Sejarah Singkat Migrasi Suku Bangsa Nias di Kota Medan

BAB III SUKU BANGSA NIAS DI KAMPUNG SUSUK

3.1. Sejarah Singkat Migrasi Suku Bangsa Nias di Kota Medan dan Kampung Susuk

3.1.1. Sejarah Singkat Migrasi Suku Bangsa Nias di Kota Medan

Pada dasarnya suku banga Nias bermigrasi di Kota Medan memiliki beberapa tujuan dan alasan tersendiri di setiap masing-masing migran. Suku bangsa Nias pada dasarnya bermigrasi semata-mata ingin mendapatkan pekerjaanpenghidupan yang lebih layak daripada sebelumnya. Menurut pengakuan salah satu informan mengatakan: ”Sejarah saya pindah dari Nias ke Kota Medan dari usia 9 sembilan tahun. Saya ingin sekali ke kota besar, salah satuya Kota Medan. Saya keluar dari pulau Nias dan bermigrasi ke Kota Medan bersama-sama dengan kawan-kawan. Pertama kali saya sampai di pulau Sumatera, saya tinggal di daerah Sibolga dan selanjutnya di Kota Medan. Alasan saya keluar dari Nias, saya ingin cari pengalaman, walaupun pada saat itu saya masih kecil 9 tahun, namun setelah saya jalani hidup merantau, ada senang dan dukanya. Senangnya saya bisa berkeluarga, mempunyai anak dan bisa tinggal di Kota Medan hingga sekarang. Dukanya perantau yang saya alami sampai sekarang adalah berpindah-pindah. Jadi intinya saya sebenarnya merantau ke Sumatera adalah ingin cari pengalaman dan mencari kehidupan yang lebih baik dan layak. Karena di Nias pekerjaan selain bertani, melaut, dan perkebunan tidak ada lagi, untuk itu saya ingin mencari pekerjaan di luar pekerjaan yang ada di Nias Wawancara, 23 Februari 2010”. Dari pernyataan salah seorang suku bangsa Nias di atas jelas bahwa rata-rata suku bangsa Nias bermigrasi ke Kota Medan adalah ingin mencari kehidupan yang lebih baik dan layak. Awalnya hanya ingin ke kota besar, namun lambat laun Universitas Sumatera Utara mencari kehidupan yang lebih baik hingga bisa sampai berkeluarga dan menetap di kota tersebut. Para perantaumigran memang harus menerima konsekuensi yaitu hidup nomaden berpindah-pindah. Faktor tersebut dikarenakan mereka tidak mempunyai tanah untuk dijadikan tempat tinggal dan akibatanya mereka harus berpindah-pindah mencari tempat sewa rumah, pekerjaan tidak tetap dan belum mempunyai penghasilan yang tetap juga. Kehidupan yang dialami migran harus diterima dan tidak sedikit juga para migran yang balik ke tempat asal atau kampung halamanya, karena tidak tahan hidup di kota dengan serba kekurangan. Suku bangsa Nias juga mempunyai marga layaknya seperti marga suku bangsa Batak yang namanya terdiri dari : 1. AMAZIHÖNÖ 11. BULUARO 21. FAU 2. BAEHA 12. DAELI 22. GAHO 3. BAENE 13. DAKHI 23. GARI 4. BAGO 14. DAO 24. GAURIFA 5. BALI 15. DAWÖLÖ 25. GEE 6. BATEE 16. DAYA 26. GEA 7. BAWAMENEWI 17. DOHARE 27. GIAWA 8. BOHALIMA 18. DOHÖNA 28. GÖRI 9. BUULÖLÖ 19. DUHA 29. GOWASA 10. BUAYA 20. FANAETU 30. GULÖ 31. HALAWA 41. HUMENDRU 51. LAWÖLÖ 32. HALU 42. HURA 52. LÖI 33. HAO 43. LAFAU 53. LÖMBU 34. HAREFA 44. LAHAGU 54. LUAHA 35. HARIA 45. LAHÖMI 55. MADUWU 36. HARITA 46. LAIA 56. MANAÖ 37. HAWA 47. LAOLI 57. MARUAO Universitas Sumatera Utara 38. HIA 48. LAOWÖ 58. MARUHAWA 39. HONDRÖ 49. LAROSA 59. MARUNDURI 40. HULU 50. LASE 60. MENDRÖFA 61. MOHO 71. TAFÖNAÖ 81. ZALUKHU 62. NAKHE 72. TELAUMBANUA 82. ZAMASI 63. NAZARA 73. WAÖ 83. ZANDROTO 64. NDRAHA 74. WAU 84. ZEBUA 65. NDRURU 75. WAOMA 85. ZEGA 66. NEHE 76. WARASI 86. ZENDRATÖ 67 SADAWA 77. WARUWU 87. ZIDÖMI 68. SARUMAHA 78. ZAGÖTÖ 88. ZIHÖNÖ 69. SIHURA 79. ZAI 89. ZILIWA 70. SOIAGÖ 80. ZALÖGÖ 90. ZILIWU 91. ZIRALUO Dalam bermigrasi pasti seseorang mempunyai pengalaman yang baik dan buruk seperti halnya dengan sejarah migrasi salah seorang perantau Nias yang menyatakan bahwa : “Saya bermigrasi ke Kota Medan dahulu diajak abang, karena sebelumnya abang lebih dahulu merantau dibanding kami adik- adiknya. Pertama saya merantau di Kota Medan saya tidak khawatir untuk tinggal di mana karena ada keluarga yang lebih dahulu sudah merantau. Di Kota Medan di tempat abang, saya bertugas menjaga anaknya. Selain itu juga saya mencari pekerjaan sebagai buruh pabrik, hingga bertemu dengan suami saya sekarang. Setelah itu kami membentuk satu keluarga. Pada saat itu kami pertama kali tinggal di Simalingkar, dan akhirnya pindah ke Kampung Susuk hingga menetap sampai sekarang. Kami tinggal di Susuk II. Alasan kami tinggal di Kampung Susuk II, karena rata- rata kami masih ada hubungan satu keluarga dan satu kampung halaman di Pulau Nias sana Wawancara, 15 Januari 2010”. Faktor bermigrasi dalam kasus ini adalah faktor keluarga. Keluarga dalam hal ini mempunyai peranan besar dalam merantaunya seseorang. Adanya keikutsertaannya adalah salah satu bagian keluarga mempunyai fungsi seseorang Universitas Sumatera Utara tersebut dalam bagian keluarganya. Berbeda dengan kasus pertama, seseorang merantau atau bermigrasi ke Kota Medan bersama kawan-kawannya, walaupun pada saat itu usianya masih dikatakan muda, sedangkan kasus kedua seseorang bermigrasi karena adanya faktor keluarga. Dalam kasus ini ibu tersebut dahulunya tidak bersekolah di Nias dan diajak abangnya ke Kota Medan. Tujuannya supaya ada kegiatan yang bisa dilakukan atau mencari pekerjaan yang lebih baik daripada di desa. Oleh karena itu, dari semua alasan atau faktor yang mempengaruhi mereka untuk bermigrasi ke Kota Medan adalah untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Migrasi merupakan salah satu dari tiga faktor yang dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, selain faktor lainnya, yaitu kelahiran dan kematian. Defenisi lain, migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politiknegara ataupun batas administrasibatas bagian dalam suatu negara Munir, 2000:116. Migrasi sukar diukur karena migrasi dapat didefenisikan dengan berbagai cara dan merupakan suatu peristiwa yang mungkin berulang beberapa kali sepanjang hidupnya. Hampir semua definisi menggunakan kriteria waktu dan ruang, sehingga perpindahan yang termasuk dalam proses migrasi setidak-tidaknya dianggap semi permanen dan melintasi batas-batas geografis tertentu. Young, 1984: hal. 94.

3.1.2. Sejarah Singkat Migrasi Suku Bangsa Nias di Kampung Susuk