Pengumpulan Data .1 Instrumen Pengumpulan Data

aitem pada aspek spiritual change yaitu pada aitem nomor 15, sehingga jumlah aitem pada skala ini adalah 22 aitem. Aitem menggunakan skala Likert dengan 4 poin pilihan mulai dari “Sangat Setuju” sampai “Sangat Tidak Setuju”. Berikut blueprint dari skala PTG: Tabel 3.1 Blueprint Skala PTG Variabel Aspek No Item Jumlah Favorable Unfavorable Posttraumatic growth Appreciation of life 1, 6, 11, 16 - 4 Relating to others 2, 7, 12, 17, 20, 22 - 6 Personal strength 3, 8, 13, 18 - 4 New possibilities 4, 9, 14, 19, 21 - 5 Spiritual change 5, 10, 15 - 3 Keterangan: aitem yang tidak valid c. Skala Harapan Hope Untuk mengukur harapan hope peneliti mengadaptasi alat ukur The Hope Scale dimana alat ukur ini mengukur willpower willpower dan waypower waypower yang dimiliki oleh seseorang. The Hope Scale ini terdiri dari 8 aitem, namun setelah diadaptasi peneliti menambahkan 2 buah aitem pada aspek willpower dan waypower yaitu pada aitem nomor 9 dan 10, sehingga jumlah aitem pada skala ini adalah 10 aitem. Aitem menggunakan skala Likert dengan 4 poin pilihan mulai dari “Sangat Setuju” sampai “Sangat Tidak Setuju”. Berikut blueprint dari skala harapan hope: Table 3.2 Blueprint Skala Harapan Hope Variabel Aspek No Item Jumlah Favorable Unfavorable Harapan Hope Waypower 2, 4, 6, 8, 10 - 5 Willpower 1, 3, 5, 7, 9 - 5 Keterangan: aitem yang tidak valid d. Skala Coping Religius Untuk mengukur coping religius peneliti mengadaptasi alat ukur Psychological Measure of Islamic Religiousness PMIR. Pada skala ini mewakilkan coping religius positif dan coping religius negatif. Skala ini terdiri dari 12 aitem 7 aitem untuk coping religius positif dan 5 aitem untuk coping religius negatif. Namun setelah diadaptasi peneliti tidak menggunakan salah satu aitem pada aspek coping religius positif, sehingga jumlah aitem yang digunakan adalah 11 aitem. Aitem menggunakan skala Lik ert dengan 4 poin pilihan mulai dari “Sangat Setuju” sampai “Sangat Tidak Setuju”. Berikut blueprint dari skala coping religius: Tabel 3.3 Blueprint Skala Coping Religius Variabel Aspek No Item Jumlah Favorable Unfavorable Coping Religius Coping Religius Positif 1, 3, 5, 7, 9, 11 - 6 Coping Religius Negatif 2, 4, 6, 8, 10 - 5 Keterangan: aitem yang tidak valid e. Skala Social Support Untuk mengukur social support peneliti mengadapatasi alat ukur Medical Outcomes Study MOS Social Support Survey digunakan untuk mengukur dukungan sosial yang didapatkan seseorang. Skala ini terdiri dari 19 aitem yang mewakilkan informational support 4 aitem, emotinal support 4 aitem, , affectionate support 4 aitem, positive social interaction 4 aitem dan tangible support 4 aitem. Aitem ini menggunakan skala Likert dengan 4 poin pilihan, mulai dari “Sangat Setuju” sampai “Sangat Tidak Setuju”. Berikut ini blueprint dari skala social support: Tabel 3.4 Blueprint Skala Social Support Variabel Aspek No Item Jumlah Favorable Unfavorable Social Support Informational Support 2, 7, 12, 17 - 4 Emotional Support 1, 6, 11, 16 - 4 Affectionate Support 4, 9, 14, 19 - 4 Positive Social Interaction 5, 10, 15, 20 - 4 Tangible Support 3, 8, 13, 18 - 4

3.5 Pengujian Validitas Konstruk

Pada instrumen 1 Posttraumatic growth, 2 Coping religius, 3 Harapan hope, dan 4 Dukungan Sosial, peneliti melakukan uji validitas konstruk instrumen tersebut. Oleh karena itu, digunakan CFA Confirmatory Factor Analysis untuk pengujian validitas instrumen tersebut. Adapun logika dari CFA menurut Umar 2010 adalah: 1. Melihat signifikan tidaknya aitem tersebut mengukur faktornya dengan melihat nilai t bagi koefisian muatan faktor aitem. Perbandingannya adalah jika t 1.96 maka aitem tersebut signifikan dan begitu pula sebaliknya. Adapun aitem tersebut signifikan maka aitem tidak akan di drop dan sebaliknya. 2. Melihat koefisien muatan faktor dari aitem. Jika aitem tersebut sudah di skoring dengan favorable pada skala Likert 1 – 4, maka nilai koefisien muatan faktor pada aitem harus bermuatan positif, dan sebaliknya. Apabila aitem tersebut favorable, namun koefisien muatan faktor aitem bernilai negatif maka aitem tersebut di drop dan sebaliknya. 3. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran aitem terlalu banyak berkorelasi, maka aitem tersebut akan di drop. Sebab, aitem yang demikian selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software LISREL 8.70.

3.6 Uji Validitas Konstruk

3.6.1 Uji Validitas Konstruk Posttraumatic growth

1. Appreciation of Life

Peneliti mengujji apakah 5 aitem yang ada bersifat unidimensional dengan mengukur skala posttraumatic growth appreciation of life yang digunakan. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, didapatkan model satu faktor tidak fit, dengan Chi-Square = 12,64, df = 2, P-value = 0,00180, RMSEA = 0,187. Setelah dilakukan modifikasi pada model ini, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar di bawah ini: