Hubungan antara Inflasi dengan Pembiayaan Bermasalah Sektor

38 adalah ”harga” dari penggunaan loanable funds atau ”dana yang tersedia untuk dipinjamkan”, sebab menurut teori klasik bunga adalah ”harga” yang terjadi di ”pasar” dana investasi. Harapan tingkat suku bunga di masa yang akan datang mempengaruhi seseorang untuk memanfaatkan uangnya. Namun dalam jangka panjang pendapatanlah yang mempengaruhi kegiatan seseorang dalam perekonomian. Untuk menentukan besar kecilnya tingkat bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya. Artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping pengaruh faktor-faktor lainnya.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Suku Bunga

Menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi keenam 2002 : 122 mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat suku bunga, antara lain :

a. Kebutuhan dana

Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat tepenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan suku bunga simpanan secara otomatis akan meningkatkan bunga pinjaman. 39

b. Persaingan

Dalam memperebutkan dan simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16, maka jika hendak membutuhkan dana dengan cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan diatas bunga pesaing misalnya 16. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman harus dibawah bunga pesaing.

c. Kebijakan Pemerintah

Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. d. Target Laba yang diinginkan Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.

e. Jangka waktu

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bungannya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif rendah.

f. Kualitas jaminan

Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), nilai tukar (kurs) dan inflasi terhadap pembiayaan bermasalah perbankan syariah di Indonesia periode Juli 2010-Desember 2013

9 73 133

Dampak surat edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP Tahun 2013 terhadap pembiayaan kendaraan bermotor pada PT. Bank Syariah Mandiri

1 6 110

Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Sbi Terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2009-2011

0 6 98

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap pembiayaan bermasalah sektor industri manufaktur pada perbankan syariah periode

11 101 114

Analisis Pengaruh Inflasi, BI RATE, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Perfoming Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Februari 2011–Maret 201

0 14 180

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Sektor Konstruksi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2012-2015

0 3 99

Analisis pengaruh profitabilitas perbankan syariah, suku bunga bank indonesia dan deposito mudharabah terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2013

0 6 151

ANALISIS PENGARUH DPK, ROA, NPF, BOPO, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATIO) , DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN UMKM PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH (PERIODE 2009-2012)

0 3 129

ANALISIS PENGARUH FDR, NPF, DPK, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE), DAN INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH (PERIODE 2009-2012)

0 3 117

PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN UKURAN BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2013.

0 2 45