Pembagian Inkuiri Langkah-Langkah Pelaksanaan Inkuiri

siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. 16 pada perinsipnya proses inkuiri ini adalah identifikasi dan pernyataan masalah, pengembangan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis dan perumusan keterampilan. 17

b. Pembagian Inkuiri

Sunand dan Trownbridge 1973 dalam E. Mulyasa, mengemukakan bahwa Pelaksanaan model inkuiri ini mempunyai tiga macam cara, yaitu: 1 Inkuiri terpimpin guide inquiry; yaitu peserta didik memperoleh pedoman sesuai yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Dalam pelaksanaannya, sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru, peserta didik tidak merumuskan permasalahan. Petunjuk mengenai cara penyusunan dan mencatat data dibuat oleh guru. 2 Inkuiri bebas free inquiry; Dalam hal ini peserta didik melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang ilmuan, metodenya adalah setiap peserta didik dilibatkan dalam kelompok tertentu, setiap kelompok mempunyai tugas yang sesuai. Misalnya ada koordinator kelompok, pembimbing tekhnis, pencatat dan pengevaluasi data. 3 Inkuiri bebas yang dimodipikasi modified free inquiry; pada inkuiry jenis ini guru hanya sebagai pemberi masalah atau peroblem, kemudian peserta didikdiminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. 18 16 I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, Pengaruh Model pembelajaran dan Penalaran Formal terhadap Penguasaan konsep Fisika dan Sikap Imiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan h.19 17 Budi Eko Soetjipto, Penggunaan pengajaran Inkuiri di Sebuah Sekolah Dasar di Victoria, Australia, Jurnal Pendidikan MIPA, Vol 6 No 2 th 2005 hal. 107 18 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Cet. 3, h 108

c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Inkuiri

Menurut Gulo sebagai mana yang dikutip Trianto menyatakan bahwa kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiry adalah sebagai berikut 19 . a Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan. Kegiatan inkuiri dilaksanakan ketika pertanyaan atau permaslahan diajukan. Untuk meyakinkan pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan dipapan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis. b Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk memudahakan proses ini, guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan. c Mengumpulkan Data Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik. d Analisis Data Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran ‘benar’ atau ‘salah’. Setelah memperoleh kesimpulan, dari data percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan.Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya. e Membuat Kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiry adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang dieroleh siswa. 19 Trianto, Op. Cit, h. 135 Tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada model inkuiri ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut ini. 20 Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah Tahap Tingkah Laku Guru Tahap 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah, dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok Tahap 2 Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswauntuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memperioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan Tahap 3 Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. Tahap 4 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan. Tahap 5 Mengumpulkan dan menganalisis data Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. Tahap 6 Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan Agar penerapan strategi inkuiri dapat berhasil dengan baik, maka guru perlu memahami beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam merancang inkuiri seperti disarankan oleh Keffer 2000 sebagaimna yang dikutif herfis antara lain sebagai berikut: 21 1 Siswa harus dihadapkan dengan masalah-masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan sumbernya bisa dari siswa sendiri maupun dari guru. Pada tahap awal, masalah yang akan dipecahkan sebaiknya terstruktur, tidak open-ended ujung terbuka dan jawabannya tidak bias. 20 Trianto Op. Cit, h. 141 21 Herfis, op. cit. 2 Siswa harus diberi keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan masa- lahnya. Dalam hal ini guru harus dapat menjadi fasilitator dan motivator bagi siswa. Siswa mungkin akan merasa kesulitan dan berputus asa pada saat mengalami hambatan jika tidak dibantu oleh guru. 3 Siswa harus memiliki informasi awal tentang masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, guru harus berperan dalam memberikan informasi pendukung baik dengan cara melibatkan siswa bekerja bersama guru atau diberikan saran tentang sumber-sumber dan wujud informasi yang dibutuhkan dan dapat dicari dan diperolehnya sendiri. 4 Siswa harus diberikan kesempatan melakukan sendiri dan mengevaluasi hasil kegiatannya. Guru memonitor kegiatan siswa dan memberi bantuan jika siswa betul-betul sudah tidak mampu memecahkan masalahnya. 5 Siswa diberikan waktu cukup untuk bekerja berdasarkan pendekatan baru secara individual maupun berkelompok dan perlu diberikan contoh yang tepat dan agar dapat membedakan contoh salah yang berkaitan dengan masalah. Untuk meningkatkan teknik inkuiri dapat ditimbulkan dengan kegiatan- kegiatan sebagai berikut 22 : 1 Membimbing kegiatan laboratorium. Guru menyediakan petunjuk yang cukup luas kepada siswa, dan sebagian besar perencanaannya dibuat oleh guru. Dimana siswa melakukan kegiatan percobaan penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep atau perinsip- prinsip yang telah ditetapkan guru. 2 Modifikasi inkuiri Dalam hal ini guru hanya menyediakan masalah-masalah, dan menyediakan bahan alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah secara perseorangan atau kelompok. Bantuan yang diberikan harus berupa pertanyaan-pertanyaan, yang memungkinkan siswa dapat berpikir dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. 22 Drs. Isjoni, M.Si, dkk. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, Cet. I, h. 143-145 3 Kebebasan inkuiri Setelah siswa mempelajari dan mengerti tentang bagaimana memecahkan suatu problema dan memperoleh pengetahuan cukup tentang mata pelajaran tertentu; serta telah melakukan ”modifikasi inkuiri”, maka siswa telah siap untuk melakukan kegiatan kebebasan inkuiri. Dimana guru dapat mengundang siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan ”kebebasan inkuiri”, dan siswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan macam-macam masalah yang akan dipelajari. 4 Inkuiri pendekatan peranan Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah, yang cara-caranya serupa dengan cara-cara yang biasanya diikuti oleh para ”ilmiawan”. Suatu undangan memberikan suatu masalah kepada siswa, dan dengan pertanyaan yang telah direncanakan dengan teliti, mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan seperti: merancang eksperimen, merumuskan hipotesa, menetapkan pengawasan dan seterusnya. 5 Mengundang kedalam inkuiri Merupakan kegiatan proses belajar yang melibatkan siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri dari 4 anggota untuk memecahkan masalah, masing- masing anggota diberi tugas suatu peranan yang berbeda-beda seperti: koordinator tim, penasehat teknis, mereka data, proses penilaian. Anggota tim menggambarkan peranan-peranan diatas, bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dipelajari. 6 Teka-teki bergambar Adalah salah satu teknik untuk mengembangkan motivasi dan perhatian siswa didalam diskusi kelompok kecilbesar. Gambar, peragaan atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa. 7 Synectics leson Pendekatan ini untuk menstimulir bakat-bakat kreatif siswa. Misalnya science dan ilmu-ilmu sastra lebih lanjut dikatakan bahwa emosi, efektif, dan komponen-komponen arasional kreatif pada permulaannya adalah lebih penting dibandingkan dengan pikiran-pikiran rasional. Pada dasarnya ”synectics” memusatkan pada keterlibatan siswa untuk membuat berbagai macam bentuk kiasan agar supaya dapat membukainteligensinya dan mengembangkan daya kreativitasnya. Hal ini dapat dilaksanakan karena ”kiasan” dapat membantu dalam melepaskan ”ikatan struktur mental” yang melekat kuat dalam memandang suatu masalah sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif. 8 Kejelasan nilai-nilai Perlu diadakan evaluasi lebih lanjur tentang keuntungan-keuntungan pendekatan ini, terutama yang menyangkut sikap, nilai-nilai dan pembentukan ”self-concept” siswa. Ternyata dengan teknik inkuiri siswa melakukan tugas- tugas kognitif lebih baik.

d. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri