5
kecerdasan emosional. Sedangkan faktor eksternal antara lain adalah lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kecerdasan emosional merupakan individu untuk mengatur emosinya dalam menghadapi situasi emosional dan mampu memberikan reaksi yang sesuai
kepada diri sendiri dan orang lain. Kecerdasan emosional perlu ditumbuh kembangkan pada siswa, agar siswa dapat mengelola kondisi emosionalnya
menjadi lebih terkendali dan terarah. Jika siswa tidak dapat mengendalikan emosinya, mereka cenderung melampiaskan emosinya ke arah yang negatif
seperti, amarah, dan tindakan destruktif. Kecerdasan emosional mengajarkan siswa untuk dapat bersikap empatik
dan simpatik kepada sesama siswa, guru, orang tua bahkan masyarakat luas. Jika siswa mampu menumbuh kembangkan kecerdasan emosional yang tinggi, maka
bukan saja hasil belajar yang baik tetapi juga guru akan memberikan apresiasi yang tinggi.
Dalam proses belajar siswa, IQ dan EQ sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata
pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci
keberhasilan belajar siswa di sekolah. Pendidik di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya
dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligensi siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kecerdasan emosional dan ingin mengetahui korelasinya
dengan hasil belajar siswa, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di MTs Al-
Mursyidiyyah Pamulang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu:
6
1. Masih banyak guru yang mementingkan aspek kecerdasan intelektual.
2. Masih banyak pembelajaran yang bersifat konvensional.
3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS kurang maksimal.
4. Masih banyak guru yang kurang memahami karakter siswa.
5. Kurang baiknya kondisi dikelas.
6. Belum diketahuinya besarnya pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini akan dibatasi masalah yang ingin diteliti, guna untuk lebih fokus pada inti permasalahan dan tidak melebarkan permasalahan. Adapun
pembatasan masalahnya adalah: “Hasil belajar siswa kurang maksimal pada mata pelajaran IPS di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang”.
D. Perumusan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil
belajar IPS pada siswa kelas VIII di MTs Al- Mursyidiyyah Pamulang?”.
E. Tujuan dan Manfaat
Kegiatan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MTs Al-Mursyidiyyah
Pamulang. 2.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1.
Manfaat Teoritis a.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan tentang latar belakang kecerdasan
emosional dengan hasil belajar. b.
Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.
7
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menjadi data dan informasi bagi kecerdasan emosional
dalam rangka memahami hasil belajar sehingga kecerdasan emosional dapat mengambil sikap lebih tepat dalam mengarahkan
dan mendidik anak sehingga tercapai kemandirian. b.
Menumbuhkan wawasan bagi anak untuk lebih obyektif dalam menentukan pekerjaan setelah lulus sekolah.
c. Bagi lembaga pendidikan kejuruan penelitian ini diharapkan
memberi informasi yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam peningkatan hasil belajar siswa.
BAB II DESKRPSI TEORISTIK, KERANGKA PIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hakikat Kecerdasan Emosional