Data primer Teknik Pengumpulan Data

kolektif mereka 1.5. Metode Penelitian 1.5.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menjelaskan pola adaptasi sosial ekonomi masyarakat Nias yang ada di Kota Medan, khususnya di daerah Jalan Abdul Hakim Kampung Susuk. Dalam penelitian ini akan dibagi menjadi dua bagian, yakni: a adaptasi sosial berdasarkan hubungan sosial di bidang keagamaan, gotong-royong, perkawinanadat; b adaptasi ekonomi berdasarkan dengan bagaimana cara suku bangsa Nias memperoleh aksessumber- sumber ekonomi sebagai mata pencahariannya baik sebagai tukang becak, pengumpul barang bekas, dan sebagai pembantu.

1.5.2. Teknik Pengumpulan Data

Data dapat dibedakan menjadi 2 dua jenis yang terdiri dari data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer merupakan data utama yang diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi 10 10 Observasi Berpartisipasi adalalah si peneliti mengamati sesuatu gejala dalam kedudukannya sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan sosial dari orang-orang atau masyarakat yang ditelitinya. Dengan kata lain ia berpartisipasi dengan kegiatan-kegiatan yang diamatinya. Si peneliti mengamati dan mencoba memahami yang diamatinya tersebut dengan menggunakan kaca mata orang-orang yang ditelitinya ’emic view’ Lubis, 2007. . Observasi partisipasi ini bertujuan, antara lain : a mengamati hubungan sosial antara suku bangsa Nias dengan suku bangsa Karo Universitas Sumatera Utara dengan cara terlibat langsung dalam hubungan sosial tersebut; b mengamati tingkah laku suku bangsa Nias dengan penduduk setempat dengan cara terlibat langsung dalam merasakan bentuk tingkah laku yang mereka perbuat dan mencoba memahami tingkah laku yang mereka lakukan sehari-harinya; c mengamati dan merasakan bentuk ekspresi sebagai wujud hubungan sosial yang terjadi antara suku bangsa Nias dengan suku bangsa Karo di daerah Kampung Susuk; d mengamati suasana-suasana atau kondisi-kondisi yang dikembangkan suku bangsa Nias dalam hubungan sosial dengan suku bangsa Karo; e mengamati bentuk mata pencaharian yang digunakan dan diperoleh suku bangsa Nias dalam hubungannya dengan suku bangsa Karo sebagai penduduk asli setempat; f berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial-ekonomi ataupun hubungan-hubungan yang dijalin dalam kaitannya dengan upaya untuk mendapatkan sumber ataupun akses-akses ekonomi; g mengamati dan memahami tingkah laku yang terwujud dalam kaitannya dengan mata pencaharian yang dimiliki suku bangsa Nias sebagai wujud adaptasi ekonomi. Hasil pengamatan dituangkan ke dalam catatan pengamatan lapangan. Hal tersebut dapat memudahkan peneliti untuk membaca kembali informasi yang sudah diperoleh di lapangan. Dalam hal di lapangan peneliti juga dibantu oleh kamera foto sebagai alat bantu untuk mendokumentasikan hal-hal yang ditemukan di lapangan yang juga berkaitan dengan masalah penelitian. Wawancara ini juga dilengkapi dengan alat perekam yaitu tape recorder sebagai alat bantu peneliti untuk merekam segala informasi saat mewawancarai para informan. Peneliti sadar bahwa peneliti juga mempunyai keterbatasan. Namun dengan adanya tape Universitas Sumatera Utara recorder memudahkan merekam kembali percakapan di lapangan dengan informan. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam depth interview 11 11 Wawancara Mendalam depth Interview yaitu penelitian kualitatif biasanya lebih sering menggunakan wawancara mendalam ketimbang wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dalam proses pengumpulan data lapangan. Wawancara mendalam biasanya dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara interview guide sebagai panduan yaitu, berisi seperangkat pertanyaan terbuka sesuai dengan aspek-aspek yang ingin didapatkan informasinya Lubis, 2007. dan dilakukan dengan bantuan pedoman wawancara interview guide. Wawancara ditujukan kepada para informan yang ada di daerah Kampung Susuk. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tiga yaitu: informan pangkal, informan pokok atau kunci dan informan biasa. Informan pangkal merupakan orang yang mempunyai pengetahuan luas mengenai berbagai masalah yang ada dalam suatu komunitas atau masyarakat. Informan pangkal bisa juga merupakan informan yang pertama kali dimintai informasi oleh peneliti tentang masalah penelitian di lapangan, seperti Lurah, dan Kapling Kepala Lingkungan. Informan pokok merupakan informan yang mempunyai keahlian mengenai suatu masalah yang ada dalam masyarakat tersebut dan yang menjadi perhatian penelitian seperti, tokoh masyarakat dari suku bangsa Nias dan suku bangsa Karo, tokoh adat dari suku bangsa Nias dan suku bangsa Karo, tokoh agama dari suku bangsa Nias dan suku bangsa Karo dan penduduk yang telah lama tinggal di daerah Kampung Susuk, baik dari suku bangsa Nias dan suku bangsa Karo. Dalam informan pokok di sini terdiri dari suku bangsa Karo dan suku bangsa Nias yang masing-masing memberikan informasi yang diperlukan yang Universitas Sumatera Utara disesuaikan dan ditujukan oleh peneliti sedangkan informan biasa adalah orang- orang yang memberikan informasi mengenai suatu masalah sesuai dengan pengetahuannya dan bukan merupakan ahlinnya. Informan biasa dalam penelitian ini adalah masyarakat suku bangsa Nias dan suku bangsa Karo. Wawancara mendalam terhadap informan pangkal untuk memperoleh informasi tentang; a jumlah penduduk suku bangsa Nias di daerah Kampung Susuk; b jumlah tempat tinggal suku bangsa Nias di daerah Kampung Susuk; c posisi atau kedudukan suku bangsa Nias di daerah Kampung Susuk; d administrasi data penduduk seperti KTP dan KK; e pandangan suku bangsa Karo dalam hal ini sebagai Kapling Kepala Lingkungan dalam memandang suku bangsa Nias dari segi tingkah laku, hubungan sosial dengan masyarakat setempat dan keaktifannya dalam mengurus administrasi kependudukan. Wawancara mendalam terhadap informan kunci adalah untuk memperoleh informasi tentang; a sejarah kedatangan suku bangsa Nias untuk bermigrasi di Kota Medan, b sejarah perpindahan suku bangsa Nias dari Pembangunan ke Kampung Susuk dan alasan mereka memilih untuk bermukim di daerah Kampung Susuk, c sejarah awal konflik antara suku bangsa Nias dengan masyarakat setempat; d lamanya suku bangsa Nias tinggal di daerah Kampung Susuk; e peran serta dalam kegiatan sosial maupun dalam kegiatan agama di daerah Kampung Susuk; f peran serta suku bangsa Nias sebagai pendatang dalam hal ikut serta membangun dan menjaga keamanan di daerah Kampung Susuk; g peran serta suku bangsa Nias dalam acara pesta adat maupun Universitas Sumatera Utara perkawinan di daearah Kampung Susuk; h kegiatan-kegiatan yang sering dibuat masyarakat di daearah Kampung Susuk demi terciptanya kekeluargaan. Lain halnya dengan wawancara mendalam terhadap informan biasa adalah untuk memperoleh informasi tentang; a pandangan suku bangsa Nias sebagai pekerja di dalam keluarga suku bangsa Karo; b pandangan suku bangsa Karo sebagai majikan dalam hal mempekerjakan suku bangsa Nias sebagai pembantu tukang cuci dan penyewa becak. Informasi yang diperoleh melalui wawancara terhadap informan biasa tidak tertutup kemungkinan juga bisa dapat diketahui oleh informan kunci.

b. Data Sekunder