30
masalah. Sikap terutama sikap sosial yang muncul dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-benda. Menggunakan alat distilasi dalam pembelajaran
kimia merupakan contoh dari keterampilan motoris yang digabung dengan keterampilan intelektual karena keterampilan motoris tidak hanya mencakup
kegiatan fisik saja. Abu Ahmadi dalam bukunya mengungkapkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar secara langsung maupun tidak langsung. Faktor- faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Faktor-faktor stimulus belajar, mencakup panjangnya bahan pelajaran,
kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungannya eksternal.
b. Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resitasi
dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.
c. Faktor-faktor individual, mencakup usia kronologis, perbedaan jenis
kelamin, pengalaman sebelumnya kapasitas mental, kondisi kesehatan, jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.
49
D. Kerangka Pikir
Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan bahwa apakah pengaruh kecerdasan emosional dengan hasil belajar yang dicapai siswa atau dengan kata
lain kecerdasan emosional dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Derajat kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk
nilai hasil belajar IPS. IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial serta
berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap. Dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia.
Aktiviitas siswa dikelas diarahkan oleh guru untuk menuntunnya dalam belajar IPS melalui materi-materi yang disampaikan dan kegiatan pratikum.
Disinilah siswa melibatkan mental, fisik, dan emosinya dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk dapat menyimak penjelasan dari materi
49
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar……, h. 120.
31
yang disampaikan oleh guru, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah sosial serta melakukan observasi.
Dalam melakukan aktivitas tersebut siswa merasakan berbagai macam emosi yang timbul seperti bersemangat, senang, bosan, atau putus asa. Untuk
mengatasi emosi ini maka diperlukan kecerdasan emosional siswa untuk mengendalikan emosinya agar tidak menghambat proses belajar. Tujuan
mempelajari IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan bagi siswa tetapi juga agar siswa dapat berpikir secara ilmiah. Model pembelajaran IPS yang
bersifat monoton dapat menurunkan semangat belajar siswa sehingga akan menimbulkan kejenuhan dalam belajar dan putus asa dalam menghadapi
kegagalan dalam tes IPS. Hambatan emosional dalam mempelajari IPS juga dapat dialami siswa
pada mata pelajaran lain. Siswa yang dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut akan lebih siap mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan siswa yang
mudah merasa cemas, takut, kecewa, frustasi dalam mengikuti pelajaran akan mengalami kesulitan dalam mengeluarkan kemampuan mental dan intelektualnya
dalam belajar. Bagaimana mungkin seorang siswa dapat memahami materi yang
disampaikan secara optimal jika keadaan emosinya labil, misalnya seorang siswa takut dengan gurunya karena image guru di mata siswa tersebut sebagai guru
pemarah. Secara otomatis ketika sang guru bertanya kepadanya, maka siswa tersebut lebih memilih untuk diam. Padahal setiap pertanyaan yang diajukan oleh
guru dan jika dijawab dengan baik oleh siswa maka ia akan mendapatkan poin tambahan. Dengan pilihan siswa tersebut untuk diam maka ia tidak mendapatkan
poin dan hal itu berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Siswa yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali emosi diri,
mengelola emosi, memotivasi, berempati, dan dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain adalah siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang
tinggi. Sedangkan siswa yang mengalami kesulitan dalam mengatasi persoalan tersebut memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Jika kecerdasan emosi
dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka siswa dengan kecerdasan
32
emosional tinggi akan lebih mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar sehinga hasil belajarnya akan meningkat.
Dengan demikian, diduga terdapat hubungan positif antara pengaruh kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Al-
Mursyidiyyah Pamulang.
Gambar. 2 Bagan Kerangka Berpikir Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar
Kecerdasan emosional Hasil Belajar
1. Kesadaran diri
2. Pengaturan diri
3. Motivasi
4. Empati
5. Keterampilan sosial
1. Mengantisipasi kegagalan
2. Optimis dalam belajar
3. Motivasi belajar
4. Memenuhi harapan guru dan orang tua
5. Berkomunikasi dan mengemukakan
pendapat
E. Hipotesis