sehemat mungkin agar dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah dapat berdiri sendiri dalam usaha.
E. Alasan Budaya
Faktor budaya ini berkaitan dengan adat perkawainan dan kedudukan anak dalam keluarga Nias bahwa adat perkawinan di Nias dikenal dengan Bowo
Bride Price yang tinggi. Dahulunya banyak suku bangsa Nias yang merantau dan mencari isteri dari suku bangsa yang bukan suku bangsa Nias, karena ingin
menghindari diri dari adat perkawinan tersebut, tetapi seringnya hal tersebut untuk melakukan migrasi dengan alasan yang bukan lagi karena untuk menghindari diri
dari adat tersebut, melainkan karena mengetahui migran terdahulu telah berhasil diperantauan. Mengenai kedudukan anak dalam keluarga suku bangsa Nias
umumnya tidak mengakui adanya hubungan tersebut. Namun bila diamati lebih seksama para migran terutama mengenai keluarga mendorong beberapa penduduk
usia produktif remaja untuk merantau dan mencoba untuk dapat mandiri di daerah orang lain. Jika menikahi perempuan Nias maka emas jujurannya berkisar
antara 80 moboli babi hingga satu kurang 70 atau 69 batu emas seperti diistilahkan oleh suku bangsa Nias tingkat emas jujuran dapat digambarkan
sebagai berikut : 1. Emas jujuran bagi kaum budak atau bekas budak hanya 80 moboli babi
2. Emas jujuran bagi rakyat kebanyakan bisa, 9 sembilan batu emas 3. Emas jujuran bagi ”rakyat kebanyakan pimpinan” atau elite leading
commoner 27 batu emas. Jumlah ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Istilah Emas Jujuran
Banyaknya Dalam Emas
Keterangan
Soboto Sifelezara sibaja
Si ono Taho dambai
Taguso gana’a Balofulito
12 batu 6 batu
2 batu 4 batu
2 batu 1 batu
Untuk orang tua si gadis Untuk saudara si ibu si gadis
Untuk saudara ibu dari ibu si gadis Untuk saudara si ayah si gadis
Untuk ayah dari ayah si gadis Untuk ibu dari ibu si gadis
Jumlah 27 batu
- 4. Emas jujuran untuk kaum bangsawan dapat dibagi atas dua bahagian :
a. Bagi kaum bangsawan yang telah meratifisir kebangsawanannya, emas jujurannya adalah 69 batu emas
b. Bagi kaum bangsawan yang belum meratifisir kebangsawanannya, emas jujurannya adalah 40 batu emas
Emas jujuran bagi kaum bangsawan yang telah meratifisir kebangsawanannya dapat diuraikan sebagai berikut :
Istilah Emas Jujuran
Banyaknya Dalam Emas
Keterangan
1. Fanendre mba wa ga haoasa
12 Emas di saat pihak pelamar pengantin
wanita menginjakkan tumit di luar pintu rumah ayah si gadis.
2. Fanuani dalu’i 12
Emas di saat pengantin wanita dilepaskan dari kain gendongan
ibunya
3. Boli newo guro 12
Emas pengganti harga udang untuk lauk pauk pengantin wanita.
4. Sou bagoa ba zino 12
Harga tudung pada waktu pengantin wanita masuk ke sinar matahari
5. Bagolo ana’a 12
Emas untuk menembus ”dinding emas” dari rumah pengantin wanita
agar pengantin laki-laki bisa berhak melihatnya.
6. Daroma wanua 12
Emas untuk mengatakan selamat berpisah kepada orang tuanya
Jumlah 72
-
Universitas Sumatera Utara
Tetapi, 3 tiga batu emas akan diberikan kepada pengantin laki-laki sebagai hadiah, yang disebut ”boli nafo baewali” untuk harga sirih di halaman. Jadi,
jumlah yang 72 batu emas dikurangi 3 tiga batu emas sama dengan 69 batu emas. Dewasa ini emas jujuran sudah lebih mudah dibanding dengan masa-masa
lampau seperti diuraikan di atas. Pengurangan jumlah emas jujuran tergambar dalam kata-kata: felezara mae sisara, sara mae si felezara yang berarti, sebelas
dapat dihitung satu tetapi satu dapat dihitung sebelas batu emas. Bila si calon menantu memahami cara berlaku sopan santun terhadap
calon mertuanya atau terhadap kaum kerabat si gadis maka akan menyerahkan cukup satu batu emas. Tetapi bila si calon menantu seorang yang sangat sombong
dan angkuh serta tidak memahami norma-norma penghormatan maka pada waktu dia menyerahkan satu batu emas, dia akan dituntut menyerahkan sebelas.
Pertimbangan untuk menuntut emas jujuran antara lain adalah kebaikan, kesopanan dan latar belakang pendidikan calon pengantin laki-laki dan lain-lain.
Oleh karena itu, tidak heran banyak suku bangsa Nias melakukan migrasi dan mencari isteri di pulau lain yang berbeda suku bangsa. Dengan mendapatkan suku
bangsa yang lain maka dalam adat pun biasanya tidak semahal emas jujuran mahar yang diminta dari pihak wanita kepada pihak laki-laki. Jadi tidak heran
juga di Kota besar suku bangsa Nias rata-rata mempunyai isteri yang bukan bersasal dari suku bangsa Nias. Begitu juga dengan suku bangsa Nias di Kampung
Susuk yang juga banyak mendapatkan isteri dari suku bangsa Karo dan Toba. Perkawinan campuran beda budaya ini juga dilakukan suku bangsa Nias sebagai
salah satu bentuk adaptasi diperantauan Laiya, 1983.
Universitas Sumatera Utara
Perkawinan Etnis Nias
Pelaksanaan perkawinan pada suku Nias memperhatikan beberapa hal berikut, yakni:
a. Tujuan Perkawinan bagi Etnis Nias