41
S x
X 10
50 T
~ i
i
− +
=
Dari perhitungan prasarat analisis terbukti bahwa data itu adalah normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka penulis menggunakan korelasi
Product Moment
2. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis mencakup uji korelasi signifikansi dan koefesien determinasi. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:
a. Uji Korelasi
Untuk menganalisa hubungan kedua variable digunakan teknik analisis korelasional Bivariat dengan rumus product Moment dari Karl Pearson,
rumus tersebut sebagai berikut:
11
] [
] [
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
=
Keterangan: r
= Angka Indeks korelasi “r” Produck Moment. N =
Number of Cases .
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y. ∑X = Jumlah seluruh skor X.
∑Y = Jumlah seluruh skor Y.
Pengolahan data digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus product moment tersebut, juga dilkukan dengan software SPSS 15.00 For
Windows dengan entre method .
Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari perhitungan proses komputasi dapat diberikan interpretasi atau penafsiran tertentu.
Interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment
r
xy
, pada umumnya dipergunakan pedoman sebagai berikut:
12 11
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan……., h. 206.
12
Anas Sudijono, Pengantar Statistik...., h. 190.
42
Tabel 5 Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
Besarnya “r” Product Moment
Interpretasi
0,00 - 0,20
0,20 – 0,40 0,40 – 0,70
0,70 – 0,90 0,90 - 1,00
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau rendah sehingga
korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi. Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi,
lemah atau rendah. Antara Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang sedang atau cukup. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat
atau tinggi. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
sangat kuat atau sangat tinggi.
b. Koefesien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variable X terhadap Y digunakan rumus sebagai berikut:
Rumus Koefesien determinan
KD = r
2
x 100
Keterangan: KD = Konstribusi Diterminasi Kontribusi Variabel X Terhadap
Variable Y r
2
= Koefesien korelasi antara variable X terhadap varian
Untuk mengetahui besarnya koefesien diterminasi KD dan tingkat linieritas hubungan variable X dan Variabel Y juga menggunakan Software
SPSS 15.00 For Windows dengan entre method .
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang 1.
Sejarah Yayasan Al Mursyidiyyah Al Asyirotussafi’iyyah
Yayasan Islam Al Mursyidiyyah Al – Asyirotussafi’iyyah YAMASY didirikan sejak tahun 1989 berdasarkan Akte Notaris Ny.R.Arie Soetardjo, SH
No.46 tanggal 20 Januari 1989 dan mulai aktif melakukan kegiatan operasional tahun 1991 sampai dengan sekarang.
Yayasan ini didirikan oleh seorang wirausahawan sekaligus pemerhati pendidikan yaitu Bapak KH.Mursyid yang penuh dedikasi tinggi menyumbangkan
tenaga, pikiran maupun materi secara ikhlas dalam rangka memberikan pendidikan secara merata kepada semua lapisan masyarakat khususnya di wilayah
Desa Pondok Benda tanpa ada diskriminasi dan didukung sepenuhnya oleh KH.Syafi’i Hadzami seorang ulama besar yang banyak memberikan motivasi dan
petuah-petuah tentang pendidikan. Bahkan nama yayasan yang dikenal sekarang ini merupakan pemberian dari beliau selaku penasehat yayasan.
Yayasan pendidikan Islam Al-Mursyidiyyah berlokasi di Desa Pondok Benda Kec.Pamulang Kab.Tangerang dan meyelenggarakan pendidikan Islam
mulai dari jenjang TKI RA, MI SDI, MTS SMPI dan TPA. Sejalan dengan Visi dan Misi dari yayasan ini yaitu Terdepan dalam bidang keilmuan
,Berakhlakul karimah dan berprestasi. Tujuan dari yayasan ini adalah berusaha meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar tentang agama Islam dan ajaran-
ajaran mulianya serta mampu melahirkan generasi Islam yang menguasai ilmu 43