2.6 Hipotesis Penelitian
2.6.1 Hipotesis Mayor
Adanya pengaruh yang signifikan dari waypower, willpower, coping religius positif, coping religius negatif, informational support, emotional support,
affectionate support, positive social interaction, tangible support, usia dan fase rehabilitasi terhadap posttraumatic growth pada recovering addict.
2.6.2 Hipotesis Minor 1. Adanya pengaruh yang signifikan dari waypower terhadap posttraumatic
growth pada recovering addict. 2. Adanya pengaruh yang signifikan dari willpower terhadap posttraumatic
growth pada recovering addict. 3. Adanya pengaruh yang signifikan dari coping religius positif terhadap
posttraumatic growth pada recovering addict. 4. Adanya pengaruh yang signifikan dari coping religius negatif terhadap
posttraumatic growth pada recovering addict. 5. Adanya pengaruh yang signifikan dari informational support terhadap
posttraumatic growth pada recovering addict. 6. Adanya pengaruh yang signifikan dari emotional support terhadap
posttraumatic growth pada recovering addict. 7. Adanya pengaruh yang signifikan dari affectionate support terhadap
posttraumatic growth pada recovering addict.
8. Adanya pengaruh yang signifikan dari positive social interaction terhadap posttraumatic growth pada recovering addict.
9. Adanya pengaruh yang signifikan dari tangible support terhadap posttraumatic growth pada recovering addict.
10. Adanya pengaruh yang signifikan dari usia terhadap posttraumatic growth pada recovering addict.
11. Adanya pengaruh yang signifikan dari fase rehabilitasi terhadap posttraumatic growth pada recovering addict.
Tetapi, pada penelitian ini hipotesis yang diuji adalah hipotesis nihil H ,
yaitu “Tidak ada pengaruh yang signifikan dari faktor-faktor yang mempengaruhi posttraumatic growth pada recovering addict
”.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana penelitian ini mengkuantifikasikan skor harapan hope, coping religius dan dukungan sosial
dengan skor posttraumatic growth PTG.
3.2 Partisipan
Subjek penelitian ini adalah recovering addict yang menjalani rehabilitasi di Unit Pelaksana Teknis UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional
BNN Lido, Sukabumi yang berada pada tahap primary sebanyak 76 orang, primary hope sebanyak 40 orang, re-entry sebanyak 24 orang serta staff adiksi
sebanyak 13 orang. Adapun keterangan dari fase rehabilitasi sebagai berikut: 1. Fase primary male dan female merupakan tahapan program rehabilitasi
sosial dimana recovering addict berhenti dari penggunaan NAPZA sekitar 1
sampai 6 bulan.
2. Fase primary hope male merupakan fase yang sama dengan primary green. Namun perbedaannya recovering addict pada program di fase ini merupakan
recovering addict yang sudah pernah menjalani program rehabilitasi
sebelumnya lebih dari satu kali.
63