Pengertian Emosi Hakikat Kecerdasan Emosional

BAB II DESKRPSI TEORISTIK, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Hakikat Kecerdasan Emosional

1. Pengertian Emosi

Berkaitan dengan hakikat emosi, Beck mengungkapkan pendapat James Lange yang menjelaskan bahwa Emotion is the perception of bodily changes wich occur in response to an event. Emosi adalah persepsi perubahan jasmaniah yang terjadi dalam memberi tanggapan respon terhadap suatu peristiwa. Definisi ini bermaksud menjelaskan bahwa pengalaman emosi merupakan persepsi dari reaksi terhadap situasi. 1 Cow dan Crow dalam Hartati menyebutkan bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu. 2 Emosi pada definisi ini berperan dalam pengambilan keputusan yang menentukan kesejahteraan dan keselamatan individu. Sarlito Wirawan Sartono dalam Syamsu berpendapat bahwa emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna efektif pada 1 Hamzah B. Uno, M.Pd., Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara 2006, Cet. 1, h. 62. 2 Netty Hartati, M.Si. Dkk, Islam dan Psikologi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h. 90. 8 9 tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas mendalam. 3 Dari beberapa pendapat di atas, maka emosi merupakan respon atas rangsangan yang diberikan baik dari lingkungan maupun dari dalam diri individu sendiri sehingga individu dapat menentukan pilihan dalam hidup yang menetukan kehidupannya. Akyas Azhari dalam bukunya psikologi umum dan perkembangan menjelaskan bahwa “emosi atau perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubunganya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif”. 4 Menurut Akyas Azhari, gejala emosi seseorang tergantung pada: 1. Keadaan jasmani, misalnya badan kita sedang ada dalam keadaan sakit, perasaan kita lebih mudah tersinggung daripada dalam keadaan sehat dan bugar. 2. Pembawaan, ada orang yang memiliki pembawaan yang halus, sebaliknya ada pula yang kebal perasaannya. 3. Perasaan seseorang dapat berkembang dengan keadaan yang dapat mempengaruhinya dan dapat memberikan corak dalam perkembangannya. Misalnya: keadaan keluarga, suasana rumah tangga, lingkungan sosial, pendidikan jasmani, pergaulan sehari-hari dan sebagainya. 5 Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut: “Pertama, lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainya, seperti pengamatan dan berpikir. Kedua, bersifat fluktuatif tidak tetap, dan Ketiga, banyak bersangkutan paut dengan peristiwa pengenalan panca indera”. 6 Terdapat dua macam pendapat tentang terjadinya emosi yaitu terdapat navistik dan pendapat empiristik. Pendapat navistik beranggapan bahwa emosi pada dasarnya merupakan bawaan sejak lahir, sementara pendapat empiristik beranggapan bahwa emosi di bentuk oleh pengalaman dan proses belajar. 7 Sebagian orang menganggap bahwa perasaan dan emosi adalah sama. Namun Sabri dalam bukunya mengungkapkan bahwa antara perasaan dan 3 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan anak dan Remaja, Bandung: Rosda Karya, 2000, Cet. 1, h. 115. 4 Akyas Azhari, Psokologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT: Mizan Publika, 2004, Cet 1, h. 149. 5 Akyas Azhari, Psokologi Umum dan Perkembangan…..., 149. 6 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan…….., h. 116. 7 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2004, h. 166. 10 emosi adalah berbeda, Pada perasaan terdapat kesediaan kontak dengan situasi luar baik positif maupun negatif, sedangkan pada emosi kontak itu seolah-olah menjadi retak atau terputus misalnya terkejut, ketakutan, mengantuk, dan lain sebagainya. 8

2. Teori-Teori Emosi