Teknik Analisis Data PENDAHULUAN

perkawinan di daearah Kampung Susuk; h kegiatan-kegiatan yang sering dibuat masyarakat di daearah Kampung Susuk demi terciptanya kekeluargaan. Lain halnya dengan wawancara mendalam terhadap informan biasa adalah untuk memperoleh informasi tentang; a pandangan suku bangsa Nias sebagai pekerja di dalam keluarga suku bangsa Karo; b pandangan suku bangsa Karo sebagai majikan dalam hal mempekerjakan suku bangsa Nias sebagai pembantu tukang cuci dan penyewa becak. Informasi yang diperoleh melalui wawancara terhadap informan biasa tidak tertutup kemungkinan juga bisa dapat diketahui oleh informan kunci.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang dapat menyempurnakan hasil observasi dan wawancara yang diperoleh dari lembaga-lembaga resmi seperti Kantor Desa, Kecamatan, dan dari hasil-hasil penelitian dan berbagai referensi yang relevan dengan permasalahan penelitian yang berupa : jurnal, surat kabar, buletin, artikel, buku-buku, dan internet.

1.5.3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yang menganalisis tentang pola adaptasi suku bangsa Nias di perkotaan, khususnya di daerah Kampung Susuk. Analisa data dilakukan dengan mengorganisasikan data hasil observasi dan wawancara ke dalam tema-tema, kategori-kategori. Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan Universitas Sumatera Utara merumuskan hipotesis kerja. Setelah semua data terkumpul, selanjutnya akan dibandingkan serta dicari saling hubungannya. Dengan cara ini diharapkan akan ditemukan konsep dan kesimpulan yang menjelaskan laporan atau hasil penelitian yang disusun secara sistematis. Analisa data akan dilakukan mulai dari penyusunan proposal sampai penelitian ini selesai. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Singkat Kampung Susuk

Nama Kampung Susuk berasal dari nama desa yang ada di Kecamatan Tiganderket yang berada di Tanah Karo yang bernama Desa Susuk. Pada awal zaman penjajahan Belanda, suku bangsa Karo yang berasal dari Desa Susuk di Tanah Karo ingin tinggal di wilayah kekuasaan Belanda dan salah satunya adalah daerah yang sekarang bernama Kampung Susuk. Daerah tersebut dahulu merupakan perkebunan. Setelah suku bangsa Karo menetap di wilayah jajahan Belanda, mereka membuat suatu pemukiman yang dahulunya berlokasi di pusat Susuk V lima. Perolehan wilayah tersebut akibat pihak Belanda meninggalkan wilayah tersebut dan mencari daerah yang lebih strategis lagi di tempat lain. Seiring perjalanan waktu penduduk suku bangsa Karo menjadi lebih banyak dan meluas hingga membentuk suatu kampung dan dengan kesepakatan bersama diberi nama ’Kampung Susuk’. Penduduk Kampung Susuk pada awalnya ditempati oleh masyarakat asli dari Desa Susuk yang ada di Tanah Karo. Seiring perjalanan waktu, akhirnya Kampung Susuk dihuni oleh beraneka ragam suku bangsa. Walaupun demikian, suku bangsa Karo masih dominan bila dibandingkan dengan suku bangsa yang lainnya. Universitas Sumatera Utara