Uji Validitas Konstruk Harapan Hope

3.6.2 Uji Validitas Konstruk Harapan Hope

1. Waypower

Peneliti mengujji apakah 5 aitem yang ada bersifat unidimensional dengan mengukur skala harapan waypower yang digunakan. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, didapatkan model satu faktor tidak fit, dengan Chi-Square = 97,00, df = 5, P-value = 0,00000, RMSEA = 0,348. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya diperoleh model fit dengan Chi-Square = 5,56, df = 2, P-value = 0,06217, RMSEA = 0,108. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh aitem mengukur satu faktor saja yaitu waypower. Langkah selanjutnya adalah dengan melihat apakah signifikan aitem tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Sekaligus menentukan apakah aitem tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1,96 artinya aitem tersebut signifikan dan sebaliknya.bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut: Tabel 3.11 Muatan Faktor Aitem Waypower No Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan 2 0,37 0,08 4,46 V 4 0,66 0,07 8,81 V 6 0,91 0,07 13,86 V 8 0,88 0,07 13,18 V 10 0,72 0,07 9,94 V Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.12 dapat kita lihat bahwa seluruh aitem signifikan t 1,96 dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya koefisien muatan faktor aitem-aitem tersebut signifikan. Dengan demikian pada tahapan ini aitem-aitem tersebut tidak akan di drop. Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran aitem yang saling berkorelasi. Hanya satu aitem yang bersifat unidimensional yaitu aitem nomor 6. Aitem yang tidak bagus adalah aitem 2 dan akan di drop. Karena kesalahan pengukuran aitem tersebut terlalu banyak berkorelasi dengan kesalahan pengukuran aitem lainnya. Aitem 4, 8, dan 10 bersifat multidimensional, namun tetap tidak di drop karena kesalahan pengukuran aitem hanya berkorelasi satu dengan kesalahan pengukuran aitem lainnya. Dengan demikian hanya aitem 4, 6, 8 dan 10 yang bobot nilainya akan diikutsertakan dalam perhitungan skor faktor.

2. Willpower

Peneliti mengujji apakah 5 aitem yang ada bersifat unidimensional dengan mengukur skala harapan willpower yang digunakan. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, didapatkan model satu faktor fit, dengan Chi-Square = 2,48, df = 5, P-value = 0,77941, RMSEA = 0,000. Nilai Chi-Square menghasilkan P- value 0,05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh aitem mengukur satu faktor saja yaitu willpower. Langkah selanjutnya dengan melihat apakan signifikan aitem tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Sekaligus menentukan apakah aitem tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari aitem. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut: Tabel 3.12 Muatan Faktor Aitem Willpower No Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan 1 0,67 0,08 8,55 V 3 0,65 0,08 8,16 V 5 0,55 0,08 6,76 V 7 0,77 0,08 10,29 V 9 0,76 0,08 10,12 V Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Pada tabel 3.11, didapatkan seluruh aitem memiliki nilai t 1,96 yang artinya koefisien muatan faktor aitem-aitem tersebut signifikan. Selanjutnya berdasarkan tabel tersebut pada kolom koefisien tidak terdapat aitem yang muatan faktornya negatif. Dengan demikian pada faktor ini tidak ada aitem yang di drop. Pada model pengukuran ini tidak terdapat kesalahan pengukuran aitem yang saling berkorelasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa aitem-aitem tersebut bersifat unidimensional. Item yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Dengan demikian tidak ada aitem yang di drop pada faktor ini.

3.6.3 Uji Validitas Konstruk Coping Religius 1.