84
harga barang atau jasa yang bersifat strategis seperti tarif dasar listrik kelompok rumah tangga ikut memengaruhi tingkat inflasi.
Pada tahun 2011 inflasi mencapai angka tertinggi pada bulan september yakni sebesar 0,93 dan inflasi terendah terjadi pada bulan
maret sebesar 0,32. Dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3,79. Inflasi terutama dipicu oleh inflasi volatile food yang masih tinggi,
selain akibat dari kenaikan harga komoditas internasional dan rencana kebijakan pemerintah di bidang komoditas strategis. Di tingkat daerah
peningkatan koordinasi melalui forum TPID juga cukup efektif dalam membantu penurunan tekanan inflasi sebagaimana tercermin dari
penurunan inflasi di hampir semua daerah di Indonesia. Pada tahun 2012 dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 4,3
sepanjang Januari sampai Desember didukung oleh faktor musim, harga komoditas pangan global yang sedang turun, dan penundaan kenaikan
tarif listrik serta harga BBM bersubsidi. BPS mencatat inflasi tertinggi terjadi pada bulan oktober yakni sebesar 0,95 dan inflasi terendah
terjadi pada bulan November sebesar 0,01 . Laporan Perekonomian Indonesia Tahunan
b. BI Rate
BI Rate merupakan suku bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan oleh bank Indonesia secara periodik yang berfungsi sebagai
sinyal kebijakan moneter. Secara sederhana, BI rate merupakan indikasi
85
dari suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam upaya untuk mencapai target inflasi.
BI rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar
terbuka berada disekitar BI rate. Selanjutnya suku bunga BI rate diharapkan mempengaruhi PUAB, suku bunga simpanan, dan suku
bunga lainnya dalam jangka panjang.Sasaran akhir suatu kebijakan moneter dalam arti luas mencakup stabilitas harga, pertumbuhan
ekonomi, perluasan
kesempatan kerja,
keseimbangan neraca
pembayaran, stabilitas pasar uang, dan stabilitas pasar valuta asing. Data dari perhitungan tingkat suku bunga bank Indonesia diambil
setiap akhir bulan mulai dari bulan Januari tahun 2009 sampai dengan bulan Desember tahun 2012, data diperoleh dari laporan moneter Bank
Indonesia.
Tabel 4.2. Perkembangan BI Rate Periode 2009-2012
Bulan BI Rate
2009 2010
2011 2012
Januari 8,25
6,5 6,75
5,75 Februari
7,75 6,5
6,75 5,75
Maret 7,5
6,5 6,75
5,75 April
7,25 6,5
6,75 5,75
Mei 7,00
6,5 6,75
5,75 Juni
6,75 6,5
6,75 5,75
Juli 6,5
6,5 6,75
5,75 Agustus
6,5 6,5
6,75 5,75
September 6,5
6,5 6,50
5,75 Oktober
6,5 6,5
6,00 5,75
November 6,5
6,5 6,00
5,75 Desember
6,5 6,5
6,00 5,75
Sumber: Bank Indonesia data diolah
86
Dari tabel 4.2 dapat dilihat perkembangan BI Rate di Indonesia pada tahun 2009 hingga tahun 2012 mengalami fluktuatif. Sepanjang tahun
pengamatan tingkat suku bunga tertinggi terdapat pada bulan Januari 2009 yakni sebesar 8,25, sedangkan yang terendah adalah terjadi sepanjang
2012 sebesar 5,75. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif data tersebut dapat dilihat dari grafik berikut:
Gambar 4.2. Perkembangan BI rate di Indonesia periode Tahun 2009-2012
Sumber: Data diolah
Perkembangan tingkat suku bunga di Indonesia sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 cenderung mengalami penurunan. Penurunan suku
bunga salah satunya disebabkan optimisme pemerintah dan Bank sentral dalam menghadapi gejolak ekonomi di masa yang akan datang.
Kondisi ekonomi di luar negeri pasca tahun 2009 yang menunjukan tren positif menyebabkan pemerintah optimis untuk menentukan proyeksi
ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Hal tersebut berdampak tertekannya angka BI Rate yang membuat perekonomian dalam negeri
kembali bergairah.
5 6
7 8
9
Ja …
M …
M e
i Ju
li S
e …
N o
… Ja
… M
… M
e i
Ju li
S e
… N
o …
Ja …
M …
M e
i Ju
li S
e …
N o
… Ja
… M
… M
e i
Ju li
S e
… N
o …
Tingkat Suku Bunga
87
Pada tahun 2009 Bank Indonesia menurunkan BI Rate dengan besaran yang berbeda dalam tiga episode, dengan mempertimbangkan