Pengujian Hipotesis METODE PENELITIAN

73 d. Berdasarkan probabilitas Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 α 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005:87.

F. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan Hamid, 2010:20. Pengertian operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang diamati. Dari definisi operasional tersebut dapat ditentukan alat pengambilan data yang cocok dipergunakan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Rasio Non Perfoming Financing

Variabel non performing financing NPF menggambarkan pembiayaan bermasalah pada bank syariah yang meliputi pembiayaan kurang lancar KL, diragukan D, dan macet M. Rasio NPF diperoleh dengan rumus berikut: NPF= x 100 Pembiayaan yang bermasalah Total Pembiayaan Disalurkan 74 Dalam penelitian ini rasio NPF merupakan variabel dependen yaitu variabel yang keberadaannya dapat dijelaskan oleh sejumlah variabel independen. Variabel ini dinotasikan dengan notasi NPF.

2. Inflasi

Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses meningkatnya harga- harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus- menerus dan saling mempengaruhi.

3. Tingkat Suku Bunga

Menurut Bank Indonesia, BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight PUAB ON. Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.

4. Pertumbuhan Total pembiayaan yang Disalurkan

Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, 75 pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang direncanakan. 5. Bank Size Ukuran perusahaan SIZE dalam penelitian ini dilihat dari besarnya total assets yang dimiliki perusahaan. Pada neraca bank, aktiva menunjukkan posisi penggunaan dana Kuncoro dan Suhardjono, 2002: 75. Aktiva asset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba. 76

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan Perbankan Syariah

Sistem perbankan syariah mulai dikenal luas di Indonesia pada tahun 1992 dengan momen dikeluarkannya UU No. 7 Tahun 1992 yang memungkinkan bank-bank di Indonesia menjalankan kegiatan operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. Momen perkembangan terus berlanjut pada saat era reformasi dengan disetujuinya UU No 10 Tahun 1998 yang mengatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dioperasikan oleh bank syariah. Di samping itu, kehadiran undang-undang ini juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri menjadi bank syariah. Menurut Siregar 2002:2 Upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia tidak semata hanya merupakan konsekuensi dari UU No. 101998 dan UU No. 231999 tetapi juga merupakan bagian dari upaya penyehatan sistem perbankan yang bertujuan meningkatkan daya tahan perekonomian nasional. Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan 1997 membuktikan bahwa bank yang beroperasi dengan prinsip syariah dapat bertahan di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi. Kenyataan tersebut ditopang oleh karakteristik operasi bank syariah yang melarang

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), nilai tukar (kurs) dan inflasi terhadap pembiayaan bermasalah perbankan syariah di Indonesia periode Juli 2010-Desember 2013

9 73 133

Dampak surat edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP Tahun 2013 terhadap pembiayaan kendaraan bermotor pada PT. Bank Syariah Mandiri

1 6 110

Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Sbi Terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2009-2011

0 6 98

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap pembiayaan bermasalah sektor industri manufaktur pada perbankan syariah periode

11 101 114

Analisis Pengaruh Inflasi, BI RATE, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Perfoming Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Februari 2011–Maret 201

0 14 180

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah Sektor Konstruksi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2012-2015

0 3 99

Analisis pengaruh profitabilitas perbankan syariah, suku bunga bank indonesia dan deposito mudharabah terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2013

0 6 151

ANALISIS PENGARUH DPK, ROA, NPF, BOPO, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATIO) , DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN UMKM PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH (PERIODE 2009-2012)

0 3 129

ANALISIS PENGARUH FDR, NPF, DPK, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE), DAN INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH (PERIODE 2009-2012)

0 3 117

PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN UKURAN BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2011-2013.

0 2 45