pembelajaran. Terdapat dua buah data pada penelitian ini. Data utama adalah hasil belajar fisika yang diperoleh dari pelaksanaan pretest dan posttest. Data
penunjang penelitian adalah data hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil belajar diperoleh dengan menggunakan
instrumen tes berupa tes objektif sedangkan data hasil observasi diperoleh dengan menggunakan instrumen nontes berupa lembar observasi.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda. Disamping itu, untuk mendapatkan data penunjang
kesimpulan yang diharapkan di akhir penelitian ini, digunakan instrumen nontes berupa lembar observasi sebagai panduan observasi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
1. Instrumen Tes Hasil Belajar
Instrumen tes ini harus memiliki empat kriteria, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan keempat
kriteria tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus melalui pengujian dan perhitungan sebagai berikut.
a. Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan untuk menunjukan keshahihan atau ketepatan suatu instrumen. Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Validitas ini
berhubungan dengan isi dan kegunaan instrumen Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Oleh karena itu, validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas setiap butir soal tes. Perhitungan validitas tiap butir soal dapat dihitung dengan
menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan secara matematis sebagai berikut.
5
5
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan Cet. Ke-10 Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000, h. 258.
q p
SD M
M
t t
p
− =
pbi
r
Keterangan simbol yang terdapat pada persamaan tersebut adalah sebagai berikut.
r
pbi
= Indeks point biserial M
p
= Mean rata-rata skor yang dijawab betul oleh testee peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara
keseluruhan. M
t
= Mean rata-rata skor yang dijawab salah oleh testee peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara
keseluruhan. SD
t
= Deviasi standar skor total. p
= Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya.
q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir soal yang
sedang diuji validitasnya.
b. Perhitungan Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk menunjukan apakah instrumen tes yang akan diujikan reliabel atau tidak, suatu tes dapat dikatakan reliabel jika
tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap. Suatu instrumen tes dapat dikatakan mantap apabila instrumen tes tersebut digunakan berulangkali, dengan
syarat saat pengukuran tidak berubah, instrumen tes tersebut memberikan hasil yang sama.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan reliabilitas suatu instrumen tes adalah rumus KR-20 yang ditunjukkan dengan rumus berikut ini.
6
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
=
∑
2 2
11
1 r
St pq
St k
k
6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009 h. 186
dimana: r
11
: nilai koefisien reliabilitas instrumen KR-20 k
: jumlah testee p
: proporsi jumlah testee yang menjawab betul q
: proporsi jumlah testee yang menjawab salah SD
: nilai deviasi standar
c. Taraf Kesukaran