarkan produk yang memiliki nilai tambah lebih besar dari sekedar menjual produk mentahCPO. Oleh karena itu pengembangan konsep differensiasi dan integrasi produk serta teknologi produksi juga harus ditingkatkan dalam rangka mencapai tujuan tersebut. 111

5.6. Prioritas Strategi Pemasaran

Matriks SWOT menghasilkan 11 alternatif strategi. Jumlah alternatif strategi tersebut tentu saja tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan. Oleh karena itu diperlukan peringkat strategi berdasarkan tingkat prioritas dan kepentingannya. Penentuan prioritas strategi dilakukan melalui matriks QSPM. Matriks ini mempunyai sasaran untuk menunjukan alternatif strategi mana yang terbaik dan yang seharusnya diprioritaskan. Hasil skor total daya tarik matriks QSPM yang menghasilkan proritas strategi pemasaran pada PT. KPBN disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Prioritas Strategi Pemasaran Minyak Kelapa Sawit pada PT. KPBN No. Prioritas Strategi Total Skor 1. Pengembangan pasar CPO berbasis berbasis ICT information communication technology. 6.669 2. Mengembangkan riset pemasaran. 6.035 3. Meningkatkan pelayanan melalui CRMCostumer relationship management 5.651 4. Mengembangkan strategi bersaing. 5.625 5. Penguatan dan pengembangan kerjasama jangka panjang dengan perusahaan mitraprodusen untuk menjamin kontinuitas ketersediaan produk 5.310

6. Membangun pusat-pusat distribusi dan informasi produk CPO

5.299 7. Mengembangkan strategi promosi. 5.251 8. Melakukan penetrasi pasar. 5.189 9. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan mitraprodusen dalam pengembangan dan inovasi produk. 4.887 Berdasarkan Tabel 19 menunjukan bahwa alternatif strategi yang menjadi prioritas utama untuk dijalankan adalah strategi 1 yaitu pengembangan pasar CPO berbasis berbasis ICT information communication technology dengan total skor